VIVAnews - Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menemukan sebuah mortir, dua buah granat tangan, serpihan bahan peledak, dan 49 butir peluru di perkampungan padat Jalan Jatipurwo, Surabaya, Senin, 9 April 2012.
Barang-barang itu ditemukan saat dilakukan penyisiran sejumlah wilayah di kawasan Tanjung Perak dalam rangkaian Operasi Pasopati 2012. "Saat petugas melakukan penyisiran, mereka menemukan benda-benda tersebut di lokasi pembuangan sampah. Kemudian, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan benda temuan itu diangkut dengan mobil Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) milik Gegana," kata Kapolres Tanjung Perak AKBP Anom Wibowo Selasa, 10 April 2012.
Hasil penelitian sementara, sebuah granat diduga masih aktif, dan lainnya hanya tinggal selongsong yang telah diambil serbuk mesiunya. Dan, guna penelitian lebih detail barang temuan itu segera dikirim ke laboratorium forensik Polda Jatim.
Untuk mortir, AKBP Anom menyebut, dipastikan buatan Amerika dan memiliki daya ledak yang kuat. "Untuk jenis, tepi dan lainnya itu akan diketahui setelah dilakukan penelitian," ujarnya.
Ditambahkan, razia yang dilakukan untuk menjaga ketertiban dan antisipasi kerawanan pasca maraknya demo penolakan rencana kenaikan harga BBM itu, polisi juga menangkap 21 orang tersangka yang terlibat berbagai kejahatan.
Mereka teridentifikasi melakukan berbagai kejahatan. Mulai kepemilikan senjata tajam, perampokan, penodongan, curanmor, pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan dan lainnya.
Sementara, guna meningkatkan keamanan di masyarakat khususnya sekitar wilayah pelabuhan, Anom mengingat agar masyarakat dengan cepat memberitahu polisi jika menemukan ada keganjilan di wilayahnya. Itu, lanjut Kapolres, guna menghindari kemungkinan terburuk termasuk mencegah terjadinya sabotase di wilayah pelabuhan. (hp).
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar