Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : INDONESIA dan Amerika Serikat (RI-AS) menjadi chairman (Ketua) Latihan Multilateral Penanggulangan Terorisme atau Counter Terorism Exercise (CTx) 2013 di Indonesia Peace and Security Center (IPSC), Sentul, Bogor, Jawa Barat, 9-13 September 2013. Latihan bersama ini merupakan bagian dari "ASEAN Defence Minister`s Meeting (ADMM-Plus). Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, Mayor Jenderal TNI Agus Sutomo selaku Direktur Latihan Bersama Penanggulangan Terorisme, mengatakan latihan bersama penanggulangan terorisme merupakan yang terbesar di dunia yakni diikuti delegasi dari 18 negara.
“Biasanya latihan bersama hanya dua atau tiga negara. Dalam latihan penanggulangan terorisme kali ini diikuti 18 negara dan terbesar sepanjang sejarah,” kata Danjen Kopassus, Mayjen TNI Agus Sutomo di Kantor Kemhan, Jakarta, Rabu (4/9).
Agus Sutomo didampingi Komandan Korpaskhas Marsekal Muda TNI Amarullah, Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) A. Faridz, Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi, dan sejumlah perwira tinggi TNI.
Menurut Agus, 18 negara yang terlibat dalam latihan bersama itu, yaitu 10 negara ASEAN dan delapan negara sahabat seperti Amerika, China, India, Korea, Australia, Jepang, Selandia Baru, dan Rusia.
Agus menjelaskan latihan bersama ini bertujuan untuk menyamakan standar operasional penanggulangan terorisme. Ia menambahkan latihan bersama itu diadakan sebagai bagian dari kerjasama ASEAN Defence Minister Meeting (ADMM) Plus.
“Kami akan berlatih bekerjasama mengenali dan menganalisa ancaman," ujar Danjen Kopassus sembari menambahkan, agar dunia tahu pasukan khusus ASEAN siap membuat kawasan ini aman dan tenang.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meninjau kesiapan Latihan Bersama Penanggulangan Terorisme (Counter Terorism Exercise 2013) di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI atau "Indonesia Peace and Security Center" Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (3/9).
Menhan Purnomo Yusgiantoro mengaku puas dengan persiapan yang sudah dilakukan ini. Kemhan berharap latihan bersama angkatan bersenjata kedua negara terus dilaksanakan dalam upaya peningkatan profesionalisme TNI.
Peningkatan profesionalisme Prajurit TNI ini seiring dengan upaya pemerintah memodernisasi Alutsista TNI, sehingga dapat menjalankan tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan baik.
Oleh karena itu, latihan bersama TNI dan Angkatan Bersenjata AS sangatlah penting untuk membangun kapabilitas dan profesionalitas Prajurit TNI.
Menhan juga berkesempatan menyaksikan latihan gabungan pasukan khusus dari tiga matra yakni Dansat-81 Gultor Kopassus (TNI-AD), Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL, dan Detasemen Bravo (Denbravo) Paskhas (TNI-AU).
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar