polisi Sabah menahan 2 orang (Reuters) |
Mutilasi itu terjadi di sebuah desa dekat kota Semporna, Sabah pada 2 Maret lalu. Atau tiga hari sebelum militer Malaysia melancarkan serangan udara dan darat terhadap kelompok bersenjata, yang bersembunyi di areal perkebunan kelapa sawit, sekitar 150 kilometer dari kota Lahad Datu.
Dalam insiden di Semporna itu, enam polisi Malaysia tewas secara mengenaskan. Kematian mereka mengguncang otoritas Malaysia dan menjadi pemicu bagi Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk mengerahkan 7 batalyon tentara ke Sabah guna mengalahkan para militan.
Demikian diungkapkan sumber-sumber seperti diberitakan Sydney Morning Herald, Kamis (7/3/2013).
Dalam insiden Semporna, sekelompok polisi Malaysia yang berjumlah 19 orang diserang para militan saat mereka berpatroli di desa Simunul, sekitar dua kilometer dari Semporna. Menurut media lokal, Borneo Insider, beberapa polisi yang berhasil ditangkap, kemudian disiksa dan tubuh mereka dimutilasi. Bahkan salah satunya dipenggal.
"Ini bertentangan dengan agama kami untuk memenggal seseorang. Itu mengerikan, sangat kejam," cetus Azmi, seorang nelayan yang tinggal dekat desa Simunul.
Lebih dari 200 orang pengikut Sultan Sulu tiba di Sabah dengan menaiki kapal sekitar tiga pekan lalu. Mereka mengklaim sebagai pemilik sah wilayah Sabah. Hingga saat ini mereka masih berada di wilayah tersebut dan operasi pengejaran pun terus dilakukan otoritas Malaysia untuk menangkap mereka.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar