Minggu, 17 Maret 2013

KOREA UTARA MINTA WARGA PULAU-PULAU KOREA SELATAN MENGUNGSI


Korut Minta Warga Pulau-pulau Korsel Mengungsi
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dengan menggunakan teropong memantau pergerakan pasukan Korea Utara dalam sebuah latihan. 

Jihad-Defence-Indonesia - PYONGYANG : Sebuah situs propaganda Korea Utara (Korut) memperingatkan agar warga Korea Selatan yang tinggal di pulau-pulau dekat perbatasan mengungsi.
Situs Uriminzokkiri -yang mendukung pemerintah Korut menyebutkan lima pulau di wilayah Korea Selatan yang dekat perbatasan sebagai kemungkinan sasaran.

Salah satunya adalah Pulau Yeonpyeong, yang diserang dengan meriam pada tahun 2010 dan menewaskan empat orang.

Artikel di situs tersebut juga menyebutkan sebuah 'percikan yang tidak disengaja bisa berkembang menjadi api'.

"Dan kerusakan atas mereka yang tinggal di perbatasan dan di lima pulau di kawasan selatan akan besar," seperti tertulis dalam situs itu. 
Laporan-laporan menyebutkan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyaksikan latihan militer di dekat perbatasan laut.

Kunjungan ke Pulau Yeonpyeong 

Pada Kamis (14/3/2013) Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Hong-won, berkunjung ke Pulau Yeonpyeong dan meminta agar warga tetap tenang sambil menegaskan militer Korea Selatan siap menghadapi provokasi dari Utara.
Warga pulau itu dilaporkan sudah berpakaian lengkap saat tidur sebagai tindakan bersiaga untuk menyelamatkan diri jika terjadi serangan.

Ancaman ini merupakan yang terbaru dari Korea Utara ditengah-tengah ketegangan dengan Korea Selatan, setelah pernyataan pemerintah Pyongyang untuk membatalkan secara sepihak gencatan senjata.
Korea Utara menentang latihan militer tahunan bersama Amerika Serikat-Korea Selatan dan memprotes rencana PBB untuk meningkatkan sanksi sehubungan dengan uji coba nuklirnya bulan lalu.
Sementara itu, Amerika Serikat, Jumat (15/3/2013) mengumumkan akan menambah 14 sistem ruah pertahanan untuk menghadapi kemungkinan serangan dari Korea Utara.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Chuck Hagel mengatakan sistem pertahanan itu akan ditempatkan di Alaska pada tahun 2017, untuk menambah 30 sistem pertahanan yang saat ini sudah terpasang.

Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar