Panser FNSS PARS Turki untuk Malaysia |
(MDN), Malaysia terus berbenah dengan mesin perang mereka, termasuk mempersenjatai panser PARS 8×8 yang diadopsi dari Infantry Fighting Vehicle Turki: FNSS Pars. 11 Juli 2012, perusahaan teknologi pertahanan Afrika Selatan, Denel SOC, memenangkan proyek pengadaan canon system dan rudal anti-tank laser-guided untuk Malaysia, dengan nilai kontrak 3,5 miliar ringgit.
Pesanan Malaysia itu adalah: 69 unit double turret 30 mm GI-30 (Denel LCT30 turret); 54 Canon 30 mm dilengkapi rudal anti-tank Ingwe; 216 munisi rudal anti-tank Ingwe laser-guided; serta 54 remote control weapons system.
Denel LCT30 Turret |
Rudal anti-tank Ingwe diciptakan Afrika Selatan untuk membidik sasaran sejauh 2,5 – 5 kilometer. Untuk memastikan sasaran tidak luput dari sergapan, rudal anti-tank ini menggunakan cross-fire mode yang mampu menembakkan 4 misil secara simultan. Ia juga bisa dikombinasikan dengan canon otomatis 30mm, untuk ditempatkan di tank maupun helikopter.
Afrika Selatan memasang rudal Ingwe ini di kendaraan tempur 6 x 6. Sementara Malaysia lebih maju dengan memasangnya di panser 8 x 8 yang tentunya lebih stabil.
Rudal Anti-Tank Ingwe |
Canon dan rudal anti-tank itu dikirim ke Malaysia selama 7 tahun, mulai Januari 2013 untuk dicoba oleh Angkatan Darat Malaysia. “Ini adalah kontrak terbesar dalamm sejarah perusahaan kami”, ujar Juru Bicara PT Denel SOC, Zwelakhe Ntshepe.
Canon dan anti-tank ini akan diintegrasikan di Malaysia ke panser 8×8, lisensi dan platform dari FNSS PARS Turki.
Misil Anti-Tank Ingwe |
Kerjasama dengan Denel SOC juga meliputi transfer teknologi, agar Malaysia bisa merawat sistem canon dan anti-tank yang dibeli. Pembelian itu juga memberi opsi untuk kerjasama perawatan dan upgrade turret.
Sebelumnya Malaysia telah menandatangani kontrak dengan Turki untuk pengadaan 257 Infantry Fighting vehicles (IFV) PARS 8×8 dengan nilai kontrak 600 juta USD. “PARS was named after an indigenous Turkish wild cat and it is a new generation IFV that features superior mobility, ballistic protection and payload capapacity,” ujar pimpinan FNSS, Nail Kurt.
IFV PARS 8×8 Malaysia |
Kontrak dengan FNSS Turki juga meliputi penyediaan disain baru panser, sesuai dengan kebutuhan tentara Malaysia. Kontrak FNSS Turki dengan Malaysia merupakan kontrak penjualan peralatan militer tertinggi dari perusahaan FNSS, mengalahkan kontrak dengan Arab Saudi senilai 211 juta USD.
Perjanjian dengan Malaysia menyebutkan komponen utama dan komponen penting dari IFV PARS akan dibangun di Turki, termasuk pembuatan disain khusus untuk Malaysia. Instalasi dan integrasi mesin, track serta sensor panser juga ditangani FNSS. Bagian-bagian tersebut akan dikapalkan ke Malaysia untuk dilakukan perakitan akhir dan ujicoba di bawah supervisi FNSS Turki. FNSS akan mengajarkan teknisi Malaysia, agar mampu menservis sendiri PARS 8×8, nantinya.
Panser FNSS Pars ini transfer ke Militer Malaysia rentang tahun 2012- 2015. Dengan kapasitas 14 penumpang PARS 8×8 memiliki berat kosong 16 ton dan 24 ton untuk combat weight. Panser bertenaga 525 HP diesel ini, bisa diangkut oleh Hercules C 130 atau A-400. Panser ini memiliki transmisi semi otomatis (2 speed) dengan suspensi yang diatur dan dikontrol komputer. Malaysia menyiapkan 257 unit Panser PARS (Kucing Liar) untuk bahu membahu dengan MBT PT 91, dalam memburu Tank lawan, terutama Main Battle Tank, yang sulit dijinakkan.
Sumber: JKGR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar