Peluncuran WiSE Belibis yang dilakukan Menteri Riset dan Teknologi dilakukan untuk menghormati salah satu inovatornya, almarhum Said D Jenie, kepala BPPT yang wafat 11 Juli 2008 lalu. Said merupakan satu dari 100 inovator pilihan yang memiliki banyak rancangan.
Menurut peneliti dari Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Iskendar, WiSE (Wing in Surface Effect) bernama Belibis merupakan suatu alternatif sarana transportasi yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia.
Kapal bersayap berpenumpang delapan orang itu, lanjut Iskendar, mampu terbang pada ketinggian sekitar 2 meter di atas permukaan air, kecepatan maksimal 60 knot, dengan lama penerbangan 6 jam nonsetop.
WiSE memanfaatkan fenomena ground effect, yaitu bantalan dinamik yang timbul ketika wahana terbang sangat rendah di permukaan sehingga bisa meningkatkan rasio daya angkat, dan daya hambat yang menghasilkan efisiensi bahan bakar, yang lebih baik daripada pesawat konvensional.
Selain itu, WiSE memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat di air. Dengan begitu, pesawat hanya membutuhkan dermaga modifikasi untuk merapat, dan memudahkan pendaratan di pulau-pulau yang tidak memiliki fasilitas bandara udara. Menurut rencana, Belinis siap menjalani uji layar terbang yang dilaksanakan di Bojanegara, Teluk Banten.
Kendaraan Jenis yang sama dioperasikan AL Rusia dan diproduksi diproduksi untuk keperluan militer pada era Uni Soviet. Salah satu ekranoplan, yakni A-90 Orlyonok yang berbobot 125 ton, didesain sebagai kendaraan angkut militer berkecepatan tinggi, dan dioperasikan dari pangkalan di kawasan pesisir Laut Kaspia dan Laut Hitam.
Beberapa Orlyonok sempat dioperasikan AL Rusia pada periode 1979-1992. Bahkan, pada 1987, Uni Soviet pernah meluncurkan ekranoplan kelas Lun seberat 400 ton yang dirancang khusus sebagai peluncur rudal.
Namun, produksi ekranoplan terhenti setelah Uni Soviet runtuh karena kekurangan dana dan permintaan. Bahkan, Kementerian Pertahanan Rusia tak memasukkan ekranoplan dalam rencana pembelian peralatan militernya sampai tahun 2020.
Meski demikian, para pejabat Dinas Penjaga Perbatasan meyakini ekranoplan akan sangat efektif dalam menjalankan operasi patroli pengamanan jalur-jalur pelayaran di kawasan Artik dan perbatasan Rusia di sepanjang sungai-sungai besar, seperti Sungai Amur dan Danube.
Sumber : http://rixco.multiply.com/journal/item/629/RUSIA-KEMBANGKAN-KEMBALI-EKRANOPLANE-INDONESIA-KEMBANGKAN-BELIBIS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar