Sabtu, 31 Agustus 2013

LAPAN UJICOBA PELUNCURAN ROKET R-HAN 100 KM DI GAURT

Jihad-Defence-Indonesia - GARUT  : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional 

(Lapan) berhasil meluncurkan sejumlah roket dengan daya jelajah hingga 100 kilometer.

 Peluncuran dilakukan di Kawasan Cilautereun, Garut, Jawa Barat.

Dalam tayangan Liputan 6 Terkini SCTV, Kamis (30/8/2013), roket-roket dengan daya 

jangkau 30 dan 100 kilometer ini berhasil mengangkasa dengan baik.

Roket berjenis R-Han ini merupakan karya para ahli Indonesia dengan seluruh materialnya 

dari dalam negeri. Roket khusus ini diciptakan untuk memperkuat pertahanan dalam 

menjaga kedaulatan negara.


Roket berhasil diciptakan berkat kerja sama para ahli dari Lapan, PT Pindad, serta

 Kementerian Riset dan Teknologi yang tergabung dalam Konsorsium Riset dan Teknologi 

Roket Nasional.

Rencananya kemampuan roket akan ditingkatkan hingga memiliki daya jangkau 150 

kilometer.

Untuk Melihat Video : KLIK DISINI

Sumber : KLIK DISINI

TNI-AL AKAN TERIMA TAWARAN 10 KAPAL SELAM RUSIA


TNI AL Akan Terima Tawaran 10 Kapal Selam Rusia

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : TNI sangat serius dalam melakukan penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI. Setelah TNI-AD membeli MBT Leopard 2A6 dan helikopter serang Apache, TNI-AU membentuk satu skuadron Sukhoi dan F-16, kali ini TNI-AL bakal memperkuat armadanya. Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pemerintah Republik Indonesia (RI) mendapat tawaran dari Rusia berupa bantuan 10 kapal selam. Saat ini, TNI-AL hanya memiliki dua kapal selam yang terbilang berumur. Hingga tiga tahun ke depan, TNI-AL bakal kedatangan tiga kapal selam baru hasil kerja sama dengan Korea Selatan.

Untuk mempercepat pencapain kekuatan pokok minimum (MEF), Purnomo tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintahan yang dipimpin Vladimir Putin itu. Meski begitu, Purnomo tidak merinci apakah kapal selam yang ditawarkan itu berbentuk hibah atau pembelian baru.

Terkait spesifikasi juga ia mengaku kurang tahu lantaran baru tawaran awal dan perlu dilakukan kajian mendalam. Yang pasti, kata dia, kapal selam yang dijajakan ke Indonesia relatif baru.

“Kami akan kirim tim ke Rusia, terdiri Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, dan TNI-AU untuk tahu lebih lanjut. Pak Marsetio (KSAL) pimpinan delegasinya,” kata Purnomo usai peluncuran buku ‘Komunikasi Dalam Kinerja Intelijen Keamanan’ di Jakarta, Jumat (31/8) malam.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio mengakui bakal berkunjung ke Rusia untuk melihat langsung galangan tempat bersandarnya kapal selam. Hal itu dilakukan agar kapal selam yang dibeli cocok dengan kondisi perairan Indonesia. Ia belum bisa menjelaskan secara detail lantaran belum melihat langsung barangnya.

“Yang Rusia belum. Harus disesuaikan dengan geografis Indonesia, apakah termasuk kapal selam samudera atau kapal selam kelas negara archipelago? Idealnya kapal selam kita memiliki kekhususan dan kekhasan dengan melihat kedalaman dan kontur laut,” ujar Marsetio.

Sumber : KLIK DISINI

Senin, 26 Agustus 2013

RUSIA TAWARKAN JUAL 10 KAPAL SELAM DIESEL-LISTRIK PADA INDONESIA


Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta  : Rusia telah menawarkan untuk menjual 10 kapal selam diesel-listrik (SSKs) pada  Indonesia, pernyataan ini di terima oleh pemerintah Indonesia akan segera dipelajari .
Pada tanggal 19 Agustus, Mahfudz Siddiq, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) Komisi 1, mengatakan tawaran itu "menarik" tapi diperlukan "studi mendalam" sebelum keputusan dapat dibuat.

Dia menambahkan bahwa komisi 1 bidang pertahanan akan "mendukung upaya Rusia dalam kerjasama menilai berpotensi pengadaan kapal selam, tetapi juga menunjukkan bahwa kesepakatan apa pun tidak mungkin segera muncul .
Indonesia sudah membeli tiga kapal selam kelas Chang Bogo dari Korea Selatan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, yang dipesan pada Desember 2011, telah "berjalan lambat", kata Siddiq, mengklaim itu karena kesulitan dalam mengamankan teknologi dari Jerman.

Sumber : KLIK DISINI

MLRS ASTROS II MK 6 TNI DARI BRAZIL, MEMBERIKAN EFEK GENTAR BAGI MALAYSIA


Jihad-Defence-Indonesia - Malang  : Gudang amunisi yang sekilas seperti bukit itu sudah hampir rampung, tinggal membereskan interiornya. Sebanyak 18 garasi juga sedang dibangun secara bertahap. Sebanyak 545 prajurit di Kesatrian Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 1/105 Tarik Ajusta Yoda, Kodam V Brawijaya, Malang, Jawa Timur, pun secara bertahap mendapatkan pelatihan.
 Aktivitas tak biasa itu dilakukan menjelang kedatangan Multiple Launch Rocket System (MLRS) buatan Brasil atau Peluncur Roket Artillery Saturation Rocket System (Astros) II MK 6. Astros ini bukan peluncur roket sembarangan, teknologinya berkali-kali lipat lebih canggih dari meriam Howitzer yang menjadi andalan batalyon itu.

Mau bukti? Daya jangkau Howitzer ke sasaran paling jauh adalah 11 kilometer. Satu meriam membutuhkan enam prajurit untuk bisa mengoperasikannya. Selain itu, dibutuhkan tenaga lebih untuk mengarahkan meriam buatan 1942 itu ke sasaran. Adapun amunisi yang dipakai meriam buatan Amerika Serikat ini hanya untuk kaliber 105 milimeter.

Roket Astros lebih garang. Peluncur roket ini dipanggul oleh truk. Ini memudahkannya untuk berpindah tempat. Amunisinya pun bervariasi, mulai dari kaliber 127 mm (jenis SS-30), 180 mm (SS-40), 300 mm (SS-60 dan SS-80), hingga 450 mm (technical misile). Setiap amunisi juga memiliki daya jangkau berbeda-beda. Semakin besar ukurannya, semakin jauh jarak akurasinya.

Untuk amunisi 450 mm, jarak yang bisa ditempuh mencapai 300 kilometer. Sebagai gambaran, jika roket itu diluncurkan di Jakarta, sasaran yang ada di Semarang, Jawa Tengah, masih bisa diledakkan. Daya ledaknya pun tak bisa dibilang remeh. "Hanya dengan enam pucuk roket 300 mm bisa menghancurkan Gelora Bung Karno," kata Komandan Yonarmed 1/150, Letnan Kolonel Aria Yudha Setiawan. Tak hanya itu, satu peluncur roket hanya membutuhkan empat prajurit untuk mengoperasikannya.

Indonesia Pesan 36 Unit

Tak heran jika prajurit di jajaran Yonarmed amat menunggu kedatangan Astros. Ditambah, mereka sudah memegang Howitzer sejak 1962 atau selama 51 tahun. Meriam itu juga di negara pembuatnya sudah dimuseumkan. Astros diperkirakan paling cepat datang pada Desember 2014 secara bertahap. Indonesia memesan 36 Astros dari Brasil dengan harga 405 juta dollar AS.

Dalam jangka waktu setahun dari kedatangan pertama, Yonarmed diperkirakan sudah memiliki 18 roket peluncur Astros (1 batalyon) dan 18 kendaraan pendukung, meliputi kendaraan komandan, kendaraan fire control unit, kendaraan meteorologi, kendaraan bengkel, dan kendaraan suplai amunisi.

Secara semangat, prajurit di Yonarmed sudah siap 100 persen. Namun, secara organisasi, sampai saat ini masih terus dikembangkan. Bisa jadi jumlah prajurit di sana dikurangi dari 545 orang menjadi 503 orang. "Saat ini kami juga sedang mempersiapkan prajurit untuk bisa mengoperasikan Astros yang sistemnya sudah sepenuhnya digital, termasuk belajar bahasa," kata Wakil Komandan Yonarmed, Kapten David Eldo.

Rencana kepemilikan Astros tipe terbaru ini bahkan membuat gentar negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Malaysia hanya memiliki Astros generasi pertama. Yang menakutkan lagi, Astros ini belum memiliki senjata penangkal.

Sumber : KLIK DISINI

SELAIN BELI HELI APACHE AH-64E, TNI-AD JUGA BERMINAT BELI HELI CHINOOK CH-47F



Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Selain Apache, Brostrom sendiri mengaku mencatat bahwa Indonesia juga telah menyatakan minat atas helikopter Chinook CH-47F, yang diproduksi di Ridley Township, Pennsylvania.  

Belum lama ini, delegasi pejabat tinggi Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan perwira tinggi TNI AD, mengunjungi fasilitas rotocraft Boeing di Mesa, Arizona, Amerika Serikat (AS). Kunjungan ini terutama untuk melihat produksi dan kemampuan model baru helikopter tempur Apache AH-64E.  Sebagaimana disampaikan melalui rilis hari ini, Kamis (22/8), dalam kesempatan itu, beberapa anggota rombongan menerbangkan langsung versi terbaru helikopter Apache yang diproduksi di fasilitas itu. Termasuk di antaranya Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko, Sekretaris Jenderal Kemhan Letnan Jenderal Budiman, serta beberapa anggota rombongan lain, yang total berjumlah sekitar 14 perwira TNI-AD.

Diketahui, Indonesia sendiri telah menyampaikan minat untuk membeli sedikitnya 8 helikopter Apache AH-64E dari militer AS, melalui perjanjian Penjualan Militer Luar Negeri. Pemerintah Indonesia bahkan telah mengirimkan Surat Permohonan untuk Surat Penerimaan, serta telah mendapatkan izin dari Pemerintah AS untuk membeli helikopter AH-64E tersebut.

"Helikopter Apache diharapkan menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan Indonesia untuk meningkatkan kemampuan strategi pertahanannya," kata Dave Brostrom, Manajer Pengembangan Bisnis Boeing. "Boeing merasa terhormat dianggap sebagai bagian dari upaya modernisasi pertahanan Indonesia," sambungnya.

Delegasi RI sendiri disambut oleh pimpinan senior Boeing Apache, termasuk Dave Koopersmith (Wakil Presiden untuk Program Helikopter Serang), Dave Palm (Direktur Pengembangan Bisnis untuk Vertical Lift), serta Mike Burke (Direktur Pengembangan Bisnis untuk Helikopter Serang). Oleh mereka, rombongan di antara berkeliling di tempat produksi Apache itu dan bertemu dengan sejumlah pejabat program AD AS.

Selain Apache, Brostrom sendiri mengaku mencatat bahwa Indonesia juga telah menyatakan minat atas helikopter Chinook CH-47F, yang diproduksi di Ridley Township, Pennsylvania. Akan halnya realisasi pembelian Apache, disebutkan bahwa kerangka waktu untuk keputusan mengenai permohonan itu belum diumumkan.

Sebagai salah satu unit dari The Boeing Company, Boeing Defense, Space & Security adalah satu dari perusahaan pertahanan, ruang angkasa dan keamanan dunia terbesar. Berkantor pusat di St Louis, perusahaan ini terakhir tercatat bernilai US$33 miliar, dengan mempekerjakan sebanyak 59.000 karyawan di seluruh dunia.

Sumber : KLIK DISINI

KOMISI 1 DPR-RI PERTIMBANKAN KENAIKAN ANGGARAN PERTAHANAN INDONESIA




Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Komisi I Dewan Perwakila Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) yang membidangi pertahanan dan keamanan sedang mempertimbangkan usulan bertambahnya anggaran militer Indonesia. Komisi pertahanan akan mengkaji dan menelaah postur dan kemampuan keuangan negara, apakah memungkinkan anggaran untuk Tentara Nasional Indonesia (TNI) ditambah. "Anggaran untuk TNI, terutama bagi keperluan modernisasi alutsista dan kesejahteraan prajurit, belum memadai. Idealnya, anggaran TNI itu naik hingga 40 persen dari yang dialokasikan sekarang ini," kata anggota Komisi I DPR-RI, Tantowi Yahya, di Jakarta, Jumat (23/8).

Anggaran TNI sebenarnya terus naik. Dalam Aanggran Pengeluaran dan Belanka Negara sekarang juga naik, meski memang belum mencapai jumlah yang ideal. Kenaikan anggaran militer harus mempertimbangkan banyak hal dan harus disusun sesuai dengan kebutuhan yang paling prioritas. "Kenaikan harus berpatokan pada banyak faktor, utamanya kemampuan APBN kita," kata dia.


Melihat postur APBN, yang defisit anggaranny masih menganga, kenaikan anggaran pertahanan harus dikaji dengan cermat dan mendalam. Di tengah kondisi ekonomi global yang masih lesu, yang paling penting, anggaran untuk TNI tak dipangkas. Dan, itu harus disyukuri. "Tidak dikurangi saja sudah bagus," kata Tantowi.

Terkait tekad calon Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, yang akan berusaha keras memodernisasi alutsista dengan mengutamakan produk dalam negeri, Tantowi mengapresiasina. Dirinya juga sepakat dengan pendapat Moeldoko bahwa tentara Indonesia harus diusahakan berusaha untuk tidak tertinggal.

"Tapi janganlah kita bermimpi untuk melebihi kemampuan dan kelengkapan alutsista negara-nera maju, begitu kata Jenderal Moeldoko. Saya kira itu satu pendapat yang realistis," katanya. 


Sumber : KLIK DISINI

PENGADAAN SATELIT MILITER TNI

Contoh Jaringan Satelit Militer Amerika Serikat
Ilustrasi Jaringan Satelit

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Dalam latihan maupun operasi sehari-hari, Tentara Nasional Indonesia (TNI) mempunyai jaringan komunikasi satelit yang operasionalnya dikendalikan oleh Markas Besar (Mabes) TNI. Namun satelit ini masih menyewa transponder milik PT Telkom dengan frekuensi C-Band. Padahal teknologi C-Band belum bersifat “all weather proof”, sehingga kurang mendukung operasi militer yang membutuhkan komunikasi handal di segala cuaca.

Sebagian teknologi komunikasi TNI, masih menggunakan teknologi radio dan belum terintegrasi. Pos Komando dan Pengendalian (kodal) TNI-AL, belum bisa terhubung ke kapal. Kondisi itu memunculkan kesulitan di lapangan. Andai saja ada kapal perang asing yang melanggar kedaulatan negara, maka keputusan menembak atau tidak, sulit diperoleh dalam waktu cepat. apal tidak memiliki komunikasi langsung ke Pos Kendali Pusat di Jakarta.

Contoh lainnya di matra TNI-AU. Keputusan menerbangkan F-16 ke pulau Bawean untuk mencegat penerbangan F-18 AS, membutuhkan waktu hingga hitungan jam, karena keterbatasan komunikasi. Hal ini tentunya riskan bagi pertahanan negara. TNI membutuhkan teknologi yang dapat menghubungkan operator di lapangan dengan pengambil keputusan, sehingga suatu kasus dapat dieksekusi dengan cepat dan efisien.

Saat ini TNI sedang membangunan Komando dan Pengendalian (Kodal) yang berbasis teknologi satelit menggantikan teknologi radio yang saat ini. Untuk itu, TNI berencana membeli satelit militer dan memperbaiki jaringan komunikasi mereka.

Grafik Komunikasi Sateit Militer (BBC.co.uk)

Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat-Republik Indonesia (DPR-RI) dari Fraksi Partai Golkar (F-PG) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, mendukung rencana pengadaan satelit untuk keperluan militer, karena selama ini, satelit yang digunakan untuk pertahanan negara, masih menyewa. Hal itu rentan dari segi keamanan dan rawan pencurian data oleh pihak lain.

“Kami akan mendukung pengadaan satelit untuk militer itu, guna mengakhiri ketergantungan dari pihak lain. Karena selama ini satelit untuk sistem pengamanan negara masih sewa,” ujar Agus Gumiwang Kartasasmita, Kamis (22/8).

Wakil Ketua Komisi I DPR ini berharap, pengadaan satelit untuk kepentingan militer itu menggunakan buatan dalam negeri sendiri. Sebab, jika ditinjau dari keamanannya, akan lebih aman daripada membeli satelit dari negara lain.

“Kami dengar putra-putri dalam negeri telah mampu membuat satelit sendiri, yang kualitas dan speknya tidak kalah dengan satelit buatan negara lain. Kami akan mendukung pengadaan satelit untuk militer itu, jika menggunakan bauatan dalam negeri sendiri. Karena dari segi keamanannya juga terjamin.” Agus optimistis rencana pengadaan dan pembelian satelit militer dapat segera terwujud, seiring dengan anggaran Kementerian Pertahanan pada RAPBN 2014, yang mencapai lebih dari 83 triliun, di luar dana tambahan dan dana on top. “Saya kira soal anggaran tidak masalah. Dapat menggunakan anggaran di RAPBN 2014, di luar anggaran rutin yang bersifat operasional. Karena kita juga dukung adanya penambahan anggaran di luar pagu yang ada,” ujar Agus.

Sumber : KLIK DISINI

IBUKOTA JAKARTA BERENCANA BANGUN STRATEGI PERTAHANAN MILITER

(grafik:http://ipll.manoa.hawaii.edu/)
(grafik:http://ipll.manoa.hawaii.edu/)

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Pemerintah Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta berencana membangun ruang bawah tanah seluas 160 hektar dengan titik central di Monas yang akan terkoneksi ke Gambir serta sejumlah tempat lain. Ruang bawah tanah ini akan dijadikan: Pertokoan/ Mall serta tempat parkir. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, proyek bangunan bawah tanah itu akan dimulai tahun 2014.

Di saat yang sama, Kementerian Pertahanan berencana menata ulang sistem pertahanan ibu kota negara, termasuk menyiapkan sejumlah skenario jika ibukota dalam bahaya/ mendapatkan serangan dari pihak asing. Untuk Wakil menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin melakukan pertemuan tertutup dengan Gubernur DKI Jakarta untuk membahas penyelarasan pembangunan di DKI Jakarta dan strategi pertahanan nasional.
Tahun depan kita mau buat basement di Monas hampir 160 hektar. Fungsi pertahanan, strategi pertahanan ada di situ, tidak hanya parkir, jualan souvenir tapi ada strategi pertahanan,” ungkap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2013).

Strategi pertahanan dari Kementerian Pertahanan akan diakomodasi dalam Detail Engineering Design (DED) pembangunan ruang bawah tanah di kawasan Jakarta Pusat.

Wakil menteri Pertahanan juga meminta kepada Jokowi untuk memfasilitasi dan mengakomodasi penempatan alutsista di titik strategis dalam suatu tata ruang pertahanan di Jakarta.

Bulan September, Oktober Kemhan akan menerima ratusan tank berat yang masuk Jakarta dan disebarkan di satuan operasional. Kita juga akan menerima roket jarak jauh untuk mengamankan ibukota, serta sejumlah pesawat tempur, puluhan tank amfibi. Alutsistaini supaya Jakarta tidak hanya nyaman, tetapi juga aman,” tutur Sjafrie.

Pemerintah DKI Jakarta juga akan membenahi akses jalan ke wilayah Kemayoran agar bisa dijadikan tempat pendaratan pesawat dalam keadaan darurat. Flyover yang ada di sekitar Kemayoran akan diganti dengan underpass/ bawah tanah. Demikian juga dengan jalan tol Jagorawi akan kembali difungsikan bisa didarati pesawat tempur. Terkait rencana itu, Pemerintah DKI Jakarta, akan mengganti flyover dan jembatan penyeberangan menjadi underpass, sepanjang jalan dari Jakarta menuju Tol Jagorawi.

Kedepannya, pihak pemerintahan atau swasta yang ingin membangun gedung di lokasi yang berhubungan dengan pertahanan keamanan, akan diatur oleh Pemprov DKI. ”Saat mereka minta IMB. Tidak saya beri IMB kalau tidak begini. Banyak sekali. Dan ini saya kira memang untuk kepentingan negara,” ujar Jokowi.

Tugu Monas Stasiun Gambir – Google Maps

Jokowi berharap sistem pertahanan Jakarta seperti di Film Olympus Has Fallen. ”Itu lho kayak di Olympus Has Fallen. Ada terowongan yang kita tau kalau ada apa-apa harus ke mana,” ujar Jokowi.

Film Olympus Has Fallen mengkisahkan tentang Gedung Putih, di Washington DC yang diserang oleh sekelompok teroris yang awalnya menyamar sebagai tamu kenegaraan. Mendapat serangan itu, sistem keamanan Gedung Putih bereaksi dengan peralatan tempur yang canggih.

Gubernur Jakarta menjelaskan Jakarta sebagai ibukota negara harus memiliki skenario yang detail terkait pertahanan. Dia juga mengaku kaget dengan belum adanya sistem pertahanan yang mumpuni di Jakarta. ”Saya juga kaget. Kalau ada apa-apa lari ke mana, sembunyikan alat-alat perang di mana. Pertanyaan bagusnya memang kenapa baru sekarang,” ujar Jokowi sambil mengangkat bahu.

Jokowi sempat membandingkan Jakarta dengan Keraton Solo. “Keraton Solo ada kok terowongan, muat perahu, jadi kalau raja diserbu, lari ke mana juga sudah tahu. Bayangin, itu 300 tahun lalu,” lanjutnya.

Ketika di kejar tentang detil pangkalan militer di bawah Monas itu, Jokowi enggan menjawabnya. ”Strateginya seperti apa, ya tidak dikasih tahu dong, bisa bubar nanti. Namanya administrasi pertahanan negara, jadi harus aman,” kata Jokowi sambil tertawa.

Sumber : KLIK DISINI

AMERIKA SERIKAT FOKUS STABILITAS KEAMANAN ASIA


Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Chuck Hagel, mengatakan pembaharuan fokus mereka ke Asia akan berdampak pada perkembangan ekonomi di kawasan itu. Oleh sebab itu, dalam kunjungan safarinya ke beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, AS memiliki misi untuk mendorong lebih banyak kerja sama multilateral dengan beberapa negara di Asia. 

Demikian ungkapan Hagel dalam jumpa wartawan yang digelar pada Minggu 25 Agustus 2013, di Gedung Kementerian Pertahanan Malaysia, seperti dikutip laman Wall Street Journal. Menurut dia, daripada berfokus kepada konflik sengketa lahan, lebih baik berinvestasi kepada kemitraan keamanan. 

"Karena kerja sama dan kemitraan akan mendukung pencapaian tujuan ekonomi negara. Keamanan adalah landasan penting bagi keamanan," ujar Hagel. 

Sementara itu, untuk perdagangan, Hagel melanjutkan, tidak mungkin dapat berlangsung apabila dilakukan dengan kekerasan. Masyarakat pun dikatakan Hagel, juga tidak dapat menjalani kehidupan normal di bawah ancaman tindak terorisme. 

Hagel melanjutkan, kemitraan adalah langkah penting untuk menghadapi permasalahan regional seperti penanganan terhadap aksi terorisme, pembajakan atau bencana alam. Oleh sebab itu, dia berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara di Asia Tenggara. 

"Mitra kami di kawasan Asia Tenggara memahami bahwa tantangan dan ancaman kompleks ini tidak dapat dituntaskan seorang diri. Konflik itu butuh keinginan politis bilateral dan multilateral serta kapasitas untuk mengatasi hal itu," imbuh Hagel. 

Menurut laporan WSJ, kunjungan Hagel ke Asia Tenggara membawa tiga misi, yakni memperluas latihan tradisional militer, membuat kerja sama bilateral menjadi multilateral, dan kerja sama multilateral menjadi luas lagi.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin, merujuk pernyataan Hagel kepada konflik sengketa lahan yang kini tengah dialami Malaysia dengan Filipina. "Sangat penting untuk membangun kepercayaan di antara para pemimpin negara," kata Hishammuddin. 

Kunjungan Hagel ke Malaysia merupakan rangkaian turnya dalam pekan ini ke beberapa negara di Asia Tenggara. Usai berkunjung ke Malaysia, dia akan menjejakkan kakinya di Indonesia selama dua hari, yakni pada 26-27 Agustus 2013. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan menerima kedatangan Hagel di kantornya pada pukul 14.00 WIB. Hagel juga dijadwalkan bertemu dengan Menhan RI, Purnomo Yusgiantoro di Gedung Kemhan. 

Mereka akan melakukan pembicaraan bilateral menyangkut beberapa isu antara lain pembahasan soal isu keamanan global dan regional, rencana penyelenggaraan latihan penanganan terorisme yang akan diselenggarakan tahun ini, pembelian alutsista TNI, dan pengembangan kapasitas personel kedua negara dalam bidang teknis kemiliteran maupun keamanan nasional. 

Tujuan utama kehadiran Hagel di kawasan Asia Tenggara, karena ingin menghadiri pertemuanMenhan ASEAN yang akan berlangsung di Brunei Darussalam pada 29-30 Agustus 2013. Selain Hagel, Menhan China, Jenderal Chang Wanquan dijadwalkan turut hadir dalam forum tersebut. 

Kedua Menhan direncanakan menandatangani sebuah kesepakatan yang menggambarkan adanya negosiasi di antara kedua negara dengan perekonomian terbesar itu. Kunjungan Hagel akan berakhir di Manila, Filipina usai berkunjung ke Brunei.

Sumber : KLIK DISINI

IBUKOTA JAKARTA DIBAYANGI PANGKALAN MILITER AMERIKA SERIKAT

Cocos-Keeling-Islands


Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Tidak jelas, apa maksud Amerika Serikat (AS) membuat Pangkalan Militer di Pulau Cocos, Australia yang hanya berjarak 1270 km dari Jakarta.  Jika pasukan di pulau itu hendak melakukan serangan ke Jakarta, hanya dibutuhkan waktu puluhan menit.

Kalangan DPR mulai khawatir dengan pembukaan pangkalan baru militer AS di Pulau Cocos, yang diiringi penempatan 2500 prajurit Marinir, di pulau yang dekat dengan Pulau Chrismast, Australia,  di Samudra Hindia. Bahkan AS berencana akan menambah pasukan di Pulau Cocos menjadi 4000 Marinir, Jika Pemerintah Australia menyetujuinya.

Dilihat dari peta, Pulau Cocos ini terlihat dekat dan berada di barat daya Pulau Jawa.
Dihitung dengan menggunakan pesawat tempur, jarak tempuh Pulau Cocos ke Jakarta  hanya butuh waktu puluhan menit.  Untuk itu, anggota Komisi I DPR RI (F-PPP) Husnan Bey Fananie melihat pangkalan baru militer dan penempatan pasukan di pulau itu bukan tanpa maksud dan tujuan.

“Pemerintah dan rakyat Indonesia harus waspada. Karena pasukan itu tidak ubahnya sebagai pasukan spy drone atau pasukan mata-mata (striking drone), pasukan yang ditempatkan sebagai pasukan penyerang nantinya,” kata Husnan.
(grafik:scaleplus.law.gov.au)
(grafik:scaleplus.law.gov.au)


Husnan mengaku  ikut  mempertanyakan keberadaan 2.500 marinir AS yang ditempatkan di Pulau Cocos, saat menerima kunjungan Ketua Kongres Amerika Serikat untuk Bidang Luar Negeri,  Edward Royce di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (19/8/2013),
Dari berbagai informasi yang didapatkan, keberadaan Marinir AS di pulau tersebut, memang sengaja untuk memata-matai negara-negara di kawasan Asia, khususnya Indonesia.

“Saya tanyakan apa alasan kuatnya dan argumentasinya penempatan marinir AS di pulau tersebut. Namun jawabannya sangat normatif dan diplomatis, bahwa pasukan marinir ditempatkan atas dasar kerja sama militer AS dengan militer Australia, juga untuk membantu negara-negara di kawasan Asia saat menghadapi bencana alam,” tuturnya.

Atas jawaban itu, politisi PPP itu mengaku tetap mengganjal. Karena, tidak mungkin sesederhana itu penempatan pasukan marinir AS di Australia dalam skala sebesar.
“Menurut saya, pasti  AS memiliki agenda besar dalam penempatan pasukannya di Australia, baik dalam jangka pendek dan panjang,” jelasnya.


Sumber : KLIK DISINI

KRI TANJUNG KAMBANI-971 DEBARKASI PASUKAN YONIF 410/ALUGORO DAN YONIF 432/WASPADA SETIA JAYA KE MERAUKE

KRI Tanjung Kambani-971 Debarkasi Pasukan Di Merauke



Jihad-Defence-Indonesia - Papua : Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tanjung
 Kambani (KBI)-971 yang di Komandani oleh Letkol Laut (P) Teguh Imam Wibowo setelah 
melaksanakan debarkasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI dan
 Papua Nugini Yonif 410/Alugoro dan Yonif 432/Waspada Setia Jaya, di Dermaga umum 
Merauke, Kamis (22/08).

KRI Tanjung Kambani-971 setelah melaksanakan operasi angkutan laut militer  wilayah 
perbatasan Indonesia bagian Timur dilanjutkan dengan upacara penerimaan pasukan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI dan Papua Nugini Yonif 
410/Alugoro dan Yonif 432/Waspada Setia Jaya oleh Danrem Merauke Danrem 174/ Anim 
Ti Waninggap  Brigjen TNI Edy Rahmayadi.   

Dalam melaksanakan operasi angkutan militer yang merupakan bagian dari tugas pokok 
Kolinlamil dalam pengerahan salah satu unsur kapal perang. Sebelumnya KRI Tanjung 
Kambani-971 di Semarang melaksanakan embarkasi pasukan Batalyon Infanteri 
410/Alugoro yang merupakan batalyon infanteri teritorial berada dalam struktur komando 
Korem 073/Makutarama, Kodam IV/Diponegoro. 

Selanjutnya KRI Tanjung Kambani-971 menuju Makassar untuk melaksnakan embarkasi 
pasukan Batalyon Infanteri Lintas Udara 432/Waspada Setia Jaya (Yonif Linud 4
32/Waspada Setia Jaya) yang merupakan bagian dari Brigade Infanteri Lintas Udara 3/Tri 
Budi Sakti yang merupakan satuan di bawah Kostrad dan bermarkas di Kabupaten Maros, 
Sulawesi Selatan. 

Selama pelayaran menuju Merauke, menurut Komandan KRI Tanjung Kambani, kapalnya
tidak menemui kendala, cuacapun mendukung dan selama pelayaran dilaksanakan latihan-
latihan berupa peran-peran untuk meningkatkan kecakapan dan keterampilan Anak Buah
 Kapal sesuai bidangnya masing-masing guna mendukung keberhasilan pelaksanaan.

Sumber : KLIK DISINI

"LAKS OPS TAMENG HIU 13, OPERASI LATIHAN ANTI-KAPAL SELAM TNI-AL"

LAKS OPS Tameng Hiu 13 - Latihan Anti Kapal Selam TNI AL

Jihad-Defence-Indonesia - Surabaya : Setelah melaksanakan kegiatan upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi peringatan HUT RI ke-68  bersama unsur-unsur operasi pengamanan perbatasan bersandi “Tameng Hiu 13 secara serentak di perairan Karang Unarang, KRI Malahayati-362 melanjutkan kegiatan operasi dengan menggelar latihan terpadu bersandi “LAKS OPS Tameng Hiu 13” di Perairan Karang Unarang. Latihan Anti Kapal Selam (LAKS) ini dipimpin pelaksanaannya oleh Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dengan melibatkan kapal selam KRI Cakra – 401 dan Pesawat Udara Cassa U-625 yang berada dalam satu gugus tugas dibawah komando Komandan Gugus Tempur Laut Koarmatim.

Dalam pelaksanaan latihan diskenariokan bahwa telah terdeteksi kontak kapal selam musuh berada di sekitar perairan Karang Unarang oleh pesawat patroli udara maritim TNI AL Cassa U-625 yang sedang melaksanakan patroli rutin. Informasi tersebut segera dilaporkan ke komando atas dan ke unsur teman terdekat KRI Malahayati-362 yang sedang melaksanakan patroli di perairan Karang Unarang. Komandan KRI Malahayati-362 berinisiatif dengan kecepatan penuh segera menuju ke posisi datum kapal selam yang diberikan oleh Cassa U-625 dan meningkatkan derajat kesiagaan dengan melaksanakan peran tempur bahaya kapal selam.

Seluruh prajurit mengawaki pos tempur masing-masing, Sonar aktif melaksanakan identifikasi terhadap datum kapal selam. Setelah berhasil mendeteksi keberadaan kapal selam, Komandan KRI Malahayati-362 memerintahkan Principle Warfare Officer (PWO) untuk mengunci musuh dalam jarak tembak dengan Torpedo dan Anti Submarine Rocket (Asroc). Melalui Under Water Telephone (UWT) KRI Malahayati-362 mencoba menjalin komunikasi untuk melaksanakan prosedur peringatan, sementara itu koordinasi terus dilaksanakan KRI Malahayati-362 dengan Cassa U-625 untuk memantau posisi kapal selam musuh. Sadar akan posisinya yang sudah diketahui, kapal selam negara tetangga pun muncul ke permukaan dan bersedia menjalin komunikasi menggunakan radio. Komandan KRI Malahayati-362 segera memerintahkan kapal selam negara tetangga untuk keluar dari perairan Karang Unarang yang merupakan wilayah kedaulatan NKRI. Dibawah “todongan” Torpedo dan Asroc KRI Malahayati-362 serta pengawasan dari Cassa U-625 kapal selam negara tetangga digiring meninggalkan wilayah perairan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni dalam pernyataannya mengatakan latihan sudah menjadi kebutuhan bagi prajurit TNI AL, daerah operasi di perbatasan bukan tempat untuk bermain-main ancaman bisa datang darimanapun dan kapanpun. “Lebih baik banjir keringat di medan latih, dari pada harus mandi darah di medan tempur,” tegas Komandan dengan dua melati dipundak ini.

Sumber : KLIK DISINI