Konflik Malaysia-Filipina. ©Reuters |
Penduduk Kampung Simunul, Negara Bagian Sabah, Malaysia, mendengar kabar salah satu dari enam polisi Malaysia telah dipenggal kepalanya dan dua lainnya disiksa dalam penyergapan oleh tentara Sulu Sabtu malam pekan lalu.
"Sangat menakutkan, sangat kejam," kata seorang nelayan bernama Azmi yang tinggal di Lorong 5 Kampung Simunul, seperti dilansir situs asiaone.com, Selasa (5/3).
"Kami sudah tinggal di sini lebih dari 50 tahun. Mereka orang jahat," kata seorang warga perempuan.
Warga kampung lain mendengar salah satu tentara Sulu merekam aksi pemenggalan kepala itu menggunakan telepon selulernya dan mengirimkan rekaman video itu ke polisi Malaysia.
Pejabat wilayah Semporna Abdul Mohd Abdul Kadir mengatakan tindakan tentara Sulu sudah seperti kaum barbar yang balas dendam. "Ini sudah budaya mereka," kata dia.
Kemarin polisi Malaysia juga bergegas menuju Kampung Salimbaangan, tak jauh dari Simunul, dan bentrokan senjata terjadi di wilayah itu. Seorang penduduk desa mengaku tembakan terdengar sekitar pukul 15.30 waktu setempat. "Kejadian itu membuat warga Kampung mengungsi," kata penduduk itu.
Kabar pemenggalan kepala dan penyiksaan tentara Sulu terhadap polisi Malaysia itu hingga kini belum bisa dipastikan. Tim polisi Malaysia berjumlah 56 orang Sabtu lalu mengecek adanya simpatisan tentara Sulu yang menyimpan senjata di salah satu rumah penduduk desa.
Sumber polisi mengatakan sekitar pukul 19.00 ketika pasukan polisi mendekati rumah yang mereka tuju, tentara Sulu melepaskan tembakan. Sedikitnya 19 polisi terjebak selama dua hari hingga pukul 18.30 Ahad.
Kelompok bersenjata Sulu asal kepulauan Filipina datang ke Sabah menggunakan kapal pada 12 Februari lalu. Mereka berusaha mengklaim kembali wilayah itu.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar