Senin, 29 Oktober 2012

PEJABAT PBB SERUKAN BOIKOT PERUSAHAAN PENDUDUKUNG ISRAEL

Gedung PBB-New York
Jihad-Defence-Indonesia - NEW YORK :Penyelidik khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pelanggaran hak asasi manusia di Palestina, Richard Falk, menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memboikot sejumlah perusahaan yang membantu pembangunan permukiman ilegal oleh Israel di kawasan Tepi Barat dan Jerusalem Timur.

Dalam laporan yang disampaikan kepada Dewan Keamanan PBB di New York, Rabu (24/10), Falk menyatakan, sejumlah perusahaan yang bermarkas di Israel, AS, Eropa, dan Meksiko diduga telah melanggar hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.

Mereka dituduh telah mengeksploitasi sumber daya di Palestina serta membantu Israel membangun permukiman ilegal di wilayah Palestina dan memberikan pengamanan terhadap permukiman tersebut.
Beberapa perusahaan yang disebut Falk dalam laporannya adalah perusahaan alat berat Caterpillar dan perusahaan teknologi informasi Hewlett-Packard dan Motorola dari AS. Kemudian perusahaan utilitas Veolia Environment dari Perancis, perusahaan jasa keamanan G4S dari Inggris, perusahaan jasa keuangan Dexia dari Belgia, Volvo Group dan produsen kunci Assa Abloy dari Swedia, dan perusahaan persewaan alat-alat konstruksi Riwal Holding Group dari Belanda.


Empat perusahaan lagi adalah Ahava, Elbit Systems, dan Mehadrin dari Israel, serta produsen semen Cemex dari Meksiko.
Menurut Falk, boikot itu diperlukan untuk memaksa Israel mengubah perilakunya. Israel selama ini mengabaikan sejumlah resolusi PBB yang mengecam pembangunan permukiman itu.
Falk adalah profesor hukum internasional dari Universitas Princeton, AS, dan ditunjuk menjadi penyelidik khusus PBB oleh Dewan HAM PBB.

Dituntut mundur
Seruan boikot dari Falk itu langsung menuai protes dari Israel dan sekutu-sekutunya, Kamis. Karaen Peretz, juru bicara Perwakilan Israel di PBB, menyebut laporan Falk itu terlalu bias dan menuntut dia mundur dari jabatannya.

Duta Besar AS untuk PBB Susan Rice menyebut seruan boikot itu ”tak bertanggung jawab dan tak bisa diterima”. ”Rekomendasi Falk sama sekali tak mendorong penyelesaian damai konflik Israel-Palestina dan justru meracuni lingkungan perdamaian,” ujar Rice.
Menteri Luar Negeri Kanada John Baird menuntut Falk menarik kembali laporannya atau mundur dari jabatannya di PBB.

Beberapa perwakilan anggota Majelis Umum PBB, seperti dari Iran dan Mesir, menyebut laporan Falk itu sudah adil dan berimbang.
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar