Jihad-Defence-Indonesia - AS dan Israel merencanakan sebuah serangan terhadap fasilitas nuklir di Republik Islam Iran dengan menggunakan pesawat pembom (Bomber) dan pesawat tak berawak (UAV). Wacana serangan AS dan Israel terhadap Iran ini muncul di editorial resmi majalah majalah Foreign Policy kemarin.
Publikasi ini mengutip informasi yang didapat dari seorang sumber yang ikut menghadiri diskusi antara kedua negara, yang memastikan bahwa serangan itu akan berlangsung selama 2 atau 48 jam. Semua ini dilakukan untuk menunda program nuklir negara itu untuk bertahun-tahun kedepan dan untuk memastikan bahwa negara Persia (Iran) tidak lagi menjadi ancaman bagi dunia.
Publikasi ini mengutip informasi yang didapat dari seorang sumber yang ikut menghadiri diskusi antara kedua negara, yang memastikan bahwa serangan itu akan berlangsung selama 2 atau 48 jam. Semua ini dilakukan untuk menunda program nuklir negara itu untuk bertahun-tahun kedepan dan untuk memastikan bahwa negara Persia (Iran) tidak lagi menjadi ancaman bagi dunia.
Fasilitas nuklir Iran Parchin (foto:haaretz.com) |
Jika melihat dari perkembangan hubungan antara Israel dan pemerintahan Barack Obama dalam beberapa pekan terakhir, serangan langsung terhadap fasilitas nuklir Iran akan menjadi "cara termudah" untuk menetralkan kritik Mitt Romney dari Partai Republik, yang merupakan saingan bagi Partai Demokrat. Mantan gubernur Massachusetts tersebut telah menuduh Gedung Putih tidak melakukan apa-apa untuk melindungi kepentingan Tel Aviv (Israel).
Majalah itu mengklaim bahwa serangan itu akan memiliki efek transformasi dan akan melanggengkan kepentingan AS di kawasan itu, untuk mengontrol Teluk Persia, serta memastikan pengaruh lanjutan AS di kawasan itu yang sudah berjalan setidaknya satu dekade.
Tindakan serangan terhadap Iran ini tidak dapat dilakukan oleh Israel semata karena memerlukan "izin dunia". Soal "izin" ini hanya Pentagon yang memilikinya, itulah sebabnya mengapa kaum Zionis membutuhkan partisipasi dari Amerika Serikat, Foreign Policy menambahkan.
Dalam beberapa hari mendatang, para petinggi militer di Washington dan Tel Aviv berniat untuk memulai latihan tempur, Austere Challenge 2012, yang meliputi latihan mobilisasi sistem anti rudal Patriot dan berbagai senjata lainnya, untuk unjuk kekuatan di kawasan tersebut.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran, yang merka tuduh telah mengembangkan program nuklir untuk tujuan perang, namun Teheran membantah hal tersebut.
Pertemuan ke-16 dari negara-negara Gerakan Non-Blok, yang diadakan di Teheran Agustus lalu, mendukung hak-hak negara mana saja untuk mengembangkan, meneliti, memproduksi dan menggunakan teknologi nuklir sepanjang untuk tujuan damai.
Saat ini, tindakan joint AS-Israel digambarkan berbeda, bukan sebagai latihan militer. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi penyebaran sistem pertahanan rudal dari AS dengan cepat dan untuk menguji kemampuan tempur mereka dalam hubungan dengan sistem pertahanan Israel apabila terjadi konflik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar