Rabu, 24 Oktober 2012

MANTAN PRESIDEN AS-JIMMY CARTER: PENGARUH AS TERHADAP ISRAEL SUDAH HILANG

Mantan Presiden AS Jimmy Carter

Israel semakin beringas, tidak peduli lagi pada Solusi Dua Negara

Mantan Presiden AS Jimmy Carter
Jihad-Defence-Indonesia - Kekuatan Amerika Serikat dalam mempengaruhi dan "menjinakkan" Israel semakin melemah, bahkan sudah hilang sama sekali. Israel yang sekarang sangat beringas, AS tidak bisa berbuat apa-apa.

Hal ini disampaikan oleh Mantan Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter saat menyambangi Yerusalem timur bersama mantan pemimpin dunia lainnya yang tergabung dalam "The Elders" pada Senin waktu setempat. "Perubahan besar baru-baru ini telah menghilangkan seluruh pengaruh Amerika," kata Carter, dikutip dari al-Arabiya.

Presiden ke 39 AS ini mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya AS tidak berdaya mengendalikan Israel sejak Perang Enam-Hari tahun 1967. Saat ini AS tidak punya peran besar dalam menyelesaikan konflik Israel dan Palestina.

"Pengaruh Amerika sekarang nol di kedua pihak dan menghapuskan komitmen kita untuk menjadi negosiator besar. Jika sudah begini, tentu saja, akan memberikan Israel keleluasaan melakukan apa yang mereka mau," kata Carter.

Hal ini bisa dilihat dari semakin beringasnya Israel dalam menggusur rumah warga di Yerusalem dan membangun pemukiman Yahudi. Pembangunan pemukiman inilah yang mengganjal upaya perundingan damai antara Israel dan Palestina. 

Saat ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak lagi peduli dengan solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik. Netanyahu, kata Carter, satu-satunya PM Israel yang mementahkan solusi perdamaian tersebut.

"Netanyahu telah memutuskan untuk mengabaikan solusi dua negara. Kebijakannya sekarang adalah menguasai seluruh Tepi Barat," ujar Carter.

Dalam kunjungannya ke Yerusalem, Carter dan para mantan pemimpin dunia lainnya juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Presiden AS tahun 1977-1981 ini menyampaikan harapannya atas kemakmuran Palestina dan keberhasilan negara tersebut meningkatkan status dari negara pengamat menjadi negara non-anggota di PBB.

"Saya harap melalui cara ini, setidaknya akan memberikan Palestina status yang mengikat di komunitas dunia," kata Carter. 
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar