Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Kabar gembira muncul dari TNI-AL yang konon mempertimbangkan kembali pembelian Helikopter Seasprite yang dikenal bermasalah dan sempat dikeluhkan oleh Angkatan Laut Selandia Baru.
Dari dua alternatif helikopter tersebut, semoga TNI-AL memilih Eurocopter AS565 MB Panther.
Helikopter TNI-AD
Dalam kesempatan lain, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Moeldoko menyatakan TNI-AD akan membeli 12 helikopter tempur buatan Eropa. Jika merujuk kepada pesanan sebelumnya, kemungkinan helikopter yang diburu TNI-AD adalah Eurocopter AS 550 Fennec.
Eurocopter
Jika TNI-AL memilih Eurocopter AS565 MB Panther, maka rangkaian pengadaan helikopter TNI-AL, TNI-AD cocok dengan keinginan TNI-AU yang mendatangkan Eurocopter EC725 Super Cougar.
PT. Dirgantara Indonesia telah menandatangani kontrak pembuatan 6 Eurocopter EC725 pada tahun 2011. Menurut Presiden Direktur PT. Dirgantara Indonesia Budi Santoso, kontrak pembuatan 6 Eurocopter EC725 akan mengantarkan industri dirgantara Indonesia ke era baru kerjasama dengan Eurocopter, yang mendorong kemampuan teknologi helikopter PT. Dirgantara Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi. Sebelumnya sejak tahun 2008, PT. Dirgantara Indonesia memang telah memiliki kontrak dengan Eurocopter untuk perakitan EC255 dan perakitan taiil booms dan airframe dari EC725.
Jika TNI-AL mengambil AS 565 Panther, TNI-AD AS 550 Fennec dan TNI-AU EC725 Cougar yang semuanya berbasis eurocopter, tentu biaya pemeliharaan helikopter semakin murah, karena biaya berkala: suku cadang, rebuild engine dan rotor yang mahal, dapat ditekan. Dengan mengerjakan ketiga jenis helikopter eurocopter tersebut, peluang menghidupkan prototype helicopter serang ringan Gandiwa semakin terbuka dan jelas spesifikasinya.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar