Senin, 29 Oktober 2012

200 Santri di Serang Ikut Pendidikan Bela Negara

belasna2710
Jihad-Defence-Indonesia - SERANG : Sebanyak 200 orang terdiri dari 100 orang santriwan dan 100 orang santriwati dari Pondok Pesantren Nurul Fikri, Ds. Cihideung, Kec. Cinangka, Kab. Serang mengikuti Pendidikan Kesadaran Bela Negara (PKBN). Program KBN yang dilaksanakan Kordinator Daerah (Korda) Banten Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan Korem 064 Maulana Yusuf di Ponpes Nurul Fikri ini akan berlangsung selama 3 hari.
Pelaksanaan PKBN tersebut dibuka oleh Danrem 064/MY, Kolonel Inf Joko Warsito dengan dihadiri Kepala Korda Banten Kemhan RI, Kolonel Inf Herman Djatmiko, perwakilan dari unsur pimpinan daerah Provinsi Banten dan Kabupaten Serang, pejabat sipil, TNI, dan Polri se-wilayah Banten, pimpinan pontren se-wilayah Serang, serta para tokoh agama dan tokoh masyarakat Banten
Danrem 064/MY Kolonel Joko Warsito mengatakan pelaksanaan PKBN sekarang ini, merupakan kerjasama antara Korem 064/MY dengan Korda Banten Kemenhan RI dalam rangka meningkatkan semangat nasionalisme dilingkungan pondok pesantren.
“Program PKBN ini bertujuan mewujudkan santri memiliki sikap, tekad dan tindakan yang terpadu dan berlanjut yang di landasi cinta tanah air dan berbudi luhur,” kata Joko Warsito, Sabtu (27/10).
Lebih lanjut Danrem menyampaikan bahwa Pemilihan lingkungan pondok pesantren sebagai sasaran PPBN dilandasi oleh beberapa pertimbangan. Diantaranya, jumlah ponpes lebih 5.000 merupakan faktor yang sangat strategis dalam penyiapan sumber daya manusia Indonesia. Dengan potensi sebesar itu, maka peran dan karya lulusan Pontren di masyarakat juga semakin besar dan mencakup berbagai bidang kehidupan, tidak hanya bidang keagamaan.
Selain itu, keberadaan pesantren di Banten dari jaman dahulu hingga sekarang telah banyak melahirkan intelektual lokal dan memberi peran aktif dalam perkembangan Banten sebagai provinsi. “Pondok pesantren juga telah berkembang menjadi lembaga pendidikan keagamaan dan pendidikan umum yang semakin maju dan eksis,” ungkap Danrem.
Direktur Operasional Yayasan Nurul Fikri, Ustad Idris Azhar menyampaikan apresiasi dan menyambut baik dilaksanakannya kegiatan PKBN. Menurutnya kegiatan ini diniliai sangat positif bagi para santri di pondok pesantren Nurul Fikri. “Para santri diharapkan memiliki wawasan pemahaman terhadap wawasan kebangsaan dan bela negara,” harap Idris Azhar. (haryono)
Teks : Danrem 064/MY Kolonel Joko Warsito menyematkan pita tanda dimulainya pendidikan bela negara terhadap 200 santri di Banten.
Sumber :  KLIK DISINI

PANGLIAM TNI-AGUS SUHARTONO: LANTIK 405 PRAJURIT TARUNA AKADEMI TNI

tni-sub
Jihad-Defence-Indonesia - MAGELANG  : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. melantik 405 Prajurit Taruna Akademi TNI, terdiri dari 215 Taruna Akmil, 90 Kadet AAL dan 100 Karbol AAU, di Lapangan Sapta Marga Akademi (Akmil) Magelang, Senin (29/10/2012).
Pendidikan dasar keprajuritan Taruna Akademi TNI Tahun  2012 telah dilaksanakan selama tiga bulan dan semuanya dinyatakan lulus, sedangkan lulusan terbaik untuk masing-masing Matra yaitu :  Prajurit Taruna Istario (Darat), Prajurit Kadet Fa’iz Farrel Apriyono (Laut) dan Prajurit Karbol Juliar Dwidya Firmansyah (Udara).
Panglima TNI dalam sambutannya menyampaikan selamat dan bangga kepada segenap prajurit Taruna yang baru saja dilantik, setelah melalui proses pendidikan ”Chandradimuka”, yang merupakan bentuk pendidikan dasar kemiliteran bagi Taruna Akademi TNI. ”Belajar dan berlatihlah dengan sungguh-sungguh, sebab belajar dan berlatih adalah tugas pokok prajurit selama menyandang predikat Taruna, guna membangun idealisme kebangsaan, kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi serta kapabilitas sebagai generasi muda intelektual prajurit TNI, yang siap mengabdikan dirinya bagi bangsa dan negara”, tegas Panglima TNI.

Oleh karena itu, laksanakan semua kegiatan pendidikan yang telah digariskan lembaga dengan penuh kesadaran dan ketulusan. jadikan tradisi dan suasana kehidupan militer yang penuh dengan norma, etika dan aturan, sebagai bagian kehidupan untuk membentuk kemampuan fisik, kekuatan mental, disiplin, dedikasi, loyalitas, karakter dan jatidiri, serta profesionalisme.  Semua itu merupakan tuntutan profesi dan kompetensi, guna menghadapi segala tantangan tugas sebagai prajurit TNI Di Masa Yang Akan Datang.
Selanjutnya, kata Panglima TNI, jadikan kebersamaan selama pendidikan dasar Chandradimuka, sebagai basis dari pembentukan dan penguatan integrasi spiritual di antara para Taruna, Kadet dan Karbol.  Berangkat dari kebersamaan itulah, sesungguhnya para prajurit telah diberi bekal dan fondasi untuk membangun jejaring psikologis, sosiologis dan integritas, dalam diri masing-masing sebagai sesama prajurit TNI.  Integrasi spiritual itu harus terus dibina dan dikembangkan di masa-masa yang akan datang, di manapun bertugas dan berada.  Itulah landasan dalam memperkuat jiwa, tekad dan semangat soliditas, solidaritas dan integritas, baik intern maupun antar angkatan, demi semakin kokoh dan mantapnya integrasi dan integritas TNI.

Sejarah membuktikan, dengan integrasi spiritual yang terwujud dalam integrasi TNI, merupakan prasyarat dan jaminan utama bagi keberhasilan TNI dalam mengemban dan melaksanakan tugas pokok guna menjamin tetap tegak dan kokohnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Acara pelantikan Prajurit Taruna Akademi TNI, antara lain dihadiri oleh Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Kasau Marsekal TNI Imam Sufa’at, para pejabat di lingkungan Mabes TNI dan Angkatan.
Kadispenum Puspen TNI
Kolonel Cpl. Ir. Minulyo Suprapto, M.Sc, M.Si, M.A.
Sumber : KLIK DISINI

Koarmabar TNI-AL Operasikan KRI Buatan Dalam Negeri

kapal-subJihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Komando Arrmada RI Kawasan Barat (Koarmabar) saat ini telah mengoperasionalkan lebih dari 10 Unsur KRI jenis kapal patroli  Fast Patrol Boat (FPB) 57, Patrol Craft (PC) 40 dan Kapal Cepat Rudal (KCR) yang diproduksi putra-putra Indonesia di dalam negeri dalam mendukung kegiatan operasi patroli keamanan laut di perairan Wilayah Indonesia dalam rangka mempertahankan dan menjaga keutuhan NKRI.


Unsur KRI yang telah dioperasikan Komando Armada RI Kawasan Barat meliputi kapal patroli jenis  Fast Patrol Boat (FPB) 57 diantaranya KRI Barakuda 633 yang dioperasikan sejak tahun 1995 dilengkapi dengan heli deck, KRI Todak 631, KRI Lemadang 632 termasuk kapal cepat yang diluncurkann tahun 2003.

Selain itu  sejumlah kapal patroli cepat jenis Patrol Craff (PC) diantaranya KRI Boa 807, KRI Viper 820, KRI Welang 808, KRI Sanca 815 yang diproduksi oleh Fasilitas  pemeliharaan dan perbaikan di jajaran Pangkalan Utama TNI AL. Sedangkan KRI Tarihu 829, memiliki panjang 40 m, lebar 7,3 m, dilengkapi dengan persenjataan meriam kaliber 20 mm dan 12,7 mm dan memiliki kemampuan menempuh kecepatan 25 knot.

KRI Krait 827 diluncurkan tahun 2008 dengan kemampuan kecepatan sampai dengan 28 knot diproduksi oleh fasharkan Mentigi Lantamal IV bekerja sama dengan mitra kerja. Sementara unsur KRI yang dibangun oleh galangan mitra kerja diantaranya KRI Kobra 867 dan KRI Anaconda 868.

Untuk kapal perang Republik Indonesia (KRI) jenis Kapal Cepat Rudal memiliki panjang 40 meter dengan memiliki kecepatan sampai 30 knot diantaranya KRI Clurit 641 diluncurkan tahun 2011 dan KRI Kujang 642 yang diluncurkan tahun 2012.

Sejumlah unsur KRI dibawah jajaran  Komando Armada RI Kawasan Barat tersebut pernah dioperasikan oleh Komando pelaksana Opererasi Gugus Tempur laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guspurla Koarmabar) dan Gugus Keamanan laut Komando Armada RI Kawasan Barat (Guskamla Koarmabar) dan beberapa unsur KRI ditempatklam di Pangkalan Utama Jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat meliputi Lantamal I,II,III dan IV.

Unsur KRI produksi dalam negeri tersebut telah dilibatkan dalam berbagai operasi keamanan laut dan kegiatan SAR serta latihan Armada Jaya serta latihan bersama dan patroli terkoordinasi dengan Negara tetangga.

Kepala Dispenarmabar
Agus Cahyono
Letkol Laut (KH) NRP. 10881/P

Teks Gbr- Unsur KRI Produksi dalam negeri diantaranya KRI Viper-820 ,  KRI Welang-808, dan KRI Clurit-641saat melaksanakan kegiatan operasi  sandar di dermaga Batu Ampar Batam.
Sumber : KLIK DISINI

5 Kasus Malaysia Lecehkan Republik Indonesia

5 Kasus Malaysia lecehkan Indonesia
 Hari kemerdekaan Malaysia. REUTERS/Bazuki Muhammad

Jihad-Defence-Indonesia - Malaysia kembali membuat berang rakyat Indonesia setelah baru-baru ini muncul iklan tenaga kerja Indonesia yang didiskon di Malaysia.
Meski bertetangga dan serumpun, hubungan Indonesia dengan negeri jiran itu dalam beberapa tahun terakhir memang kurang harmonis lantaran mencuatnya sejumlah kasus klaim Malaysia atas beberapa warisan budaya Indonesia.
Berikut beberapa kasus Malaysia menghina Indonesia dan mengklaim budaya Nusantara.
1. Wasit karate Indonesia dipukuli polisi Malaysia

5 Kasus Malaysia lecehkan Indonesia

Indonesia menarik diri dari kejuaraan karate se-Asia, di Seremban, Negeri Sembilan, Malaysia, 20-27 Agustus 2007 setelah ada insiden pemukulan empat oknum polisi terhadap Ketua wasit karate Indonesia Donald Peter Luther Kolopita pada 24 Agustus 2007 tanpa alasan yang jelas.

Pada saat itu pemerintah Malaysia tidak sedikitpun menyesali bahkan meminta maaf kepada masyarakat Indonesia.

Kepada wartawan, Menteri Luar Negeri Malaysia menyatakan, pihaknya belum dapat menyampaikan maaf sebelum ada hasil penyelidikan. Bahkan dia menyatakan, insiden kekerasan itu merupakan hal yang wajar dan bisa terjadi kepada siapa saja dan di negara manapun.

2. Malaysia mengklaim Batik

 5 Kasus Malaysia lecehkan Indonesia

Kepemilikan batik sebagai warisan budaya tak berbenda, memanas setelah Malaysia mengklaim sebagai warisan nenek moyangnya. Untuk mengakhiri polemik, Pemerintah Indonesia akhirnya mendaftarkan batik ke UNESCO untuk mendapatkan pengakuan.

Pada 3 September 2008 sebagai titik awal proses Nominasi Batik Indonesia ke UNESCO. Namun baru diterima secara resmi oleh UNESCO pada 9 Januari 2009. UNESCO kemudian melakukan pengujian tertutup di Paris 11-14 Mei 2009. Hasilnya, 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Batik adalah milik Indonesia Malaysia tak berhak lagi mengklaimnya.

3. Klaim lagu Rasa Sayange

 5 Kasus Malaysia lecehkan Indonesia

Polemik klaim lagu "Rasa Sayange" cepat berakhir. Pemerintah Malaysia sendiri yang mengakhirinya. 11 November 2007, Menteri Kebudayaan, Kesenian, dan Warisan Budaya Malaysia, Rais Yatim, mengakui bahwa Rasa Sayange adalah milik Indonesia.
4. Klaim Tari Pendet dan Tari Piring

 5 Kasus Malaysia lecehkan Indonesia
Tari pendet yang jelas-jelas dari Bali juga diklaim Malaysia pada Agustus 2009 yang muncul dalam iklan pariwisata negeri jiran yang suka menyatakan diri sebagai The Truly Asia itu. 

Tari piring adalah salah satu seni tari tradisional di Minangkabau yang berasal dari Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Sementara Tari Pendet dari Bali. Namun yang paling menonjol klaim Malaysia pada Tari Pendet. Sebab tari ini dijadikan sebagai iklan promosi kunjungan ke Malaysia 'Visit Malaysia Years'.
5. Iklan TKI didiskon

 5 Kasus Malaysia lecehkan Indonesia
Martabat bangsa Indonesia kembali dilecehkan dengan munculnya iklan tenaga kerja Indonesia yang didiskon di Malaysia.

Iklan yang sudah beredar di media malaysia dan di sejumlah ruang publik itu menyebutkan sebuah layanan jasa yang menyediakan tenaga kerja Indonesia. Disebutkan para TKI bisa dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga dengan harga yang didiskon hingga 40 persen.

Iklan itu telah menempatkan tenaga kerja Indonesia di titik terendah sebagai manusia.
Sumber :  KLIK DISINI

INDOBATT TUAN RUMAH MILITARY INFORMATION OFFIECE UNIFIL

indo-sub


Jihad-Defence-Indonesia - LEBANON : Satuan tugas Indonesian Batallion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim In Lebanon) menjadi tuan rumah diselenggarakannya rapat staf MIO (Military Information Office) atau Staf Intelijen Sektor Timur UNIFIL, bertempat di ruang rapat Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adshid al Qusayr, Lebanon Selatan, Sabtu (27/10/2012).

Rapat dibuka oleh Dansatgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono didampingi Wadansatgas Letkol Mar FJH. Pardosi, dihadiri oleh Chief G2 (bidang Intel) Sektor Timur UNIFIL, Mayor Alejandro Moron Jamora dari Spanyol.

Rapat Military Information Office bertujuan untuk memberikan informasi berkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan daerah operasi terkini sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas guna pencegahan dini terhadap hal-hal yang dapat menggangu terciptanya perdamaian di Lebanon Selatan.

Acara diisi dengan paparan Chief MIO masing-masing Satgas, dari Indobatt disampaikan oleh Kapten Inf Nurudin selaku Chief MIO. 

Dalam paparannya ia menyampaikan tentang situasi dan kondisi keamanan Indobatt, menurutnya hingga menjelang akhir masa penugasan  Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL, situasi keamanan area operasi Indobatt aman terkendali dan hubungan antara masyarakat lokal dengan personel Indobatt sampai saat ini tetap terjalin dengan baik.

Sebagai pemapar terakhir disampaikan oleh Chief G2 Sektor Timur, dalam paparannya Mayor Alejandro menyampaikan situasi keamanan secara umum area operasi Sektor Timur UNIFIL, menurutnya situasi keamanan sektor timur hingga saat ini sangat kondusif.

Selanjutnya, dalam sambutan penutupnya Chief G2 menyampaikan beberapa penekanan kepada masing-masing satuan tugas agar tetap melaksanakan tugasnya secara professional dengan memedomani SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditetapkan UNIFIL serta mengontrol situasi area tugas masing-masing agar tetap kondusif.

Rapat yang ditutup dengan kegiatan foto bersama ini, dihadiri oleh seluruh Chief MIO satuan jajaran Sektor Timur UNIFIL dari masing-masing Satgas antara lain, dari Batalyon Nepal (Nepbatt), Batalyon Spanyol (Spanbatt), Batalyon India (Indbatt), Malaysia (Malcoy) dan Chief MIO dari Sector East Military Unit (SEMPU), selain itu turut hadir perwakilan staf G2 Sektor Timur UNIFIL Mayor Kav Agung dan Pasi Intel Indobatt Kapten Mar Bejo Santoso.
Sumber : KLIK DISINI

BERITA FOTO : PERAKITAN PESAWAT T-50 GOLDEN EAGLE TNI-AU DARI KORSEL








 
Jihad-Defence-Indonesia - Pada gambar diatas tampak bodi pesawat dengan nomor TT5003, dalam penomoran standar TNI AU maka berarti pesawat ini akan masuk dalam skadron Tempur Taktis, sedangkan  angka 5003 menunjukkan jenis pesawat T-50 dengan angka urut nomor 3.

Dalam negosiasi jual beli, sempat  muncul beberapa opsi, diantaranya adalah opsi counter-purchase dengan pesawat angkut CN-235 atau reassemble pesawat T-50 ini di PT Dirgantara Indonesia, namun belum jelas opsi mana akhirnya yang dituangkan dalam kontrak
 Sumber : KLIK DISINI

HUT SUMPAH PEMUDA DI LANUD HALIM PERDANAKUSUMAH

Jihad-Defence-Indonesia - Upacara Bendera dalam rangka peringatan ke-84 Hari Sumpah Pemuda dilaksanakan di Lanud Halim Perdanakusuma dengan Inspektur Upacara Komandan Wing 1 Paskhas Kolonel Psk Eris Widodo di Taxy Way Echo Lanud Halim Perdanakusuma, dan Komandan Upacara Letkol Psk Harys Setiyono, Senin (29/10).  Upacara ditandai dengan pembacaan putusan Konggres Pemuda-pemuda Indonesia 28 Oktober 1928 serta diikuti   Para Perwira, Bintara dan Tamtama serta Pegawai Negeri sipil dari Wing 1 Paskhas, Bekmatpus, Dissurpotrudau, Dinas Psikologi dan Markas Lanud Halim Perdanakusuma.

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga dalam sambutan yang dibacakan oleh Komandan Wing 1 Paskhas Kolonel Psk Eris Widodo  mengatakan bahwa pada Tahun 2015 kita memasuki era Komunitas ASEAN 2015, yang meliputi komunitas keamanan, ekonomi, dan sosial budaya, Era komunitas ASEAN 2015 mau tidak mau mengharuskan kita untuk mampu bekerja sama secara terbuka dalam mengelola arus barang, jasa maupun orang, dan menuntut kesiapan kita untuk bekerja sama dengan berbagai komunitas dari berbagai Negara ASEAN. Dalam hal tersebut tentu saja perlu mengantisipasi tantangan kerja sama komunitas tersebut secara lebih kreatif dan bertanggung jawab.
Lebih lanjut dikatakan disinilah letak peran pemuda dalam mengembangkan kreativitas tersebut agar sejalan dengan tuntutan nilai-nilai baru komunitas Internasional yang meliputi sekitar 600 juta orang  se ASEAN, nilai baru yang perlu diantisipasi antara lain berkaitan dengan sistem komunikasi, pengelola struktur kerja sama, pengakuan terhadap perbedaan budaya dan gaya hidup dan tentu saja berdasarkan etik emansipatif dan kesederajatan, jelas Menegpora.
Disisi lain menurut Menegpora kita terbuka terhadap globalisasi tetapi prinsip kita adalah identitas kebangsaan Indonesia harus tetap berkembang dalam pergaulan antar bangsa. Kita tahu bahwa kreativitas tidak muncul begitu saja, kreativitas selayaknya diperjuangkan dan didapatkan dalam berbagai usaha yang jujur, berdisiplin tinggi dan kerja keras yang tak kenal lelah serta hal yang pasti adalah semangat dan jiwa Sumpah Pemuda harus menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran kolektif bangsa guna meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap menjaga eksistensi pemuda dalam pecaturan global, harap Menegpora.
Sumber : KLIK DISINI

Para Petinggi & Jenderal TNI Hadiri Latgab 2012

Sejumlah prajurit TNI yang terlibat dalam Latihan Gabungan TNI tahun 2012 memperagakan manuver Kapal Perang saat kegiatan Tactical Floor Game (TFG) di gedung Panti Perwira Koarmatim, Ujung, Surabaya, Kamis, (25/10). Dalam Tactical Floor Game ini dipaparkan kegiatan Latgab TNI secara rinci dan bertahap mulai H-8 hingga H+8, Latgab TNI tahun 2012 melibatkan 11.693 personel, enam unit Tank Scorpion, dua Stormer APC, tiga puluh lima kapal perang, empat pesawat tempur SU-27/30, enam pesawat Hawk SPO, delapan pesawat angkut, dua puluh unit BTR-50 PK/PM, lima unit BVP-2, empat unit KAPA-61, dua unit Roket RM 70 Grad dan lima unit Tank PT-76. (Foto: ANTARA/KUWADI/ss/nz/12)

Jihad-Defence-Indonesia - Sangatta: Latihan Gabungan Setingkat Brigade Tiga Angkatan TNI di kawasan Pantai Sekerat Kecamatan Bengalon Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur, akhir November 2012 dijadwalkan dihadiri 39 jenderal berbintang empat hingga satu.

"Para jenderal akan melihat langsung prajurit TNI bertempur di lapangan," kata Komandan Distrik (Kodim) 0909/SGT, Letkol (Inf) Husni Mubarak, Minggu.

Selain Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Soeparno dan Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Imam Sufaat, para jenderal yang dipastikan hadir lima orang berbintang tiga, 27 berbintang dua, dan tiga orang berbintang satu, serta sejumlah tamu VVIP dari DPR RI.

Menurut Dandim 0909/SGT Letkol (Inf) Husni Mubarak, Latgab TNI Setingkat Brigade di Kutai Timur, rencananya akan melibatkan melibatkan 11.693 personel dari tiga angkatan, TNI AD, TNI AL dan TNI AU.

Untuk mendukung pelaksanaan latihan ini TNI, akan melibatkan unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) seperti kapal perang jenis perusak KRI Patimurra-371, KRI Teuku Umar-385, dan KRI Tjiptadi-381,KRI Silas Papare-386 dan KRI Wiratno -379.

Dikatakannya, latgab 2012 itu dilaksanakan dalam dua bentuk yakni latihan posko dan latihan lapangan.

Latihan posko digelar di Komando Latihan Armada Timur (Kolat Armatim) mulai 20 hingga 25 Oktober 2012 yang melibatkan 931 personel yang terdiri dari 240 personel sebagai penyelenggara dan 691 sebagai pelaku.

"Latihan Gabungan TNI Tahun 2012 dibuka Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Koarmatim Ujung Surabaya, Sabtu (20/10), dihadiri KSAD, KSAL, KSAU, dan Komandan Korps Marinir, bertujuan meningkatkan dan menguji kemampuan prajurit TNI," katanya.

"Terkait rencana latgab akhir November 2012 mendatang, kami terus melakukan koordinasi dengan Pemkab Kutai Timur dan masyarakat, agar nantinya berjalan sukses seperti latgab yang selama ini dilakukan di Kutai Timur," katanya.
Sumber : KLIK DISINI

Indobatt Tuan Rumah Military Information Office UNIFIL

indo-subJihad-Defence-Indonesia - Lebanon : Satuan tugas Indonesian Batallion (Indobatt) Kontingen Garuda XXIII-F/UNIFIL (United Nations Interim In Lebanon) menjadi tuan rumah diselenggarakannya rapat staf MIO (Military Information Office) atau Staf Intelijen Sektor Timur UNIFIL, bertempat di ruang rapat Markas Indobatt, UN Posn 7-1, Adshid al Qusayr, Lebanon Selatan, Sabtu (27/10/2012).

Rapat dibuka oleh Dansatgas Indobatt Letkol Inf Suharto Sudarsono didampingi Wadansatgas Letkol Mar FJH. Pardosi, dihadiri oleh Chief G2 (bidang Intel) Sektor Timur UNIFIL, Mayor Alejandro Moron Jamora dari Spanyol.

Rapat Military Information Office bertujuan untuk memberikan informasi berkaitan dengan situasi dan kondisi lingkungan daerah operasi terkini sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas guna pencegahan dini terhadap hal-hal yang dapat menggangu terciptanya perdamaian di Lebanon Selatan.

Acara diisi dengan paparan Chief MIO masing-masing Satgas, dari Indobatt disampaikan oleh Kapten Inf Nurudin selaku Chief MIO. Dalam paparannya ia menyampaikan tentang situasi dan kondisi keamanan Indobatt, menurutnya hingga menjelang akhir masa penugasan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL, situasi keamanan area operasi Indobatt aman terkendali dan hubungan antara masyarakat lokal dengan personel Indobatt sampai saat ini tetap terjalin dengan baik.


Sebagai pemapar terakhir disampaikan oleh Chief G2 Sektor Timur, dalam paparannya Mayor Alejandro menyampaikan situasi keamanan secara umum area operasi Sektor Timur UNIFIL, menurutnya situasi keamanan sektor timur hingga saat ini sangat kondusif.

Selanjutnya, dalam sambutan penutupnya Chief G2 menyampaikan beberapa penekanan kepada masing-masing satuan tugas agar tetap melaksanakan tugasnya secara professional dengan memedomani SOP (Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditetapkan UNIFIL serta mengontrol situasi area tugas masing-masing agar tetap kondusif.


Rapat yang ditutup dengan kegiatan foto bersama ini, dihadiri oleh seluruh Chief MIO satuan jajaran Sektor Timur UNIFIL dari masing-masing Satgas antara lain, dari Batalyon Nepal (Nepbatt), Batalyon Spanyol (Spanbatt), Batalyon India (Indbatt), Malaysia (Malcoy) dan Chief MIO dari Sector East Military Unit (SEMPU), selain itu turut hadir perwakilan staf G2 Sektor Timur UNIFIL Mayor Kav Agung dan Pasi Intel Indobatt Kapten Mar Bejo Santoso.

Perwira Penerangan Satgas Konga XXIII-F/UNIFIL
Lettu Inf Suwandi
Sumber : KLIK DISINI

Kisah KASAD Jenderal Pramono Edhi dan Makelar Senjata

Jend Pramono Edhie Wibowo
(Foto Tempo)
Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Mafia pengadaan juga menggerus dana pembelian alat tempur ke luar negeri. Makelar senjata membuat harga berlipat-lipat. Jenderal Pramono Edhie Wibowo mengisahkan pengalaman ketika Angkatan Darat hendak membeli 5.000 teropong Trijicon dari Amerika Serikat guna melengkapi senapan serbu SS1 buatan Pindad. 

Rekanan mengajukan harga Trijicon Rp 30 juta per unit. Merasa harga itu tak masuk akal, Pramono mengeceknya di Internet. Ia menemukan harga pasar teropong hanya US$ 1.900 atau sekitar Rp 19 juta.


Mengetahui harganya lebih murah, adik ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu akhirnya mengutus perwiranya langsung terbang ke pabriknya di Amerika Serikat. Pramono terkejut karena harga dari pabrik itu hanya Rp 9 juta per unit. “Kurang dari sepertiga harga yang ditawarkan rekanan itu,” ujar Kepala Staf Angkatan Darat ini.

Pramono mengatakan kecewa berat terhadap praktek agen peralatan militer itu. Ia menyebutkan rekanan kadang-kadang diperlukan. Namun, ia meminta mereka tidak mengambil keuntungan yang berlipat-lipat. “Sama-sama bela negara, harusnya jangan gitu-gitu amat,” katanya.

 Siasat Dagang Makelar Senjata

foto
Depo Pemeliharaan Pesawat TNI AU
(Foto Tempo)
Jatuhnya pesawat Hawk di Riau memperjelas kabar yang selama ini terdengar samar: peralatan militer Indonesia sudah ketinggalan zaman. Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuh yang layak terbang. Tiga angkatan TNI menghadapi kondisi yang kurang-lebih sama. Angkatan Darat, misalnya, masih menggunakan sejumlah peralatan tempur yang lebih tua daripada usia jenderalnya. 

Majalah Tempo edisi Senin, 29 Oktober 2012, menurunkan laporan utama berjudul "Repot Mencari Simbah" mengenai pengadaan alat utama sistem senjata. Selain uzur, peralatan itu dibeli dari banyak negara sehingga platform-nya pun berbeda-beda. Itu sebabnya, dalam urusan pembelian senjata, kerap terdengar olok-olok bahwa penentunya bukan angkatan, melainkan rekanan. Peran pihak ketiga alias makelar dalam pengadaan peralatan militer ditenggarai bahkan lebih dominan dibandingkan dengan penggunanya.

Broker, yang mewakili produsen, umumnya menyorongkan peralatan pada awal masa penyusunan anggaran. Angkatan atau Kementerian Pertahanan kemudian menyusun spesifikasi pembelian peralatan militer berdasarkan tawaran itu. Tentu saja, seperti yang terjadi pada pembelian helikopter tempur Mi-17 dari Rusia pada 2007, suap mewarnai proses ini. Analis militer menyebutkan, pembelian model ini berdasarkan desakan pemasok (supplier driven factors) dan tak semata muncul dari kebutuhan (need driven analysis).

Tank Scorpion
(Foto TNI AD)
Potensi korupsi dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan memang sangat besar. Soalnya, peralatan militer memiliki spesifikasi khusus yang acap tidak ada pembandingnya. Produsennya pun terbatas, bahkan pada beberapa peralatan hanya ada produsen tunggal. Apalagi, dengan alasan rahasia, pengadaan dilakukan melalui penunjukan langsung. 

Meski dinyatakan telah jauh berkurang, peran makelar -juga korupsi- dalam pembelian senjata ternyata masih cukup besar. Dengan karakteristik peralatan yang dibeli, seperti dikatakan Said Didu, Asisten Bidang Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan, peluang tertinggi terjadinya kebocoran ada pada Angkatan Laut, sementara yang terkecil pada Angkatan Darat.


Peluang korupsi dalam pengadaan alat militer itu semestinya segera ditutup. Peran makelar juga sepatutnya diakhiri. Apalagi anggaran belanja alat tempur ini meningkat setiap tahun. Dari sekitar Rp 28 triliun tahun ini, dua tahun mendatang anggaran itu sudah Rp 43,8 triliun. Pada 2030, alokasi dana untuk belanja alat utama sistem persenjataan akan menembus Rp 100 triliun.
Sumber : KLIK DISINI

KETIKA ALUTSISTA TNI SUDAH TUA DAN TIDAK LAYAK

Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya juga mengenaskan. Mayoritas senjata berusia 25-40 tahun dan tak sedikit yangngadat ketika digunakan. Akibatnya, tak semua senjata TNI ini siap dipakai saat bertempur.

Majalah Tempo edisi 29 Oktober 2012 menurunkan laporan tentang pengadaan alat tempur TNI. Data Sekolah Staf Komando TNI pada 2005, misalnya, menunjukkan skuadron tempur Angkatan Udara hanya memiliki tingkat kesiapan rata-rata 30 persen. Hampir 30 persen tank dan 48,2 persen meriam milik Angkatan Darat rusak. Sedangkan sebagian besar kapal perang Angkatan Laut sudah berusia di atas 25 tahun.

Kondisi ini kian parah karena nyaris tak ada peremajaan senjata. Bahkan, menurut Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga akhir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru. Karena itu, menurut Mahfudz, peremajaan dan modernisasi persenjataan TNI mendesak dilakukan.

Anggaran pertahanan yang cekak dianggap sebagai penyebab. Sejak 2004, bujet militer memang naik dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 72,54 triliun pada 2012. Namun, anggaran itu tak sepenuhnya dipakai untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista). Hanya sekitar Rp 28 triliun alokasi untuk pos ini. Baru pada 2030, menurut Asisten Bidang Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu, anggaran pembelian peralatan militer akan menembus Rp 100 triliun per tahun.

Repot Mencari Pengganti ''Simbah''

Jenderal Pramono Edhie Wibowo punya pesan khusus bagi prajurit yang berlatih menggunakan meriam tempur anti-pesawat udara S-60. Diproduksi Uni Soviet pada 1950, meriam itu masih dipakai Artileri Pertahanan Udara hingga kini. “Tolong simbahmu ini dirawat supaya bisa tetap beroperasi,” kata Kepala Staf Angkatan Darat itu awal bulan ini.

Majalah Tempo edisi Senin 29 Oktober 2012 mengulas soal pengadaan alat sistem utama senjata TNI. Masih banyak "simbah" lain yang dimiliki Angkatan Darat. Senjata-senjata itu bahkan lebih tua daripada sang Jenderal. Misalnya meriam M101A1 105 milimeter buatan 1940--15 tahun sebelum Pramono lahir. Ada pula meriam M-48 76 milimeter buatan 1958. Dua senjata itu dia gunakan ketika berlatih pada saat belajar di Akademi Militer hingga lulus tahun 1980. 

Meski uzur, senjata-senjata itu tetap dipakai prajurit. "Simbah-simbah" itu dirawat dengan baik, dan tak jarang dipamerkan pada ulang tahun Tentara Nasional Indonesia. Peluncur roket RL 130 milimeter produksi 1950 yang sempat ngadat bertahun-tahun bahkan bisa menyemburkan amunisi lagi. 

Kisah senjata sepuh tidak hanya dimiliki Angkatan Darat. Di Angkatan Udara, banyak pesawat berumur yang tetap dipakai. Dari 234 unit pesawat tempur, hanya separuhnya yang layak terbang. Di antaranya Hawk 200, yang dua pekan lalu jatuh di Siak Hulu, Kampar, Riau. 

Persenjataan TNI tidak hanya jauh dari kebutuhan kekuatan minimum, tapi kondisinya pun mengenaskan. Mayoritas berusia 25-40 tahun dan tak sedikit yang ngadat ketika digunakan. Akibatnya, tak semua senjata TNI saat ini siap tempur. 

Kondisi ini kian parah karena nyaris tak ada peremajaan senjata. Bahkan, menurut Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Mahfudz Siddiq, sejak reformasi 1998 hingga akhir 2010, nyaris tak ada pengadaan senjata baru. Karena itu, menurut Mahfudz, peremajaan dan modernisasi persenjataan TNI mendesak dilakukan.

Anggaran pertahanan yang cekak dianggap sebagai penyebab. Sejak 2004, bujet militer memang naik dari Rp 21,7 triliun menjadi Rp 72,54 triliun pada 2012. Namun, anggaran itu tak sepenuhnya dipakai untuk pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista). Hanya sekitar Rp 28 triliun alokasi untuk pos ini. Baru pada 2030, menurut Asisten Bidang Kebijakan Komite Kebijakan Industri Pertahanan Said Didu, anggaran pembelian peralatan militer akan menembus Rp 100 triliun per tahun.

Mafia pengadaan juga menggerus dana pembelian alat tempur ke luar negeri. Makelar senjata membuat harga berlipat-lipat. Bagaimana para makelar bekerja? Bagaimana pula pemerintah mengurangi peran makelar?
Sumber : KLIK DISINI

SATGAS TNI KOMPI ZENI TIBA DI HAITI


haiti-sub

Jihad-Defence-Indonesia - HAITI : Sebanyak 167 prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXII-B/MINUSTAH (Mission des Nations Unies pour la Stabilisation en Haïti) dibawah pimpinan Letkol Czi Arief Novianto selaku Komandan Satgas, dengan komposisi personel terdiri dari 144 TNI AD, 21 TNI AL dan 2 TNI AU, telah tiba di negara Haiti, Minggu (28/10/2012).

Selanjutnya, personel Satgas Kompi Zeni TNI melakukan pergeseran menuju daerah Gonaives kurang lebih berjarak 180 km dari Port Au Prince.  Gonaives  merupakan Ibukota dari Propinsi Artibonite bagian utara Haiti, di daerah inilah merupakan Camp inti dari Kontingen Garuda XXXII-B/Minustah.

Pergeseran personel Kontingen Garuda menuju Gonaives dikawal oleh satu regu pasukan Argentina Battalion (Argabatt), dengan menggunakan 14 unit kendaraan yang terdiri dari : 9 unit truk (3 diantaranya merupakan dukungan Argabatt), 2 unit bus serta 3 unit jeep.

Dalam kesempatan tersebut, Dansatgas Konga XXXII-B/Minustah menekankan kepada para personel bahwa selama melakukan pergerakan menuju ke Gonaives, hendaknya perhatikan faktor keamanan dan keselamatan dalam berkendara, karena situasi jalan cukup licin akibat hujan yang cukup deras, dan banyaknya lubang serta genangan air yang menutupi sepanjang jalan yang akan dilalui menuju Gonaives.


 

Satgas Kompi Zeni TNI Konga XXXII-B/Minustah akan bertugas sebagai pasukan perdamaian PBB di Haiti selama satu tahun pada misi dalam rangka rekonstruksi dan rehabilitasi daerah yang terkena dampak bencana gempa bumi di Haiti serta melaksanakan tugas-tugas Vertical Constructions dan Horizontal Constructions dalam rangka mendukung dan mensukseskan tugas MINUSTAH di Haiti.
Sumber : KLIK DISINI