Minggu, 30 Desember 2012

TNI DIMINTA PENUH TANGGUNG JAWAB JALANKAN MISI PERDAMAIAN


http://www.jurnas.com/fototmp/detail/61786-79177-0-3536-a7243d59a92f6fdf0407ce3158a0bf55.jpg?1356850014
Jihad-Defence-Indonesia - Lebanon : KOMANDAN Satgas (Dansatgas) Indobatt Mayor Inf Lucky Avianto meminta prajurit TNI yang tergabung dalam misi perdamaian Kontingen Garuda XXIII-G/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) atau Indobatt (Indonesian Battalyon) agar melaksanakan misi ini dengan penuh tanggung jawab.

Hal itu disampaikan saat memberikan pengarahan kepada personel Kompi Cheta (Kompi C) UN Posn 9-2 Desa Deir Seryane, Lebanon Selatan, Sabtu pagi (29/12) melalui siaran pers Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-G/UNIFIL, Lettu Sus Sundoko.

Dalam pengarahan tersebut, turut hadir Komandan Kompi C, Kapten Mar Alex Zulkarnaen, para Komandan Peleton, Kepala Seksi dan Perwira Staf serta seluruh personel Kompi C.

Dansatgas berharap seluruh personel agar selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena apa yang kita terima dan kita lakukan hingga saat ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa kehendak-Nya dan kita harus selalu bersyukur atas karunia-Nya.

”Apabila ada permasalahan sekecil apapun, jangan ragu-ragu menyampaikannya kepada para Komandan kalian di lapangan, untuk dicarikan jalan pemecahannya,” katanya.

Lebih lanjut, seluruh personel juga diminta agar selalu berpegang teguh pada Sapta Marga dan 8 Wajib TNI sehingga dimanapun kita bertugas terhindar dari segala bentuk pelanggaran seperti pelanggaran asusila, perkelahian, narkoba, perjudian dan lain sebagainya yang semua itu hanya dapat merugikan diri sendiri dan satuan.

Usai memberikan pengarahan, Dansatgas Indobatt didampingi Komandan Kompi C memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada personel yang berulang tahun di bulan Desember, dilanjutkan berkeliling compound untuk melihat fasilitas yang berada di Kompi C.

Kegiatan yang sama juga dilaksanakan di tiap-tiap Kompi dan akan berlangsung secara terjadwal dengan tujuan agar moril seluruh personel tetap terbina dan kedekatan antara pimpinan dan bawahan selalu tetap terjaga.
Sumber : 

DANSATGAS INDO FPC TNI IKUTI PERTEMUAN FC UNIFIL

banon-sub
Jihad-Defence-Indonesia - Lebanon : Komandan Satgas (Dansatgas) Indo FPC (Force Protection Company) TNI Kontingen Garuda XXVI-E2/UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) Mayor Inf Yuri Elias Mamahi mengikuti pertemuan pada acara Meet and Greet yang diselenggarakan oleh Force Commander (FC) UNIFIL Mayor Jenderal Paolo Serra dari Italia, bertempat di ruang MCC (Meeting Conference Centre), Naqoura, Lebanon Selatan, Sabtu (29/12/2012).

Turut hadir pada pertemuan tersebut, diantaranya Komandan Kontingen Indonesia Kolonel Inf Karmin Suharna, Wakil Komandan Sektor Timur Kolonel Inf Rezerius, Dansatgas Sempu Letkol Cpm Subiakto S.H., Dansatgas Indobatt Mayor Inf Lucky Avianto, serta beberapa Dansatgas dari negara lain, seperti Austria, Italia, Finlandia, Hungaria, Slovenia, Ghana, Spanyol, Yunani, Turki, Korsel dan Sierra Leon.

Pertemuan yang di buka secara resmi oleh FC UNIFIL Mayor Jenderal Paolo Serra dilaksanakan sebagai ucapan selamat datang bagi semua Komandan Satgas yang baru bergabung dalam misi UNIFIL.

Pada kesempatan tersebut, Mayor Jenderal Paolo Serra juga melepas sejumlah Dansatgas yang akan kembali ke negaranya, beberapa dari mereka telah menyelesaikan tugasnya selama 6, 8 dan 12 bulan di UNIFIL diantaranya Dansatgas dari negara Serbia, Jerman, Tanzania, Belarusia dan Perancis.

banon-tengah

Dalam sambutannya Mayor Jenderal Paolo Serra, antara lain menyampaikan harapannya kepada Satgas yang baru datang untuk dapat segera menyesuaikan dengan keadaan daerah operasi serta dapat segera bekerja sama dalam menciptakan perdamaian di Lebanon Selatan.

Force Commander UNIFIL juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Satgas yang akan kembali atas kontribusi yang telah diberikan. Acara diakhiri dengan foto bersama.

Wadansatgas FPC Konga XXVI-E2/UNIFIL
Kapten Inf Fardin Wardhana

Sumber : KLIK DISINI

DUA ELANG MUDA KHATULISTIWA CAPAI TARGET TERBANG SORE

Dua Elang Muda Khatulistiwa Capai Terbang Solo
Jihad-Defence-Indonesia - Pontianak : Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Novyan Samyoga menyiramkan air kembang di kepala dua Elang Muda Khatulistiwa yaitu Lettu Pnb Rakhmanto Jati Waluyo dan Letda Pnb Andy P. Sihotang dalam upacara tradisi setelah melaksanakan terbang solo dengan pesawat Hawk 100/200, di Skadron Udara 1, Jumat (28/12). 

Danlanud Supadio dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya acara tradisi ini akan memberikan kebanggaan kepada para siswa agar dapat melaksanakan pendidikan lanjutan lebih baik dan lebih confident.Upacara tradisi terbang solo ini menandai bertambahnya kekuatan jajaran Penerbang di Skadron Udara 1 Lanud Supadio. 

Terbang solo merupakan tahapan pertama yang harus dilalui oleh para Penerbang dari rangkaian Pendidikan Transisi XII Penerbang Hawk 100/200 Skadron Udara 1.Lettu Pnb Rakhmanto Jati W, lahir di Magetan, 30 Maret 1983 dan Letda Pnb Andy P. Sihotang lahir di Pekanbaru, 6 Nopember 1987.

Keduanya merupakan lulusan Akademi TNI Angkatan Udara tahun 2008 dan 2009, serta Sekbang Angkatan ke-80 dan 82.
”Untuk mencapai terbang solo sesuai dengan prosedur pendidikan Transisi XII, seorang Penerbang wajib melaksanakan 132 jam ground school (bina kelas), latihan terbang pre transisi (pengenalan pesawat Hawk) sebanyak 10 jam, latihan simulator 33 jam, dan lain-lain,” jelas Lettu Pnb Jati
Sumber : KLIK DISINI

PESAWAT UAV PRODUKSI LOKAL SIAP DIOPERASIKAN TAHUN 2013

PUNA Alap-Alap. (Foto: Berita HanKam)

Jihad-Defence-Indonesia - Sampit, Kalteng : Pesawat tanpa awak yang dikendalikan remote kontrol buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan dioperasikan pada 2013 mendatang, kata Menteri Riset dan Teknologi, Gusti Muhammad Hatta.

Di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, Sabtu Gusti Muhammad Hatta mengatakan, kemampuannya tidak diragukan lagi karena telah diuji coba di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Kamis, 11 Oktober 2012.

"Pesawat tanpa awak yang diberi nama Wulung tersebut dirancang khusus dan sangat canggih sehingga memiliki kemampuan yang luar biasa dibandingkan dengan pesawat-pesawat yang ada," kata Menristek, Gusti Muhammad Hatta.

Selain bisa menjadi pesawat mata-mata, pesawat tersebut nantinya juga dapat dipergunakan untuk pemotretan wilayah dari udara dan pemadaman kebakaran hutan dan lahan. Pesawat ini memiliki kemampuan terbang selama 4 jam tanpa henti dan bisa digunakan untuk membuat hujan buatan.

Jarak tempuh maksimalnya 70 kilometer, dengan kecepatan jelajah 52--69 knot. Puna Wulung bisa dikendalikan dengan jarak 73 kilometer dari remote control. Wulung mampu terbang hingga ketinggian 12 ribu kaki, dan yang sudah diujikan sejauh 8.000 kaki.

BPPT membuat lima pesawat serupa, dan biaya yang dikeluarkan untuk lima pesawat serupa berkisar antara Rp6 miliar-Rp8 miliar.

Wulung memakai mesin 2 tak dan untuk mendapatkan tenaga yang optimal, bahan bakar yang dipergunakan adalah pertamax.

Bahan material pesawat tanpa awak tersebut menggunakan komposit (komposisi serat kaca, fiber, karbon) sehingga mendapatkan struktur pesawat yang ringan.

"Dengan adanya pesawat tersebut nantinya pemadaman kebakaran hutan dan pembuatan hujan buatan tidak perlu lagi menaburkan garam pada awan dan kami telah menemukan bahan penggantinya, yani bernama pleer," katanya.

Setiap satu kilogram pleer sama dengan satu ton kilogram garam dan pesawat Wulung mampu membawa delapan kilogram pleer.
Sumber : KLIK DISINI

Sabtu, 29 Desember 2012

TNI-AU REKOMENDASIKAN PEMBANGUNAN BANDARA SANGKIMA


Jihad-Defence-Indonesia - SANGATTA : Dukungan Pemkab Kutim untuk segera membangun Bandara Sangkima kini muncul dari TNI Angkatan Udara (AU). Dukungan ini tertuang dalam surat rekomendasi dengan No 13/336/X/2012 yang dikirim ke Pemkab Kutim, serta ditembuskan ke berbagai pihak termasuk kementerian Kehutanan dan lainnya. 

Alasan TNI AU mendukung pembangunan Bandara Sangkima adalah untuk kepentingan mobilitas TNI pada umumnya, pada saat melakukan latihan gabungan di Sekerat. Surat rekomendasi ditandatangani oleh Marsekal Pertama TNI AU Polter Gultom selaku Kepala Disbagops TNI AU.

Karena dukungan ini, Kepala Dinas Perhubungan Kutim Johansyah Ibrahim mengatakan, dukungan ini merupakan hal yang positif. Apalagi, pihak kementerian Kehutanan juga sudah memberikan sinyal akan melepaskan lokasi tersebut sesuai dengan permintaan enclave dari Pemkab Kutim karena itu pihaknya yakin bandara ini akan dibangun.

"Karena itu, tahun ini kami sudah melakukan perencanaan. Kami sudah siapkan anggaran perencanaan. Setelah ada persetujuan enclave, pekerjaan fisik langsung dimulai," jelas Johansyah ditemui dua hari lalu di kantornya.

Diakui, keberadaan bandara tersebut sangat dibutuhkan untuk menghidupkan dan mempermudah jalur transportasi di Kutim. Karena itu, pembangunannya akan dipercepat jika pelepasan dari Kemenhut sudah selesai. Karena itu perencanaanya harus dipersiapkan dari sekarang.

Disebutkan, proses pelepasan hak penggunaan lahan yang semula dikelola PT Pertamina kini sudah diserahkan kembali ke Kementerian Keuangan. Ini artinya kawasan tersebut sudah merupakan aset negara. Bahkan, Kementerian Keuangan sudah menghibahkan kawasan tersebut kepada Pemkab Kutai Timur melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. Namun finalisasi hibah masih terkendala dengan belum terbitnya persetujuan Kementerian Kehutanan terkait status kawasan yang termasuk TNK.

Menurut Johan, program pembangunan dan pengembangan Bandara Sangkima sudah direncanakan sejak lama. Namun hal itu terkendala masalah izin. Saat ini kondisi Bandara Sangkima memiliki landasan sepanjang 800 meter, lebar 23 meter dengan menggunakan aspal lapen (lapisan penetrasi macadam). 

Sesuai dengan perencanaan, bandara tersebut rencananya akan mengalami peningkatan, baik itu dari segi panjang maupun lebarnya. Untuk panjang landasan pacu rencananya ditambah menjadi 2.700 meter dengan lebar 40 meter. "Karena ada perluasan kawasan bandara, secara otomatis perlu ada izin dari Menteri Kehutanan. Begitu izin di keluarkan proses pembangunannya langsung dimulai. Termasuk pembuatan amdalnya dan meminta instansi teknis terkait untuk membebaskan lahan untuk pelebaran bandara," jelasnya.

Johan mengaku, keberadaan bandara ini mempunyai peranan penting untuk pengembangan kawasan Kutim yang didaulat menjadi salah satu daerah pengembangan koridor ekonomi nasional. Hal ini dikarenakan jarak tempuh jalur darat cukup jauh. 

"Dengan adanya bandara, jarak tempuh antara Kutim dengan Samarinda sebagai ibukota Kaltim dan beberapa daerah lainnya dapat lebih singkat. Bandara ini juga akan memudahkan arus transportasi warga keluar daerah. Secara tidak langsung akan mendukung perkembangan ekonomi daerah," katanya. 
Sumber : KLIK DISINI

ANGKATAN LAUT IRAN BERJAGA DI PERAIRAN INTERNASIONAL, ADA APA ?

Sejumlah Kapal Perang Iran
Jihad-Defence-Indonesia - TEHERAN : Angkatan Laut Republik Islam Iran (IRIN) akan terus berjaga  di perairan internasional. Hal ini diungkapkan  Komandan Angkatan Laut Laksamana Habibollah Sayyari di Teheran, Kamis, (27/12).

"Kehadiran IRIN bertujuan untuk memberikan keamanan kapal dagang dan tanker minyak membuktikan kemampuannya, dan kemajuan ilmiahnya dalam pembangunan peralatan kelautan baru," ujar Sayyari.

Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008, ketika perampok Somalia membajak kapal kargo carteran Iran, MV Delight, di lepas pantai Yaman.
Menurut resolusi Dewan Keamanan PBB, negara-negara yang berbeda dapat mengirim kapal-kapal perang mereka ke Teluk Aden dan perairan pantai Somalia melawan bajak laut.


Teluk Aden - yang menghubungkan Samudera Hindia dengan Terusan Suez dan Laut Mediterania - merupakan koridor energi penting, terutama karena minyak Teluk Persia dikirim ke Barat melalui Terusan Suez.

Pada November, Iran meningkatkan kekuatan angkatan lautnya di perairan Teluk Persia setelah kapal baru meluncurkan rudal baru dan kapal selam ringan untuk bergabung dengan armada Angkatan Laut.

Frigat peluncur rudal Sina-7 diluncurkan dalam satu upacara di kota pelabuhan Selatan Iran Bandar Abbas pada kesempatan Hari Nasional Angkatan Laut.

Selama upacara yang dihadiri oleh Sayyari, dua kapal selam ringan kelas-Qadir juga bergabung dengan armada angkatan laut Iran.

Semua bagian dari kapal selam kelas Qadir, termasuk peralatan, lambung radar dan sistem pertahanan canggih, telah dibuat di dalam negeri.

Kapal selam adalah kapal yang tepat untuk misi angkatan laut yang berbeda, termasuk pengintaian dan tempur di perairan teritorial, terutama di Teluk Persia dan Selat Hormuz yang tidak cukup lebar untuk manuver kapal perang besar dan kapal selam.

Sumber : KLIK DISINI

CHINA PROTES KEBERADAAN JET TEMPUR F-15 JEPANG DI SENKAKU

Warga Jepang di Pulau Senkaku (Foto: AFP)
Jihad-Defence-Indonesia - BEIJING : Pemerintah China memprotes tindakan Jepang yang mengirimkan pesawat tempurnya ke wilayah Kepulauan Senkaku. Beberapa minggu Ini Pemerintah Jepang mengirim jet F-15 untuk menghadang patroli China di kepulauan tersebut.

“Pemerintah Jepang menggunakan pesawat militer untuk menghadang pesawat patroli sipil China di Kepuluan Senkaku. Menurut saya tindakan Jepang itu sangatlah berlebihan,” ujar seorang pejabat Departemen Kelautan China, Shi Qingfeng, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/12/2012).

Departemen kelautan China mengirimkan pesawatnya untuk melakukan patroli di Kepulauan Senkaku karena menganggap kepulauan tersebut sebagai wilayah China. Di China sendiri Kepulauan Senkaku disebut dengan nama Diaoyu.

Pihak China menyebut pengiriman jet tempur jepang ke wilayah Senkaku hanya akan membuat ketegangan diantara kedua belah pihak semakin memanas. China pun mengancam negeri matahari terbit itu akan mendapatkan konsekuensinya apabila kembali mengirimkan jetnya tersebut ke Senkaku.

Sebelumnya kedua belah pihak berusaha untuk menurunkan sentimen konflik yang mereka miliki. Perdana Menteri Jepang yang baru saja terpilih, Shinzo Abe, sempat mengirimkan utusannya ke China untuk memperbaiki hubungan kedua negara.

China sendiri menyatakan pihaknya siap untuk melakukan negosiasi dengan Jepang atas masalah sengketa di Kepulauan Senkaku. China meminta Jepang mau berkompromi agar mereka dapat menemukan jalan tengah dalam menyelesaikan sengketa tersebut. 

Selama ini Abe menyatakan, ia tidak akan berkompromi tentang status Senkaku, bagia dia kepulauan tersebut adalah sah bagian dari Jepang.

Sumber : KLIK DISINI

PERKUAT INFRASTRUKTUR KAPAL PERANG

Desain KCR 60 (
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : WAKIL Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin meminta PT PAL Indonesia untuk memperkuat infastruktur devisi kapal perang. Sebab penyertaan modal negara ditujukan untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang.

“Secara keseluruhan PT PAL sudah bangkit dengan aktifitas yang cukup padat, tetapi secara khusus saya meminta perhatian untuk memperkuat infrastruktur divisi kapal perang,” kata Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin saat kunjungan kerja ke PT PAL Indonesia, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (28/12).

Dalam kunjungan tersebut, Wamenhan meninjau langsung proses dan kesiapan pembuatan kapal perang untuk TNI Angkatan Laut seperti kapal perusak kawal rudal (PKR), tugboat, kapal cepat rudal (KCR) dan persiapan produksi kapal selam ketiga di PT PAL Indonesia.

Pada kesempatan itu, Direktur Produksi PT PAL Indonesia, Edy Widarto sempat melaporkan kepada Wamenhan mengenai persiapan pembuatan sejumlah kapal perang yang dipesan oleh TNI Angkatan Laut.

Wamenhan menekankan pentingnya alih teknologi dalam pembuatan kapal selam. Dalam rangka alih teknologi, menurut Sjafrie, pemerintah telah menetapkan untuk membeli dua kapal selam dari Korea Selatan, yang pembuatannya berlokasi di Korea Selatan dengan melibatkan tenaga dari Indonesia. Sedangkan satu unit kapal selam merupakan bagian daripada Pusat Alih Teknologi Kapal Selam yang pembuatannya dipusatkan di PT PAL Indonesia, Surabaya dan ini akan terjadi pada tahun 2016.

Untuk tujuan itu, Sjafrie mengingatkan perlu persiapan dan alokasi anggaran serta manajemen alih teknologi alutsista strategis. Dengan adanya UU Industri Pertahanan maka seluruh transfer of technology (ToT) Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) strategis yang diperlukan baik oleh matra darat, laut dan udara diangkat ke tingkat nasional yang dikendalikan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP).

“Ini merupakan proyek nasional. Oleh karena itu membutuhkan persiapan-persiapan. Pemerintah sejak tahun 2011-2012 dan akan meluncur ke tahun 2013 telah menyediakan anggaran yang disebut penyertaan modal negara kurang lebih Rp 1,2 triliun. Dan, ini yang pertama digunakan untuk mempersiapkan infrastruktur devisi kapal perang khususnya ToT kapal perusak kawal rudal yang juga bagian daripada ToT,” kata Sjafrie.

Menurut Sjafrie, pemerintah juga sedang memikirkan untuk mengalokasikan anggaran kurang lebih US$ 150 juta untuk kebutukan infratruktur kapal selam. Wamenhan selaku Sekretaris KKIP mengingingkan bahwa PT PAL Indonesia betul-betul serius dan telaten untuk mengelola alokasi anggaran yang diberikan dalam rangka memperkuat infrasrtuktur divisi kapal perang.

Sjafrie menjelaskan terhitung mulai tahun 2013, Ketua KKIP adalah Presiden dan beranggotakan 10 menteri, termasuk Panglima TNI dan Kapolri.

Sjafrie yang juga selaku Ketua High Level Committee dalam rangka mengendalikan dan mengawasi modernisasi peralatan militer yang dibebankan kepada PT PAL sebagai tindak lanjut dari keinginan pemerintah untuk modernisasi peralatan, menyampaikan bahwa industri pertahanan dalam negeri dialokasikan selama lima tahun sebesar Rp7,9 triliun. Anggaran itu digunakan baik oleh PT PAL, PT Pindad maupun PT DI serta industri dalam negeri lain yaitu swasta dalam rangka memasok kebutuhan TNI.

Sumber : KLIK DISINI

Jumat, 28 Desember 2012

RI RENCANANYA TAMBAH 10 KAPAL SELAM


Jihad-Defence-Indonesia - SURABAYA : Modernisasi alutsista TNI dilakukan secara serius untuk menunjung kekuatan sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan TNI, khususnya matra Angkatan Laut dalam menjaga perairan Indonesia.

"Rencana strategis jangka panjang, Indonesia akan membeli 10 kapal selam," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin saat berkunjung ke PT PAL, Surabaya, Jumat (28/12).

Untuk tahap awal, Indonesia akan memiliki tiga kapal selam hasil kerjasama pembelian dari Korea Selatan. Dua dibuat di sana, kata dia, satu kapal selam dibuat murni anak negeri di PT PAL mulai 2016.

Untuk mempersiapkan sumber daya manusia, puluhan teknisi dikirim ke Negeri Ginseng untuk mendapatkan menimba ilmu transfer teknologi.

Targetnya nanti, kata Sjafrie, sepulangnya ke Indonesia mereka memiliki kemampuan untuk merawat dan membuat kapal selam yang menjadi alutsista ampuh dalam menjaga perairan Indonesia. "Karena memelihara dan membangun kapal selam tidak beda jauh."

Pihaknya paham untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum (MEF) membutuhkan dana besar dan dilakukan dengan perencanaan matang. Meski begitu, kalau melihat cetak biru yang pemenuhan alutsista hingga 2024, maka hal itu hampir dipastikan terwujud.

Sjafrie menjelaskan, pada awal pemerintahan SBY, anggaran belanja alutsista per tahun masih Rp 500 miliar. Sekarang, dana yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 8 triliun. Selain untuk memasuk kebutuhan senjata operasional prajurit, langkah membeli produk senjata lokal juga untuk membantu memulihkan kejayaan industri pertahanan dalam negeri.

"PT PAL sudah bangkit dan secara khusus mendapat penyertaan modal. Tapi mereka harus menguatkan divisi kapal perang yang terkenal dengan teknologi tinggi."
Sumber : KLIK DISINI

B.J HABIBIE PUN IKUT SERTA MERUMUSKAN REKAYASA TEKNOLOGI KAPAL SELAM DI JERMAN


Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Waktu mulai bekerja di Institut Konstruksi Ringan atau “Lehrstuhl und Institut für Leichtbau” pada Rheinisch Westfählische Technische Hochschule (RWTH) – Aachen, saya ditugaskan untuk mempelajari pengembangan kapal selam laut dalam, berarti kapal selam yang mampu menyelam lebih dari 300 meter di bawah permukaan laut.

Setelah mempelajari konstruksi kapal selam, ternyata semuanya berbentuk “silinder” dengan penguat yang berbentuk silinder pula. Berbeda dengan balon udara yang dapat pecah jikalau tekanan balon ditingkatkan karena tegangan kulit balon naik pula, maka pada kapal selam peningkatan tekanan air di luar kapal selam akan berakibat “runtuhnya” atau “kolepsnya” kapal selam.

Karena tekanan dari luar silinder,mengakibatkan tegangan pada kulit silinder menjadi dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan pada bola, maka rekayasa ruang kapal selam dengan memanfaatkan beberapa bola yang saling berhubungan dan berbentuk “ulat bulu” dalam bahasa Jerman saya beri nama “Kugel-Raupe”, dapat menyelam dua kali lebih dalam , dibandingkan dengan kapal selam konvensional yang berbentuk silinder .

Dalam 18 bulan saya mengembangkan dasar perhitungan untuk merekayasa kapal selam “Kugel-Raupe”. Pada tahap rekayasa rinci , atas permintaan penyandang dana proyek ini, Departemen Pertahanan Jerman, saya harus serahkan semua catatan kepada orang Jerman.
Sumber Bacaan : Habibie & Ainun,hal.32

SEMAKIN DENGAN KAPAL SELAM


 

Jihad-Defence-Indonesia - Surabaya : Tak lama lagi, kejayaan Hiu Kencana akan kembali. Cakra dan Nanggala tak lama lagi akan mendapat teman, seiring dengan makin nyatanya rencana kerjasama PT PAL dengan galangan DSME Korea Selatan berdasar skema JOA (Joint Operations Agreement). 

Berdasarkan kunjungan Wamenhan ke PT PAL pada 28 Desember 2012 lalu, sudah mulai ada sedikit sinar terang mengenai perkembangan proyek kapal selam Type-209 DWT 1.400 ton untuk TNI-AL. Dari kontrak awal sebanyak 3 kapal selam, dirinci bahwa kapal selam I dan II akan dibangun di galangan DSME, sementara untuk kapal selam ketiga modulnya akan dibangun oleh DSME, sementara final joint (penyambungan antar modul/ segmen) akan diselesaikan oleh PT PAL.

Mengingat krusialnya proses tersebut, maka proses ToT (Transfer of Technology) menjadi sangat penting. Apalagi PT PAL belum pernah melakukan rekayasa rancang bangun kapal selam sebelumnya. ARC sebelumnya memberitakan bahwa PT PAL telah menyiapkan sejumlah tenaga kerja yang akan melakukan OJT (On Job Training) ke DSME. 

Tak tanggung-tanggung, 416 orang teknisi PT PAL akan dikirim untuk melakukan observasi dan belajar pada saat kapal selam I dan II dibangun di DSME, lebih banyak dari jumlah 186 yang diberitakan sebelumnya. Bagi yang sedang mencari lowongan pekerjaan dan memiliki kualifikasi teknik khususnya desain dan produksi, ada kabar gembira. PT PAL masih membutuhkan 254 orang tenaga kerja baru untuk engineering, technician/ foreman, dan worker. 

Untuk menyiapkan sejumlah orang dan fasilitas produksi yang diperlukan untuk memproduksi kapal ketiga ini dibutuhkan anggaran sebesar US$ 215,2 Juta, yang terbagi USD 29,8 juta untuk manpower, USD 149,9 juta untuk fasilitas dan perlengkapan produksi yang meliputi 11 workshop, 8 instalasi, perlengkapan produksi dan ujicoba.
Lebih jauh lagi, PT.PAL juga sudah menyiapkan lokasi tempat pembangunan  kapal selam III. Lokasi yang disiapkan itu berada di Sektor B Galangan PT.PAL.

 

 

Apabila semua pihak berkomitmen untuk mendukung proses ini, PT PAL sejak jauh hari sudah menyatakan sanggup untuk menyiapkan segala aspek teknis dalam rangka pembangunan kapal selam ketiga. Komitmen tersebut dibutuhkan untuk menjaga agar kapal selam U-209 DWT 1.400 ton ini dikerjakan sesuai dengan jadwal, yaitu kapal I selesai pada 2016, kapal II pada pertengahan 2017, dan kapal III pada pertengahan 2018. Mari sama-sama kita doakan bersama agar kejayaan Hiu Kencana bisa kembali.
Sumber : KLIK DISINI

KSAL BRIEFING PERWIRA TNI-AL WILAYAH TIMUR


Jihad-Defence-Indonesia - Surabaya : MENGAWALI penugasan sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Madya TNI Dr. Marsetio, M.M, melaksanakan briefing kepada seluruh Perwira TNI Angkatan Laut sewilayah timur. Acara tersebut berlangsung di Gedung Serbaguna Graha Samudera (GSB) Bhumi Moro, Surabaya, Jumat (28/12).

Acara tersebut juga dihadiri oleh para Panglima Komando Utama (Pangkotama) TNI AL, para Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) di jajaran Koarmatim serta Pamen dan Pama TNI AL sewilayah timur.

Acara diawali dengan laporan kesiapan oleh Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Curiculum Vitae atau riwayat hidup KSAL oleh Pangarmatim.

Dalam pengarahannya, Marsetio menyampaikan empat hal yang menjadi Pedoman Pembangunan TNI Agkatan Laut. Pertama, melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan, menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Kedua, melaksanakan tugas diplomasi Angkatan Laut dalam rangka mendukung kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh pemerintah serta melaksanakan tugas TNI dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra laut dan melaksanakan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.Menurutnya, perkembangan lingkungan strategis yang dinamis dan sulit diprediksi serta berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan tugas dan pembangunan TNI Angkatan Laut, seperti perkembangan situasi kawasan regional tentang Laut Cina Selatan, penyelesaian wilayah perbatasan yang berpotensi konflik, dan situasi kondisi nasional terkait perkembangan politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga perlu penyesuaian untuk menjawab kecenderungan yang terjadi.

Ketiga, kebijakan dasar pembangunan TNI Angkatan Laut diarahkan menuju kekuatan pokok minimum atau Minimum Essential Force (MEF) dengan mengacu pada konsep pengembangan postur ideal TNI Angkatan Laut jangka panjang. Fokus perhatian dalam mewujudkan MEF adalah peningkatan kemampuan mobilitas TNI Angkatan Laut, peningkatan kemampuan satuan tempur (striking force) dan penyiapan pasukan siaga (standby force) untuk penanganan bencana alam, tugas-tugas perdamaian dunia dan keadaan darurat lainnya.

"Pembangunan MEF ini diimplementasikan dalam tiga Rencana Strategis (Renstra) sampai dengan tahun 2024, diproyeksikan pada pencapaian MEF yang mencakup organisasi, personel dan alutsista sesuai dengan alokasi anggaran pertahanan,” kata Marsetio melalui siaran pers Dinas Penerangan Koarmatim yang diterima Jurnal Nasional, Jumat (28/12).

Sedangkan percepatan pencapaian MEF di bidang Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista), menurut Marsetio, diprioritaskan pada penggantian alutsista yang kondisinya kritis dan tidak layak pakai, serta pemenuhan kebutuhan untuk pelaksanaan tugas-tugas mendesak.

Keempat, visi TNI Angkatan Laut yaitu terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani. Handal berarti dengan kekuatan yang ada disertai taktik dan strategi yang kita ciptakan, mampu melaksanakan tugas pokok yang diberikan. Sedangkan disegani berarti dihormati, dicintai sekaligus ditakuti.

Adapun Misi TNI Angkatan Laut, membina kekuatan dan kemampuan TNI Angkatan Laut yang berkelanjutan secara efektif dan efisien, menjamin tegaknya kedaulatan dan hukum, keamanan wilayah laut, keutuhan wilayah NKRI serta terlaksananya diplomasi Angkatan Laut dan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.

Selain itu, mewujudkan personel TNI Angkatan Laut yang bermoral, profesional dan sejahtera, mewujudkan Angkatan Laut menuju kekuatan pokok minimum atau MEF, serta menjamin terlaksananya tugas-tugas bantuan kemanusiaan dan mewujudkan organisasi TNI Angkatan Laut yang bersih dan berwibawa.
Sumber : KLIK DISINI

TAHUN 2013, PT. PAL SERAHKAN KCR-60M DAN 2 BUAH TUG BOAT PESANAN TNI-AL



Jihad-Defence-Indonesia - Surabaya : Di penghujung tahun 2012, Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengunjungi galangan kapal nasional PT.PAL di Surabaya Jawa timur. 

Wamenhan rupanya ingin mengetahui progress pembuatan kapal perang pesanan TNI-AL. Seperti diketahui, sepanjang 2012, Kementrian Pertahanan telah memesan sejumlah kapal kepada PT.PAL. 

Diantaranya KCR-60, Kapal Tunda, Perusak Kawal Rudal serta kerja sama pembuatan Kapal Selam dengan Korea Selatan.
Untuk KCR-60M, progresnya boleh dibilang masih pada jalurnya. Namun, melihat presentasi yang diberikan oleh PT.PAL, progresnya justru lebih cepat dari yang direncanakan. Hingga bulan November 2012, kemajuan produksi telah mencapai 43 % lebih dari semula yang direncanakan 34,7%. Jika tidak ada aral melintang, pada desember 2013, KCR-60M sudah melaut.


 

Namun demikian ditemukan juga sejumlah kendala dalam pembangunan KCR-60M. Yaitu,  General Arrangement yang menjadi lampiran kontrak ternyata belum memenuhi opsreq TNI AL dan baru dapat disepakati pada bulan september 2012. Lalu pada Maret s/d mei 2012 , baru diproses persetujuan BKI (biro klasfifkasi Indonesia) untuk gambar konstruksi kapal. Dan juga adanya permasalahan daftar kebutuhan pembelian steel plate & profil yang baru dapat dikonfirmasi oleh vendor (PT.KS  dan vendor LN), dengan jadwal kedatangan di PT. PAL INDONESIA bulan November dan Desember 2012. Selain itu disarankan juga pengadaan combat system dapat diputuskan anggarannya, sehingga proses desain platform dan combat system dilakukan bersamaan.


Sementara untuk kapal tunda, justru PT.PAL akan mengalami kemunduran jadwal serah terima. Awalnya, serah terima kapal pertama akan dilakukan pada bulan april 2013, dan terpaksa mundur hingga 15 juli 2013. Permasalahannya adalah Steel Plate yang rencana awal menggunakan material stock ,ternyata pada saat Blasting painting terdapat beberapa cacat/ pitting. Sehingga harus diganti dengan pembelian steel plate baru . Plate pengganti mulai datang pada awal  Desember 2012 secara bertahap. selain itu, terdapat pula kesulitan untuk mendapatkan tenaga Sub kontraktor.

Namun demikian, pada proyek Tug Boat ini sudah terlihat bentuk kapalnya. Bagian haluan dan dek kapal sebagian sudah selesai dibuat.

 



Sumber : KLIK DISINI

KOARMABAR GELAR OPERASI TEMPUR DAN KEAMANAN LAUT


Sepanjang Tahun 2012

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta :  Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Barat (Koarmabar) dengan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda (Laksda) TNI Sadiman, S.E., telah menggelar operasi yang dilaksanakan oleh  komando pelaksana operasi yaitu Gugus Termpur Laut Koarmabar (Guspurlaarmabar) dan Gugus Keamanan Laut Koarmabar (Guskamlaarmabar) melibatkan sejumlah unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmabar dalam rangka menegakkan kedaulatan dan hukum diperairan kawasan barat Indonesia yang menjadi wilayah kerja dan tanggung jawab Koarmabar.

Operasi yang digelar  sepanjang tahun 2012, meliputi Operasi Alur Pari-12, Operasi Taring Pari-12, Operasi Arung Pari-12, Operasi Patroli Terkoordinasi (Patkor) Malacca Straits Sea Patrol (MSSP)-12, Operasi Rakata Jaya di perairan Selat Sunda dan sekitarnya, Patkor Indonesia India (Indindo), Patkor Malaysia Indonesia (Malsindo) dan Patkor Indonesia Singapura (Indosin) yang digelar di perairan perbatasan.

Seluruh operasi yang digelar Koarmabar dilaksanakan secara intensif dan berkelanjutan guna mengamankan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I dan perairan yurisdiksi kawasan barat Indonesia diantaranya perairan Selat Malaka sampai dengan Sabang, Pantai Barat Sumatera di perairan Samudra Indonesia, Perairan Natuna, Perairan Riau, Selat Sunda dan sampai dengan perairan Teluk Cirebon. Wilayah perairan tersebut merupakan jalur lalu lintas pelayaran kapal-kapal niaga, kapal perang asing maupun para pengguna laut lainnya.

Unsur-unsur yang dilibatkan dalam operasi tersebut diantaranya jenis Parchim, Angkut tipe Foch, Patroli Cepat Rudal (PKR), Fast Patrol Boat (FPB) 57 dan jenis Patroli Cepat (PC) dan sejumlah unsur lainnya yang tergabung dalam operasi yang di gelar Komando Armada RI Kawasan Barat.

Selama melaksanakan operasi hingga ke pulau-pulau terluar wilayah barat Indonesia, sejumlah unsur juga melaksanakan kegiatan pembinaan potensi nasional maritim kepada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir khususnya di pulau-pulau terpencil dan pulau terluar dengan melaksanakan kegiatan bakti sosial dan silaturahmi kepada para nelayan. Demikian pula unsur-unsur KRI melaksanakan operasi di daerah terpencil melaksanakan kunjungan ke sekolah-sekolah setempat dalam rangka pengenalan tugas-tugas Angkatan laut melalui kegiatan penyuluhan dan ceramah.

Untuk kegiatan SAR dilaksanakan kegiatan bantuan kemanuasian dengan mengerahkan sejumlah KRI dan Patkamla dari jajaran pangkalan Angkatan laut. Untuk tahun 2012  kegiatan SAR dilaksanakan terhadap kapal yang mengalami kecelakaan yang mengalami tenggelam ataupun kandas yang sebagaian besar diakibatkan cuaca dan peralatan keselamatan yang belum sesuai dengan standar. Kegiatan SAR diantaranya KRI Barakuda-633 dan Patkamla Lanal Banten melaksanakan bantuan kemanusiaan terhadap kapal Imigran  dan bantuan terhadap kapal tenggelam sebagai tindak lanjut dari informasi masyarakat dan intansi terkait.

Sementara pelaksanaan patroli keamanan Laut Terbatas dengan melibatkan Kapal Angkatan Laut (KAL) dan Patkamla yang berada di jajaran Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal) dan jajaran pangkalan Angkatan Laut (Lanal), melaksanakan kegiatan operasi diperairan pedalaman dan selat-selat diperairan yang menjadi tanggung jawab jajaran Lantamal dan jajaran Lanal.

Kepala Dispenarmabar
Agus Cahyono
Letkol Laut (KH) NRP. 10881/P

Sumber : KLIK DISINI

PENGERJAAN KAPAL PERANG TNI-AL DI PT. PAL MOLOR

Desain KCR 60 (Incoherrent)
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin mengungkapkan kemungkinan mundurnya jadwal penyerahan dua jenis kapal militer pesanan Kementerian Pertahanan yang tengah digarap PT PAL. Kementerian Pertahanan memesan dua unit tugboat serta tiga unit kapal cepat rudal ke PT PAL sejak dua tahun lalu dengan biaya sekitar Rp 500 miliar.

"Saya melihat prosesnya lambat karena perencanaan oleh pejabat yang lama tidak cermat. Mungkin penyelesaiannya akan meleset dari target pada 2013," kata Sjafrie saat meninjau pembuatan kedua kapal tersebut di galangan PT PAL di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 Desember 2012.

Meskipun demikian, Sjafrie berharap agar target delivery time kedua kapal tersebut pada 2014 tidak meleset. Bekas Panglima Kodam Jaya itu juga menginginkan proses penuntasan kedua kapal itu tidak mempengaruhi delivery yang telah disepakati. "Sebab kapal itu merupakan bagian dari proses modernisasi peralatan Tentara Nasional Indonesia," kata Sjafrie.

Selain kedua jenis kapal pesanan tersebut, Sjafrie juga meninjau kesiapan PT PAL dalam pembuatan tiga unit kapal selam militer yang sedang dikerjakan bersama Korea Selatan. Menurut Sjafrie, satu di antara tiga kapal selam itu nantinya akan dikerjakan di galangan kapal milik PT PAL. "Kedatangan saya ke sini juga dalam rangka melihat persiapan pembangunan galangan kapal selam itu," ujar Sjafrie.

Direktur Utama PT PAL M. Firmansyah Arifin mengatakan, proses penggarapan tugboat dan kapal rudal cepat tidak meleset dari target. Ia pun optimistis pengerjaannya akan tuntas sesuai waktu. Sebab selain kontrak jangka panjang sudah di tangan, materialnya pun sudah tersedia. "Saya memahami pernyataan Wakil Menteri Pertahanan itu sebagai cambuk bagi kami agar bekerja keras merampungkan kapal itu," kata Firmansyah yang diwawancarai terpisah.
 

Sumber : KLIK DISINI

KH-178 : GENERASI PENERUS HOWITZER 105mm ARMED TNI-AD


20110209164753
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Ditandai dengan hadirnya TRF-1 Caesar 155mm dan MLRS Astros MK6, nampak pengembangan alutsista artileri TNI AD terlihat cukup gencar, tapi rasanya masih ada yang sedikit mengganjal, pasalnya sista (sistem senjata) artileri di segmen howitzer 105mm agak kurang diperhatikan. Bahkan bicara sista di howitzer di kelas 105mm, TNI AD sedikit tertinggal dari satuan armed Korps Marinir TNI AL.
Di kelas howitzer kaliber 105mm sampai saat ini TNI AD hanya mengandalkan tipe M2A2 dan AMX MK61. Keduanya sama-sama howitzer, bedanya M2A2 merupakan meriam tarik (towed), sedangkan AMX MK61 adalah self propelled howitzer. Persamaan lain diantara keduanya adalah usia pakaianya yang sudah cukup tua. Bahkan M2A2 pengabdiannya sudah dimulai sejak Perang Dunia Kedua dan Perang Korea.
dde5ecc3-32e3-4451-bb40-600fe03a9857
3ee783db-07d9-4b21-8f4d-bc7c4f62f51b
Musim terus berganti, dan pada akhirnya alutsista tua meski battle provensekalipun harus memasuki masa purna tugas. Menjawab hal tersebut, satuan artileri medan beberapa waktu lalu telah merilik meriam sista baru di kelas howitzer 105mm, tak lain adalah KH-178 yang merupakan meriam buatan WIA Corporation (dulu Kia Machine Tool Company ) dari Korea Selatan.
Taka hanya demam K-Pop yang melanda ABG di Tanah Air, hubungan bilateral termasuk yang terkait militer antara Indonesia dan Korea Selatan terbilang sangat erat. Tak sedikit alutsista TNI yang berasal dari Negeri Gingseng tersebut. KH-178 kaliber 105mm dapat digolongkan sebagai howitzer ringan yang awal produksinya dimulai pada tahun 1984. Dasar dari rancangan meriam ini berasal dari meriam asal AS M101 yang digunakan secara masif dalam Perang Korea di tahun 50-an.
Dilihat dari spesifikasinya, meriam dengan bobot 4.480 kg ini dapat melontarkan proyektil hingga 15 kali dalam satu menit. Jarak tembak maksimum mencapai 14.700 meter dan dapat menembakkan beragam tipe amunisi kaliber 105mm yang sesuau dengan standar NATO. Khusus dengan penembakkan Rocket-Assisted Projectile (RAP) bisa menjangkau 18.000 meter. KH 178 punya panjang 7,6 meter dan lebar 2,1 meter.
Uji tembak KH-178 oleh TNI AD
Uji tembak KH-178 oleh TNI AD
Uji tembak KH-178 oleh TNI AD
Uji tembak KH-178 oleh TNI AD
Batalyon Artileri Medan 9/ Kostrad (Yonarmed 9) telah melakukan uji penembakan meriam howitzer KH-178 di lapangan tembak ASR (Air Shooting Range) TNI AU Pandan Wangi Lumajang Jawa Timur. Pengujian melibatkan beberapa personel dari Pusdikarmed Pussenarmed Kodiklat TNI AD maupun personel dari Yonarmed 9/ Kostrad. Kegiatan penembakan ini melalui beberapa rangkaian meliputi : pelatihan operator meriam yang telah dilaksanakan di Yonarmed 9/ Kostrad pada tanggal 16-23 Maret 2011 dan Uji Fungsi meriam KH 178 yang telah selesai dilaksanakan di lapangan tembak Batujajar, Bandung pada 5 April 2011. Kabarnya meriam 105 mm KH-178 ini akan ditempatkan di beberapa Satuan Armed antara lain Yonarmed 9/ Kostrad, Yonarmed 8/ Kostrad dan Yonarmed 15 Dam II/ Sriwijaya.
Performa Kurang Memuaskan
Dalam beberapa pemberitaan disebutkan bahwa pembelian meriam ini merupakan lanjutan dari Kontrak Eksport (KE) pembelian alutsista TNI AD dari Korea. Tapi berdasarkan informasi yang dikutip dari Majalah Commando Edisi 6 Tahun 2012, disebutkan uji tembak KH-178 tidaklah memuaskan dalam hal akurasi yang diinginkan. Ditambah bobot meriam ini yang dinilai jauh lebih berat dari kompetitornya.
Inilah LG1 MK III, howitzer 105mm yang memikat TNI AD. Dibanding versi yang digunakan Korps Marinir TNI AL, MK III lebih maju, dimana telah digunakan sistem elektronis dalam pembidikan dan kontrol tembak. Komandan cukup memasukkan sasaran, dan sudut penembakkan, berikut tabel balistik ke layar LCD di sisi kiri meriam. Hasil tembak pun pastinya akan lebih akurat.
Inilah LG1 MK III, howitzer 105mm yang memikat TNI AD. Dibanding versi yang digunakan Korps Marinir TNI AL, MK III lebih maju, dimana telah digunakan sistem elektronis dalam pembidikan dan kontrol tembak. Komandan cukup memasukkan sasaran, dan sudut penembakkan, berikut tabel balistik ke layar LCD di sisi kiri meriam. Hasil tembak pun pastinya akan lebih akurat.
Lebih lanjut TNI AD dikabarkan justru kesemsem dengan meriam asal Perancis, yakni LG-1 MK III. Dalam pengujian oleh Pussenarmed TNI AD, meriam ini dapat menampilkan performa yang memuaskan, bahkan mampu menandingi meriam M2A2 yang legendaris. LG-1 dalam versi yang lebih senior, LG1 MK IItelah digunakan oleh Resimen Artileri Korps Marinir sejak tahun 1994. Selain sudah punya rekam jejak, LG-1 juga diproduksi oleh Nexter, yang tak lain produsen Caesar 155mm. Yang menarik lagi, bobot LG1 MK III hanya 1,5 ton, artinya 1 unit pesawat angkut berat C-130 Hercules dapat membawa 4 pucuk LG1. Jarak tembak maksimum meriam ini adalah 17.000 meter. Kembali ke KH-178, belum jelas benar apakah TNI AD tetap akan memborong meriam asal Korea Selatan atau meriam LG1 dari Perancis. Ada yang menyebut pembelian meriam KH-178 merupakan lanjutan dari Kontrak Ekspor (KE) pembelian alutsista TNI AD dari Korea. Dan belakangan hubungan militer antara Indonesia dan Korea Selatan sangat erat. Sampai saat ini KH-178 telah digunakan oleh AD Korea Selatan (1.700 unit) dan Chile (16 unit). (Gilang Perdana)
Spesifikasi KH-178
  • Kaliber : 105mm
  • Rate of fire : 15 rds/min
  • Berat : 4.480kg
  • Panjang : 7,6 meter
  • Lebar : 2,1 meter
  • Tinggi : 1,6 meter
  • Elevasi Laras : 65 derajat
 Sumber Referensi : KLIK DISINI