Raul Castro (Kiri) dan Putin (Kanan) | Pertemuan ini akan melanjutkan serangkaian kontak bilateral tingkat atas, dan akan menjadi pertemuan yang ketiga bagi kedua pemimpin |
Moskow (ANTARA
News) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu dijadwalkan bertemu
dengan Presiden Kuba Raul Castro, yang juga ketua Dewan Negara dan Dewan
Menteri, selama kunjungan terkininya ke Rusia, kata Kremlin.
Kedua pemimpin itu akan memusatkan perhatian pada pembicaraan kerja sama ekonomi dan investasi.
Mereka juga akan membahas upaya untuk meningkatkan dan menganekaragamkan perdagangan, serta proyek-proyek kunci dalam energi, transportasi dan telekomunikasi, menurut kantor berita RIA Novosti dalam lapornannya.
"Pertemuan ini akan melanjutkan serangkaian kontak bilateral tingkat atas, dan akan menjadi pertemuan yang ketiga bagi kedua pemimpin," kata Kremlin.
"Pertemuan sebelumnya diadakan di Havana pada Desember 2000 dan di Moskow pada Februari 2009."
Sebelumnya, Presiden Kuba melakukan kunjungan ke China dan bertemu dengan para pemimpin negara itu dengan harapan dapat memperoleh dukungan dari sekutu lamanya untuk membantu penerapan reformasi ekonomi bersejarah.
Castro bertemu dengan Presiden China Hu Jintao di Beijing, antara lain untuk menandatangani serangkaian perjanjian yang menurut para analis difokuskan pada perdagangan dan infrastruktur.
Dia juga bertemu dengan dua calon pemimpin China, Xi Jinping dan Li Keqiang, guna memperkuat hubungan pribadi dengan tokoh-tokoh yang secara luas diasumsikan akan menjadi presiden dan perdana menteri China di masa mendatang.
"Kuba dan China telah bekerja bersama selama bertahun-tahun," kata Xu Shicheng, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China dan pakar Amerika Latin.
"Kunjungan ini bisa memperkuat hubungan kedua negara dan memromosikan kerja sama di bidang-bidang antara lain pembangunan jalan raya dan rel kereta api, pembangunan pelabuhan-pelabuhan maritim dan mengembangkan kerja sama bidang perminyakan, serta pertanian."
Kedua pemimpin itu akan memusatkan perhatian pada pembicaraan kerja sama ekonomi dan investasi.
Mereka juga akan membahas upaya untuk meningkatkan dan menganekaragamkan perdagangan, serta proyek-proyek kunci dalam energi, transportasi dan telekomunikasi, menurut kantor berita RIA Novosti dalam lapornannya.
"Pertemuan ini akan melanjutkan serangkaian kontak bilateral tingkat atas, dan akan menjadi pertemuan yang ketiga bagi kedua pemimpin," kata Kremlin.
"Pertemuan sebelumnya diadakan di Havana pada Desember 2000 dan di Moskow pada Februari 2009."
Sebelumnya, Presiden Kuba melakukan kunjungan ke China dan bertemu dengan para pemimpin negara itu dengan harapan dapat memperoleh dukungan dari sekutu lamanya untuk membantu penerapan reformasi ekonomi bersejarah.
Castro bertemu dengan Presiden China Hu Jintao di Beijing, antara lain untuk menandatangani serangkaian perjanjian yang menurut para analis difokuskan pada perdagangan dan infrastruktur.
Dia juga bertemu dengan dua calon pemimpin China, Xi Jinping dan Li Keqiang, guna memperkuat hubungan pribadi dengan tokoh-tokoh yang secara luas diasumsikan akan menjadi presiden dan perdana menteri China di masa mendatang.
"Kuba dan China telah bekerja bersama selama bertahun-tahun," kata Xu Shicheng, seorang peneliti di Akademi Ilmu Sosial China dan pakar Amerika Latin.
"Kunjungan ini bisa memperkuat hubungan kedua negara dan memromosikan kerja sama di bidang-bidang antara lain pembangunan jalan raya dan rel kereta api, pembangunan pelabuhan-pelabuhan maritim dan mengembangkan kerja sama bidang perminyakan, serta pertanian."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar