Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Sekitar 25 unit helikopter milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan spesifikasi beragam terlihat berjajar rapi di Lapangan Udara Utama Angkatan Darat Indonesia (TNI-AD) Ahmad Yani Semarang.
Sementara itu Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Pramono Edhie berkeliling mengecek satu persatu kondisi helikopter.
Dari 25 unit helikopter tersebut, tiga di antaranya akan dikirim ke Darfur, Sudan bersama 120 personel sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB pada bulan Juli mendatang. Helikopter yang akan dikirim berjenis MI-17 yang memiliki spesifikasi berstandar internasional.
Pengiriman pasukan beserta helikopternya ke luar negeri untuk menjaga perdamaian PBB tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Indonesia. Oleh sebab itu, KSAD mewanti-wanti agar pasukan yang dikirim bisa menjaga nama Indonesia dengan baik.
"Kamu (pasukan) adalah yang pertama, jadi jangan cederai TNI. Jangan sampai kesan bagus dari PBB terhadap kamu hanya kesan pertama," katanya dalam pengarahan di Lapangan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani Semarang, Sabtu (27/4/2013).
Pasukan yang akan dikirim ke Darfur adalah pasukan Garuda 35 A Unamid. Mereka berseragam loreng warna cokelat. Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia Letnan Kolonel Eko menambahkan standar MI-17 yang akan dikirim sudah disesuaikan dengan standar dari PBB.
"Helikopter dan senjatanya memenuhi seleksi standar internasional," ujar Eko.
Pun demikian dengan pasukan yang akan diberangkatkan. Sebelumnya mereka harus melalui seleksi kemampuan bahasa Inggris, komputer, psikotes dan kemampuan fisik.
Selain mengecek persiapan pasukan Garuda 35 A Unamid, KSAD juga memantau kesiapan helikopter dan pasukan yang akan mengikuti latihan gabungan di Asembagus Jawa Timur pada tanggal 1 hingga 4 Mei mendatang.
"Satuan yang akan melaksanakan latihan gabungan yang akan dilakukan segera bersama-sama angkatan darat, laut, dan udara," terang Pramono.
Ia menambahkan, latihan gabungan tersebut bukan dikarenakan adanya ancaman. Namun sebagai TNI, sudah menjadi kewajibannya untuk bersiap diri.
"Saat ini kami menganggap bahwa tidak ada ancaman dari luar ,tetapi kami, satuan yang harus siap," tandasnya.
Jenis helikopter yang disiapkan baik untuk tugas ke Darfur ataupun latihan gabungan di Asembagus antara lain MI-17, M-35 yang dilengkapi senjata missile dan helikopter 412. Selama kurang lebih 45 menit, KSAD berkeliling memantau satu persatu helikopter dari kokpit hingga senjata.
Dari 25 unit helikopter tersebut, tiga di antaranya akan dikirim ke Darfur, Sudan bersama 120 personel sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB pada bulan Juli mendatang. Helikopter yang akan dikirim berjenis MI-17 yang memiliki spesifikasi berstandar internasional.
Pengiriman pasukan beserta helikopternya ke luar negeri untuk menjaga perdamaian PBB tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi Indonesia. Oleh sebab itu, KSAD mewanti-wanti agar pasukan yang dikirim bisa menjaga nama Indonesia dengan baik.
"Kamu (pasukan) adalah yang pertama, jadi jangan cederai TNI. Jangan sampai kesan bagus dari PBB terhadap kamu hanya kesan pertama," katanya dalam pengarahan di Lapangan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani Semarang, Sabtu (27/4/2013).
Pasukan yang akan dikirim ke Darfur adalah pasukan Garuda 35 A Unamid. Mereka berseragam loreng warna cokelat. Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia Letnan Kolonel Eko menambahkan standar MI-17 yang akan dikirim sudah disesuaikan dengan standar dari PBB.
"Helikopter dan senjatanya memenuhi seleksi standar internasional," ujar Eko.
Pun demikian dengan pasukan yang akan diberangkatkan. Sebelumnya mereka harus melalui seleksi kemampuan bahasa Inggris, komputer, psikotes dan kemampuan fisik.
Selain mengecek persiapan pasukan Garuda 35 A Unamid, KSAD juga memantau kesiapan helikopter dan pasukan yang akan mengikuti latihan gabungan di Asembagus Jawa Timur pada tanggal 1 hingga 4 Mei mendatang.
"Satuan yang akan melaksanakan latihan gabungan yang akan dilakukan segera bersama-sama angkatan darat, laut, dan udara," terang Pramono.
Ia menambahkan, latihan gabungan tersebut bukan dikarenakan adanya ancaman. Namun sebagai TNI, sudah menjadi kewajibannya untuk bersiap diri.
"Saat ini kami menganggap bahwa tidak ada ancaman dari luar ,tetapi kami, satuan yang harus siap," tandasnya.
Jenis helikopter yang disiapkan baik untuk tugas ke Darfur ataupun latihan gabungan di Asembagus antara lain MI-17, M-35 yang dilengkapi senjata missile dan helikopter 412. Selama kurang lebih 45 menit, KSAD berkeliling memantau satu persatu helikopter dari kokpit hingga senjata.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar