Jihad-Defence-Indonesia - Situbondo : Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
berjanji akan menuntaskan modernisasi peralatan utama sistem
persenjataan (alutsista) milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebelum akhir jabatannya.
"Insya Allah
akhir tahun depan kita tuntaskan modernisasi dan pembangunan pertahanan
alutsista kita," kata SBY di Pusat Latihan Tempur, Karangtekok,
Situbondo, Jumat, 3 Mei 2013.
SBY hadir di Situbondo untuk menyaksikan latihan gabungan 16.745 prajurit TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU di Pusat Latihan Tempur Karangtekok, Situbondo. SBY didampingi istri, Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta istri.
Menurut SBY, modernisasi alutsista sudah direncanakan dalam kurun lima tahun seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia. Pendapatan nasional yang lebih tinggi dibanding saat krisis ekonomi 15 tahun silam menjadikan Indonesia mampu memberikan anggaran lebih besar untuk modernisasi alutsista.
Modernisasi alutsista, kata dia, bukan berarti Indonesia berniat melakukan agresi ke negara-negara lain. Sebab, Indonesia merupakan negara cinta damai. Perang merupakan jalan terakhir bila tidak ada jalan lain seperti diplomasi.
Menurut Presiden, alutsista modern dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara. Apalagi peperangan era modern saat ini lebih rumit dan kompleks. "Kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati," katanya.
Komandan Satuan Tugas Penerangan Latihan Gabungan TNI 2013, Kolonel Bedjo Suprapto, mengatakan latihan gabungan tahun ini merupakan terbesar. "Kami kerahkan semua alutsista," kata dia.
TNI-AL mengerahkan 36 kapal perang (KRI) dan 17 unit tank amfibi BMP-3F NBO-105. TNI-AU mengerahkan lima pesawat Sukhoi SU 27/30, lima pesawat Hawk SPO, lima F-16, serta 11 pesawat C-30. Sementara TNI-AD menurunkan 14 unit Tank Scorpion, 12 unit helikopter Mi-17, 21 pucuk meriam dan 12 helikopter Bell.
SBY hadir di Situbondo untuk menyaksikan latihan gabungan 16.745 prajurit TNI-AD, TNI-AL, TNI-AU di Pusat Latihan Tempur Karangtekok, Situbondo. SBY didampingi istri, Ani Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono beserta istri.
Menurut SBY, modernisasi alutsista sudah direncanakan dalam kurun lima tahun seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia. Pendapatan nasional yang lebih tinggi dibanding saat krisis ekonomi 15 tahun silam menjadikan Indonesia mampu memberikan anggaran lebih besar untuk modernisasi alutsista.
Modernisasi alutsista, kata dia, bukan berarti Indonesia berniat melakukan agresi ke negara-negara lain. Sebab, Indonesia merupakan negara cinta damai. Perang merupakan jalan terakhir bila tidak ada jalan lain seperti diplomasi.
Menurut Presiden, alutsista modern dibutuhkan untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan negara. Apalagi peperangan era modern saat ini lebih rumit dan kompleks. "Kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati," katanya.
Komandan Satuan Tugas Penerangan Latihan Gabungan TNI 2013, Kolonel Bedjo Suprapto, mengatakan latihan gabungan tahun ini merupakan terbesar. "Kami kerahkan semua alutsista," kata dia.
TNI-AL mengerahkan 36 kapal perang (KRI) dan 17 unit tank amfibi BMP-3F NBO-105. TNI-AU mengerahkan lima pesawat Sukhoi SU 27/30, lima pesawat Hawk SPO, lima F-16, serta 11 pesawat C-30. Sementara TNI-AD menurunkan 14 unit Tank Scorpion, 12 unit helikopter Mi-17, 21 pucuk meriam dan 12 helikopter Bell.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar