Menlu Marty M. Natalegawa (FOTO ANTARA/Dit. Infomed-Kemenlu RI)
Seoul (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia mendesak Korea Utara untuk menjaga suasana aman di kawasan dengan tidak meluncurkan roket yang diduga sebagai uji coba bahan nuklir.
"Harapan kita, Korea Utara menciptakan iklim kondusif di Semenanjung Korea, dan menjaga keamanan di kawasan," kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa hari ini di Seoul, Korea Selatan.
Marty menjelaskan itu terkait rencana Korea Utara meluncurkan roket pada pertengahan April 2012.
Otoritas Korea Utara mengumumkan hal itu menjelang pelaksanaan KTT Keamanan Nuklir di Korea Selatan yang dilaksanakan pada 26-27 Maret 2012. Indonesia hadir dalam KTT tersebut.
Menurut Marty, KTT memang tidak secara khusus membahas nuklir di Korea Utara dan Iran, dan hanya fokus pada pencegahan kepemilikan bahan-bahan nuklir oleh pihak yang jahat, termasuk teroris, tambahnya.
Namun demikian, katanya, KTT diselingi dengan sejumlah pertemuan bilateral beberapa negara.
Masalah nuklir di Korea Utara, termasuk rencana peluncuran roket, bisa dibicarakan dalam pertemuan-pertemuan bilateral itu.
"Kemungkinan peluncuran roket jelas menciptakan momentum yang tidak kita harapkan," katanya.
KTT Keamanan Nuklir diikuti oleh pemimpin dari 53 negara dan perwakilan organisasi internasional, yaitu PBB, IAEA, dan Uni Eropa.
Interpol juga hadir dalam KTT di Seoul atas persetujuan para negara peserta dan organisasi internasional.
KTT tersebut diselenggarakan di tengah hubungan Korea Selatan dan Korea Utara yang tidak harmonis, antara lain disebabkan oleh dugaan pengembangan industri nuklir di Korea Utara. Bahkan beberapa negara terlibat untuk menyelesaikan masalah nuklir Korea Utara tersebut.
Korea Utara pernah menyatakan akan menangguhkan tahap-tahap krusial dalam teknologi nuklir.
Namun, akhir-akhir ini negara itu secara jelas menyatakan akan meluncurkan roket pada pertengahan April 2012. Sejumlah kalangan memperkirakan material roket itu bisa jatuh di sekitar kawasan Australia dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar