Ilustrasi (ANTARA News / Lukisatrio) |
Kami tak menginginkan perang, tapi sepenuhnya siap mempertahankan negara kami terhadap setiap serangan.
Jihad-Defence-Indonesia - Teheran : Israel akan kehilangan sedikitnya 10.000 prajurit jika negara Yahudi itu menyerang Republik Islam Iran, kata seorang pejabat senior Iran sebagaimana dilaporkan Press TV. "Jika Israel menyerang, kemampuan penangkal Iran akan meluncurkan pukulan mematikan terhadap mereka dan jumlah korban jiwa di pihak Israel takkan kurang dari 10.000. Jadi, mereka akan dihentikan secepatnya, "kata Mohsen Rezaei, Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Iran, Minggu. "Kami tak menginginkan perang, tapi sepenuhnya siap mempertahankan negara kami terhadap setiap serangan. Tentu saja, Zionis tak berani menyerbu Iran dan hanya ngomong tentang perang untuk mendapat konsesi dari Presiden AS berikutnya, "kata Rezaei, mantan kepala Korps Pengawal Revolusi Islam Iran ( IRGC ).
Amerika Serikat dan Israel belum mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap instalasi energi nuklir Iran. Amerika Serikat dan sekutu Barat percaya Iran sedang berusaha "memperoleh kemampuan senjata nuklir". Namun, Teheran membantah itu, dan mengatakan program atomnya "bertujuan damai". Rezaei juga menuduh Barat berusaha menggelincirkan gerakan Kebangkitan Islam dengan mencampuri urusan dalam negeri Suriah , demikian laporan Xinhua. Para pejabat di Republik Islam Iran memilih untuk menggunakan istilah mereka "Kebangkitan Islam" untuk menggambarkan apa yang disebut oleh masyarakat dunia sebagai Arab Spring , dengan tujuan menggulingkan pemerintah yang biasanya totaliter di dunia Arab.
Sumber : KLIK DISINI
Amerika Serikat dan Israel belum mengesampingkan kemungkinan serangan terhadap instalasi energi nuklir Iran. Amerika Serikat dan sekutu Barat percaya Iran sedang berusaha "memperoleh kemampuan senjata nuklir". Namun, Teheran membantah itu, dan mengatakan program atomnya "bertujuan damai". Rezaei juga menuduh Barat berusaha menggelincirkan gerakan Kebangkitan Islam dengan mencampuri urusan dalam negeri Suriah , demikian laporan Xinhua. Para pejabat di Republik Islam Iran memilih untuk menggunakan istilah mereka "Kebangkitan Islam" untuk menggambarkan apa yang disebut oleh masyarakat dunia sebagai Arab Spring , dengan tujuan menggulingkan pemerintah yang biasanya totaliter di dunia Arab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar