Tentara Korea Utara berlatih senjata dalam latihan militer di lokasi yang tidak disebutkan dalam gambar yang dirilis kantor berita resmi Korut KCNA di Pyonyang, Selasa (12/3). (REUTERS/KCNA) |
Jihad-Defence-Indonesia - Washington : Amerika Serikat (AS) pada Selasa, menyerukan China dan Rusia untuk berbuat lebih banyak guna mengendalikan Korea Utara, setelah Pyongyang mengumumkan akan mengaktifkan kembali reaktor nuklir untuk melaksanakan program senjata atomnya.
Juru bicara Gedung Putih Jay Carney mengatakan, keputusan Korea Utara untuk membuka kembali reaktor Yongbyon - sumber plutonium dengan peringkat senjata - adalah "indikasi lain" dari "pelanggaran Pyongyang terhadap kewajiban internasionalnya."
"Ini bukan misteri bagi siapa pun bahwa China memiliki pengaruh terhadap Korea Utara," kata Carney kepada wartawan.
"Kami di masa lalu dan sekarang telah mendesak China untuk menggunakan pengaruhnya guna mencoba mempengaruhi perilaku Korea Utara. Itu juga berlaku untuk (percakapan) kami dengan Rusia."
AFP melaporkan Beijing telah menyatakan penyesalan atas pengumuman Korea Utara, mengimbau agar semenanjung Korea tetap tenang.
Krisis ini telah mendominasi pembicaraan pada Selasa di Washington antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan timpalannya Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se.
Semenanjung Korea telah terjebak dalam siklus ketegangan yang meningkat sejak uji coba nuklir Februari, yang diikuti dengan peluncuran roket jarak jauh pada Desember oleh Korea Utara, yang juga dikenal sebagai DPRK.
Pertemuan itu dilakukan menjelang kunjungan Kerry ke kawasan itu pekan depan - sebagai kunjungan pertamanya ke Asia sejak mengambil alih kursi menteri luar negeri AS pada Februari - ketika ia akan melakukan perjalanan ke Korea Selatan, China dan Jepang.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland Selasa menegaskan sikap Washington bahwa "Amerika Serikat tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara nuklir. "
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar