JAKARTA-(J-D-I)) :Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, akan memberikan bantuan teknis kepada Indonesia terkait dengan bidang pertahanan dan perlindungan alam. Hal ini disampaikan Merkel dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia.
Pernyataan Merkel ini muncul sekaligus sebagai tanggapan atas pertanyaan terkait kerjasama kedua negara dalam bidang pertahanan dan perlindungan alam. Ketika disinggung apakah Jerman akan memberikan 100 panser leopard yang dibutuhkan Indonesia untuk melindungi hutan, Merkel tidak memberikan jawaban rinci atas masalah tersebut.
"Menteri Pertahanan kedua negara telah membahas hal tersebut dalam Deklarasi Jakarta. Kita telah membahas lebih luas tentang keanekaragaman, energi dan lingkungan serta fungsi hutan rimba. Terkait dengan hal ini akan dibentuk perundang-undangan yang tepat sama halnya seperti yang dilakukan Norwegia dan Jerman. Kami (Jerman) akan membantu pengimplementasian Undang-Undang itu dari segi teknis," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (10/7/2012).
"Kita tidak boleh lupa Indonesia merupakan negara yang luas dan lebarnya sama seperti Eropa, jadi pengadaan UU itu adalah sebuah langkah besar," tambah Merkel.
Sementara itu, menanggapi pertanyaan yang sama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, kerjasama pertahanan adalah bagian dari comprehensive partnership antara Indonesia dan Jerman.
"Kerjasama ini sebenarnya dapat dilakukan dengan saling mengunjungi, mengadakan pelatihan, penelitian ataupun joint investment. Namun, harus diingat persenjataan yang bisa kita produksi sendiri akan kita produksi sendiri sementara yang belum dapat kita produksi bisa kita beli dari sejumlah negara Eropa seperti Jerman misalnya. Yang penting tujuannya positif," ujar Presiden Yudhoyono.
"Terus terang sudah 20 tahun Indonesia tidak mengalami modernisasi persenjataan padahal negara ini adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia. Namun, Saya akan pastikan semua itu berlangsung transparan dan kami tidak pernah menggunakan tank tempur untuk menembaki rakyat. Tidak bisa dipungkiri sebuah negara memerlukan militer yang kuat," tambah Presiden Indonesia.
Kunjungan Merkel ke Jakarta ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Jerman pada 2009 lalu.
Dalam sambutannya, Merkel yang dikenal sebagai perempuan paling berpengaruh di dunia ini mengatakan, dirinya sangat senang dapat kembali ke Indonesia. Merkel juga menyebut, dalam kurun belasan tahun Indonesia mengalami perubahan yang luar biasa.
"Sangat senang bisa hadir di sini. Sebelumnya 17 tahun yang lalu Saya datang ke Indonesia sebagai Menteri Lingkungan dan kini Saya telah melihat perubahan yang luar biasa di Indonesia. Terima kasih atas sambutan yang sangat hangat dan semoga Deklarasi Jakarta dapat menaungi kerjasama strategis yang lebih luas antar kedua negara sehingga Indonesia dan Jerman dapat menjadi mitra yang berkelanjutan," tutur Merkel.
Pernyataan Merkel ini muncul sekaligus sebagai tanggapan atas pertanyaan terkait kerjasama kedua negara dalam bidang pertahanan dan perlindungan alam. Ketika disinggung apakah Jerman akan memberikan 100 panser leopard yang dibutuhkan Indonesia untuk melindungi hutan, Merkel tidak memberikan jawaban rinci atas masalah tersebut.
"Menteri Pertahanan kedua negara telah membahas hal tersebut dalam Deklarasi Jakarta. Kita telah membahas lebih luas tentang keanekaragaman, energi dan lingkungan serta fungsi hutan rimba. Terkait dengan hal ini akan dibentuk perundang-undangan yang tepat sama halnya seperti yang dilakukan Norwegia dan Jerman. Kami (Jerman) akan membantu pengimplementasian Undang-Undang itu dari segi teknis," ujar Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (10/7/2012).
"Kita tidak boleh lupa Indonesia merupakan negara yang luas dan lebarnya sama seperti Eropa, jadi pengadaan UU itu adalah sebuah langkah besar," tambah Merkel.
Sementara itu, menanggapi pertanyaan yang sama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, kerjasama pertahanan adalah bagian dari comprehensive partnership antara Indonesia dan Jerman.
"Kerjasama ini sebenarnya dapat dilakukan dengan saling mengunjungi, mengadakan pelatihan, penelitian ataupun joint investment. Namun, harus diingat persenjataan yang bisa kita produksi sendiri akan kita produksi sendiri sementara yang belum dapat kita produksi bisa kita beli dari sejumlah negara Eropa seperti Jerman misalnya. Yang penting tujuannya positif," ujar Presiden Yudhoyono.
"Terus terang sudah 20 tahun Indonesia tidak mengalami modernisasi persenjataan padahal negara ini adalah negara dengan ekonomi terbesar di Asia. Namun, Saya akan pastikan semua itu berlangsung transparan dan kami tidak pernah menggunakan tank tempur untuk menembaki rakyat. Tidak bisa dipungkiri sebuah negara memerlukan militer yang kuat," tambah Presiden Indonesia.
Kunjungan Merkel ke Jakarta ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Jerman pada 2009 lalu.
Dalam sambutannya, Merkel yang dikenal sebagai perempuan paling berpengaruh di dunia ini mengatakan, dirinya sangat senang dapat kembali ke Indonesia. Merkel juga menyebut, dalam kurun belasan tahun Indonesia mengalami perubahan yang luar biasa.
"Sangat senang bisa hadir di sini. Sebelumnya 17 tahun yang lalu Saya datang ke Indonesia sebagai Menteri Lingkungan dan kini Saya telah melihat perubahan yang luar biasa di Indonesia. Terima kasih atas sambutan yang sangat hangat dan semoga Deklarasi Jakarta dapat menaungi kerjasama strategis yang lebih luas antar kedua negara sehingga Indonesia dan Jerman dapat menjadi mitra yang berkelanjutan," tutur Merkel.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar