Hayono Isman: Alutsista Tidak Sekadar Alat Pertahanan
(MDN), Senayan - Wakil Ketua Komisi I DPR Hayono Isman menyatakan,alat utama sistem senjata (alutsista) tidak sekadar alat pertahanan. Alutsista dapat digunakan sebagai efek gentar.
"Negara seperti Malaysia saja di Serawak di perbatasan Kalimantan Barat mereka menggelar tank. Mereknya bukan Leopard, tapi merek lain," kata Hayono saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senin (7/5), memaparkan hasil kunjungan Tim Komisi I ke Jerman 22-25 April 2012.
"Negara seperti Malaysia saja di Serawak di perbatasan Kalimantan Barat mereka menggelar tank. Mereknya bukan Leopard, tapi merek lain," kata Hayono saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senin (7/5), memaparkan hasil kunjungan Tim Komisi I ke Jerman 22-25 April 2012.
Kata Hayono, Singapura yang negara kecil saja memiliki 100 tank Leopard. "Kalau kita amati kenapa negara-negara itu memiliki tank Leopard, sebetulnya bukan semata-mata asal beli senjata. Tetapi lebih banyak aspek efek gentar. Efek gentar ini penting bagi semua negara. Korea Utara, China, Thailand punya kapal induk," ujar politisi Demokrat ini.
"Jadi Thailand satu-satunya negara di ASEAN yang memiliki kapal induk. Kita belum punya. Pertahanan Indonesia juga perlu memiliki peralatan militer yang canggih sehingga tidak tertinggal dari negara lain," tambahnya.
Pada saat berkunjung ke pabrik Leopard, Krauss Maffei Wegmann GmbH and Co.KG di Munich, Hayono juga mengaku menyampaikan berbagai hal yang menjadi perhatian publik Indonesia. Misalnya soal tank tersebut cocok tidaknya dengan kondisi geografis Indonesia.
"Pabrik telah memberikan jawabannya. Saya pribadi puas dengan jawabannya. Pertanyaan publik dijawab dengan baik. Namun mungkin saja ada anggota yang belum puas. Itu mungkin saja. Tapi saya pribadi puas," katanya.
Laporan dari kunjungan ke pabrik itu, kata Hayono, akan dibawa ke dalam rapat internal Komisi I. "Bagaimana keputusannya, kita serahkan ke rapat intern Komisi I. Hasil rapat itu akan kita sampaikan ke pemerintah khususnya TNI AD."
"Jadi Thailand satu-satunya negara di ASEAN yang memiliki kapal induk. Kita belum punya. Pertahanan Indonesia juga perlu memiliki peralatan militer yang canggih sehingga tidak tertinggal dari negara lain," tambahnya.
Pada saat berkunjung ke pabrik Leopard, Krauss Maffei Wegmann GmbH and Co.KG di Munich, Hayono juga mengaku menyampaikan berbagai hal yang menjadi perhatian publik Indonesia. Misalnya soal tank tersebut cocok tidaknya dengan kondisi geografis Indonesia.
"Pabrik telah memberikan jawabannya. Saya pribadi puas dengan jawabannya. Pertanyaan publik dijawab dengan baik. Namun mungkin saja ada anggota yang belum puas. Itu mungkin saja. Tapi saya pribadi puas," katanya.
Laporan dari kunjungan ke pabrik itu, kata Hayono, akan dibawa ke dalam rapat internal Komisi I. "Bagaimana keputusannya, kita serahkan ke rapat intern Komisi I. Hasil rapat itu akan kita sampaikan ke pemerintah khususnya TNI AD."
Sumber: Jurnal Parlemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar