Jumat, 20 September 2013

TNI-AL BAYANG-BAYANGI PERGERAKAN AKTIVIS FREEDOM FLOTILLA AUSTRALIA


TNI AL Bayang-bayangi Pergerakan Aktivis Freedom Flotilla

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) di Papua tengah mengintai dan mengawasi pergerakan aktivis asal Australia, Freedom Flotilla di perairan dekat Papua. Sebab Aktivis itu mendekat ke perairan Indonesia di kawasan Indonesia timur. Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan pengintaian itu tanpa terjadi kontak langsung. Hanya pemantauan dari jauh.

"Sebenarnya kita ikutin terus mereka, tapi tidak kontak langsung. Kita pantau terus. (Sudah dihalau?) Kita bayang-bayangi saja kok," kata Moeldoko di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (18/9).

Moeldoko mengatakan TNI-AL akan langsung menghalau para aktivis Australia itu jika nekat masuk perairan Papua. "Pasti kita halau dong," jelas dia.

Sebelumnya ada aktivis Australia yang menamakan diri Freedom Flotilla menyatakan akan masuk ke Papua. Mereka yang datang dari Cairns bertujuan menyoroti perlunya perdamaian dan stabilitas di daerah itu. Awaknya terdiri dari sejumlah sesepuh Aborigin, pengungsi Papua, pembuat film dan aktivis lainnya.

Menteri Koordiantor Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan sudah konfirmasi dengan Kedutaan Besar Australia di Jakarta, jika mereka hanya akan ke Papua Nugini, tidak jadi ke Indonesia.

Sumber : KLIK DISINI

PRAJURIT INTAI TEMPUR KOSTRAD LATIHAN DI KEPULAUAN SERIBU


Prajurit Pengintai Tempur (Taipur) Kostrad Latihan di Kepualauan Seribu

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Suasana menagangkan nampak di sebuah pulau kecil di Kepualauan Seribu. Kompi prajurit pengintai tempur (Taipur) Kostrad TNI-AD, nampak bersiap melakukan penyerangan melalui perairan di pualu tersebut. Itu sedikit gambaran, mengenai kondisi Kompi Taipur Kostrad yang sedang melakukan latihan serbu di perairan Kotok Kecil, Kepulauan Seribu, Rabu 19 September 2013 kemarin.

Latihan ini dipadukan dengan latihan Raid dan Ralasuntai (rawa, laut, sungai dan pantai). Salah satunya melakukan infiltrasi dan penyerangan secara senyap, melalui laut dengan menggunakan LCR (perahu karet).

Sebelumnya, 120 Kompi Taipur Kostrad di Pimpin Lettu Inf Panji melaksanakan latihan renang rintis dan menyelam, yang dilatih oleh pihak TNI-AL berjumlah tiga orang, yang dipimpin oleh Kapten Pelaut Edi, sebagai salah satu upaya untuk mendukung pelaksanaan tugas pokok Kompi Taipur Kostrad.

Sumber : KLIK DISINI

KEMENTERIAN PERTAHANAN RI MODERNISASI PERATAN BAIS


Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : 
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia saat 

ini menunggu kedatangan perangkat alat sadap yang dibeli dari pabrikan peralatan mata-

mata kondang asal Inggris, Gamma TSE Ltd. Kementerian menyatakan alat sadap ini akan 

diberikan ke TNI (Tentara Nasional Indonesia), khususnya Badan Intelijen Strategis (BAIS).

"Pengadaannya tahun lalu, dan alatnya akan datang akhir tahun ini," kata Kepala Pusat 

Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan Brigadir Jenderal Sisriadi Iskandar saat 

dihubungi Tempo, Kamis, 19 September 2013.

Sisriadi melanjutkan, perlengkapan intelijen itu dibeli seharga empat juta euro atau sekitar 

Rp 70 miliar. Sayang, Sisriadi tak mau menerangkan detail peralatan intelijen yang dibeli itu.

"Maaf, ini sifatnya rahasia, kalau saya kasih tahu malah melanggar konstitusi," kata dia.

Pembelian alat sadap baru, Sisriadi melanjutkan, merupakan upaya modernisasi peralatan 

intelijen yang dimiliki BAIS. Pengadaan alat sadap ini masuk dalam rancangan modernisasi 

alat utama sistem persenjataan Indonesia atau Minimum Essential Force.

Mengenai kegunaan alat sadap itu, Sisriadi juga tak mau menyebutkan detail. Menurut dia, 

informasi mengenai alat intelijen yang dibeli pemerintah bersifat rahasia. "Yang jelas untuk 

memperkuat dan melindungi negara."

KOMISI 1 DPR Awasi Penggunaan Alat Sadap TNI


Wakil Ketua Komisi Pertahanan DPR Tubagus Hasanuddin membenarkan kabar pembelian 

seperangkat alat sadap intelijen baru oleh Kementerian Pertahanan untuk Badan Intelijen 

Strategis. Hasanuddin juga menyebut Komisi I DPR telah menyetujui pembelian alat 

seharga Rp 70 miliar tersebut.

Sayangnya, Hasanuddin tak mau menjelaskan detail merek dan peralatan apa saja yang

 dibeli Kementerian Pertahanan. "Komisi I tak pernah bahas merek dagang dan asal

negaranya, itu ranah user," kata dia melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis, 19 

September 2013. Hasanuddin juga merahasiakan kapan dan bagaimana rincian pembahasan 

antara Komisi I dan Kementerian Pertahanan tentang pembelian alat sadap ini.

Hasanuddin mengingatkan ada kemungkinan TNI menyalahgunakan peralatan intelijen 

mereka. Kekhawatiran paling besar adalah penyalahgunaan alat sadap untuk urusan 

Pemilihan Umum 2014. Karena itu, Komisi Pertahanan perlu mengawasi betul penggunaan

 alat sadap baru milik BAIS ini.

Hasanuddin mengklaim Komisi I sedang membentuk tim khusus untuk mengawasi 

kemungkinan penyalahgunaan peralatan intelijen baru ini pada Pemilu 2014. Sayang, lagi-

lagi Hasanuddin merahasiakan struktur dan cara kerja tim khusus Komisi I itu.

Sebelumnya, penggiat hak asasi manusia dari Imparsial, Poengky Indarti, menentang keras 

pembelian seperangkat alat sadap intelijen dari pabrikan Gamma TSE Ltd oleh Kementerian

 Pertahanan. Menurut Poengky, alat sadap yang diperuntukkan BAIS TNI senilai Rp 70

 miliar ini rawan disalahgunakan. Terlebih untuk memata-matai pelaksanaan Pemilu 2014.

Sumber : KLIK DISINI

PROYEKSI KAPAL SELAM KOREA SEATAN DAN RUSIA

Kapal Selam Changbogo tipe U209
Kapal Selam Changbogo tipe U209

Jihad-Defence-Indonesia Jakarta : Prospek pengembangan Angkatan Laut Indonesia 

semakin menjanjikan, setelah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Marsetio

dijadwalkan mengunjungi Korea Selatan dalam waktu dekat, untuk menyaksikan 

pemotongan baja yang menandai dimulainya pembuatan kapal selam pesanan TNI-AL.


Duta Besar (Dubes) Korea Selatan, Kim Young-Sun mengatakan tiga kapal selam tipe U-209

 telah dipesan oleh Indonesia dan akan dikirim tahun 2015 hingga tahun 2016. Dua akan 

dibangun di galangan kapal Daewoo di Busan, Korea Selatan, sementara yang ketiga akan

 dibangun di fasilitas galangan kapal milik negara PT  PAL Indonesia di Surabaya. Rencana

 keberangkatan KASAL ke Korea Selatan, disampaikan Duta Besar Korea Selatan untuk

 Indonesia Kim Young-Sun, dalam acara 40 tahun sejarah hubungan diplomatik kedua

 negara, yang bertempat di Jakarta.


Pernyataan dari Dubes Korea Selatan ini, sekaligus menepis dugaan, bahwa kapal selam

 yang dibeli Indonesia adalah kapal bekas. Dengan adanya pemotongan baja pertama, berarti

 Indonesia akan memiliki kapal selam baru jenis U-209, buatan Korea Selatan. Pernyataan 

Dubes Korea Selatan juga menunjukkan, mereka serius membangun kapal selam ketiga di 

Surabaya, Indonesia. Jika hal ini terwujud, akan menjadi sebuah terobosan besar. Indonesia 

mampu membuat kapal selam sendiri !.


Di sisi lain TNI-AL juga bergerak untuk menindaklanjuti rencana hibah 10 kapal selam dari 

Rusia. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, tim peninjau TNI-AL 

berangkat ke Rusia, untuk melihat kapal selam hibah tersebut. 

Diduga kapal selam yang ditawarkan Rusia adalah jenis Kilo yang masih operasional namun 

direfurbish dan disesuaikan dengan kondisi iklim laut di Indonesia. Kasusnya mungkin mirip 

dengan hibah 30 pesawat tempur F-16 eks Amerika Serikat. Keberadaan kapal selam Kilo 

ini akan mendatangkan kekuatan strategis bagi Angkatan Laut Indonesia. 

Negara lain perlu berpikir ulangi, jika mencoba mengganggu Indonesia. Bahkan keberadan 

10 kapal selam kilo (jika jadi dibeli) akan menjadi tekanan tersendiri bagi pasukan Amerika 

Serikat yang berpangkalan di Australia.  Kapal selam kilo memberi pesan kepada Amerika 

Serikat dan Australia, bahwa keamanan kawasan Indonesia, tidak diserahkan begitu saja 

kepada mereka. 

Di sisi lain kapal selam ini akan memperkuat posisi Indonesia di Perairan Natuna,  yang 

bersinggungan langsung dengan laut China Selatan, atas ancaman armada laut China yang 

semakin agresif.


Kekuatan bawah laut Indonesia akan mengalami peningkatan yang signifikan. Namun jika

 dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya, seperti India, Australia, China, dan 

Korea Selatan, maka peningkatan kekuatan laut Indonesia, bisa disebut sedang mengejar

 ketertinggalan.
Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM, Angkatan Laut Iran
Kapal Selam Kilo Class Proyek 877 EKM, Angkatan Laut Iran

TNI AL mencoba melompat jauh dengan pengadaan hibah 10 kapal selam (diduga) Kilo. Ada 

baiknya juga memiliki kapal permukaan yang memiliki nilai strategis setara dengan Kilo, 

yakni kapal permukaan jenis destroyer. Kapal ini bertugas melindungi kapal-kapal

 permukaan Indonesia, sekaligus menjadi penggentar. Negara yang dihadapi Indonesia saat 

berpatroli di wilayah utara adalah China, sementara di wilayah Selatan adalah Australia. 

Untuk itu diperlukan destoyer sebagai alutsista strategis, didukung oleh frigate, korvet dan 

kapal cepat rudal.  Jika pada tahun 1960-an Indonesia telah memiliki kapal penjelajah 

Cruiser dari Uni Soviet, sangat wajar di MEF tahap 2 (2015-2019), Indonesia memiliki 

destoyer.


Kembali ke persoalan kerjasama militer Indonesia dan Korea Selatan. Kabar lain yang 

menggembirakan adalah kedua negara saat ini mempersiapkan diri untuk bekerja sama 

dalam pembuatan pesawat tempur KFX / IFX generasi mendatang, yang dirancang dan 

dibangun bersama-sama. Pada tahun 2010, Indonesia setuju untuk menanggung 20 persen 

dari biaya proyek KF-X dengan imbalan sekitar 50 pesawat untuk TNI AU,  setelah proyek 

itu diselesaikan.


Kim Young-Sun berharap keputusan final dari kerjasama tersebut dapat dicapai sebelum 

berakhirnya tahun 2013. “Yang penting adalah, kedua pihak saling menyukai dan saling 

mempercayai”, ujar Duta Besar Korea Selatan.


Kepercayaan antara Indonesia dan Korea Selatan terus meningkat, tidak hanya ditandai 

perkembangan volume perdagangan dan investasi dari kedua negara, tetapi juga skala

 investasi yang terlibat. Kim Young Sun mengatakan investasi Korea di Posko – Krakatau 

dalam produksi baja mencapai angka 7 miliar USD. Sementara Pabrik Ban 

Hankook berinvestasi senilai 1,2 miliar USD di Bekasi, Jawa Barat. Sekarang ada sekitar 

2.000 perusahaan Korea berinvestasi di Indonesia dan ada sekitar 50.000 masyarakat 

Korea Selata di Indonesia.


Kim mengatakan kedua negara harus mendapatkan pemahaman yang lebih baik satu sama 

lain, dan terus membangu saling kepercayaan.

Sumber : KLIK DISINI

INDONESIA-CHINA KERJASAMA PERTAHANAN DAN ANTARIKSA


Indonesia-Cina Kerjasama Pertahanan dan Antariksa

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)  Djoko Suyanto hari ini, Kamis, 19 September 2013, menerima tamu Dewan Negara Republik Rakyat Cina Yang Jiechi. Keduanya pun bertemu dan menjalin perbincangan di Hotel Shangri-La, Jakarta Selatan.

Dalam pertemuan itu, Djoko Suyanto mengaku membicarakan kelanjutkan kerjasama kedua negara. "Salah satunya kerjas ama bidang pertahanan dan antariksa," kata Djoko usai pertemuan. Selain itu, mereka juga membahas kerjasama ekonomi meliputi : investasi, pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, hingga energi.

Mengenai kerjasama di bidang pertahanan, Djoko tak mau banyak bicara. Dia hanya menyebut, Indonesia-Cina akan saling mendukung industri pertahanan antar kedua negara.

Untuk kerjasama bidang antariksa, dia melanjutkan, Indonesia akan mengedepankan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional untuk menimba ilmu dari Cina. Sebab, negeri Tirai Bambu ini jauh lebih maju ketimbang Indonesia. Sebagai bukti Cina telah berhasil pesawat luar angkasa.

"Kedua bagaimana kita adakan peluang kerjasama satelit, nanti biar LAPAN (Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional) yang menindaklanjuti," kata Djoko.

Sementara itu, Dewan Negara Republik Rakyat Cina Yang Jiechi menyambut baik rencana peningkatan kerjasama dengan Indonesia. Yang Jiechi juga menyebut Indonesia sebagai salah satu negara mitra terbesar Cina.

Selain membicarakan kerjasama, pertemuan Djoko Suyanto dan Yang Jiechi juga membahas rencana kedatangan Presiden Republik Rakyat Cina Xi Jinping awal Oktober 2013. Keduannya juga membicarakan persiapan pertemuan KTT APEC di Nusa Dua Bali 7-8 Oktober 2013.

Sumber : KLIK DISINI

Rabu, 18 September 2013

AWCS KILLER SUKHOI INDONESIA

Rudal Krypton Kh-31 diusung Fighter Sukhoi Indonesia (photo: FB Jiwa Merah Putih)
Rudal Krypton Kh-31 diusung Fighter Sukhoi Indonesia.
Jihad-Defence-Indonesia MAKASSAR : Pesawat tempur Sukhoi TNI-AU lengkap sudah

satu skadron (16 unit), setelah datangnya dua pesawat SU-30 MK 2 pada awal bulan 

September 2013. Skadron Udara 11 Wing 5 Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, 

Makassar – Sulawesi Selatan, merupakan home base bagi pesawat tempur SU-27 SKM dan 

SU-30 MK 2 Indonesia.


Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Sjafrie Sjamsoedin menyatakan kelengkapan

 skadron Sukhoi (16 pesawat) ditargetkan pada tahun 2014. Namun pengadaan Alat utama

 sistem senjata (Alutsista) 11 itu bisa dilengkapi dalam waktu yang lebih cepat di tahun 2013.

 Untuk itu program Kementerian Pertahanan selanjutnya adalah mendatangkan simulator

 pesawat tempur Sukhoi, serta dukungan konstruksi sistem yang bisa mengcover seluruh

 pesawat Sukhoi, pada tahun 2014. Hal ini disampaikan Wamenhan, saat mengunjungi 

Skadron 11 di Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.


“Mesin simulator untuk melatih kemampuan para pilot penerbang tempur. Nantinya tidak

perlu lagi mengirimkan pilot tempur keluar negeri untuk melatih skill teknis mereka. Tetapi

 jika simulator ini belum sampai tahun 2014, untuk sementara para pilot dikirim ke negara

 yang memiliki fasilitas simulator, seperti China yang telah memiliki kerjasama pertahanan 

Indonesia”, ujar Wakil Menteri Pertahanan.


Rudal Kh-31P Zvezda


Kejutan lain dari penambahan alutsista Skadron Udara 11 adalah telah terpasangnya rudal-

rudal untuk pesawat tempur Sukhoi, antara lain Rudal Zvezda Kh-31P atau istilah NATO 

AS-17 Krypton. Rudal Krypton buatan Rusia ini dilengkapi sensor hybrid active-pasive 

guidance untuk menyergap sasaran darat maupun udara seperti,  sistem pertahanan musuh

 atau pesawat mata-mata seperti AWACS, dari jarak  200 km. Rudal anti-radar ini  bisa

 mematikan penjejaknya saat diserang.
Rudal Krypton Kh-31 diusung Fighter Sukhoi Indonesia (photo: FB Jiwa Merah Putih)
Rudal Krypton Kh-31P diusung Fighter Sukhoi Indonesia.
 Pilot Su-27SKM dari Skadron 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar (photo: http://rahmatap.blogspot.com))
Pilot Su-27SKM dari Skadron 11 Wing 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar.
Rudal Kh-31P alias AS-17 Kripton (photo:Irkut)
Rudal Kh-31P alias AS-17 Kripton
Daftar Belanja Militer Indonesia berdasarkan SIPRI 2012
Daftar Belanja Militer Indonesia berdasarkan SIPRI 2012


Komponen paling menarik dari rudal Kh-31P adalah adanya kombinasi 5 roket, booster dan 

ramjet, yang dipadukan dalam dual roket pendorong (sistem propulsi ganda). Bentuknya 

mirip wahana antariksa Rusia, karena memang didisain oleh biro disain Soyuz di Turayevo.


Pada tahap awal rudal ini berakselerasi menggunakan solid-fuel rocket engine, untuk

mendapatkan kecepatan 1,8 Mach. Setelah itu mesin pendorong pertama dilepas, 

digantikan 4 mesin jet pendorong, untuk mencapai kecepatan 5 Mach. Kecepatan tinggi ini 

berguna untuk mengurangi resiko tertembak, termasuk harus menerobos sistem

 pertahanan musuh untuk menghancurkan radar penjejak, drone maupun pesawat AWACS.

Karena rudal ini ditugaskan menghancurkan radar musuh atau pesawat AWACS, rudal Kh-

31P tidak dibebani hulu ledak besar, melainkan hanya 90 Kg (Blast Frag). Rudal AS-17 

Krypton memiliki panjang 5, 2 meter dengan berat 600 kg  dan dijuliki negara barat dengan 

nama “AWACS killer”.

Sumber : KLIK DISINI