Jihad-Defence-Indonesia - BATAM - Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan bahwa pulau Nipah saat ini sudah steril, maka dari itu tidak ada lagi aktivitas apapun selain pertahanan.
"Apapun kegiatannya, tujuannya hanya satu yakni pertahanan NKRI," kata Agus usai meresmikan Mess TNI di Pulau Nipah, Sabtu (6/7).
Agus tidak menampik atas rencana akan dijadikannya Pulau Nipah sebagai pusat ekonomi mengingat letaknya yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Namun Agus menyebutkan sampai saat ini hal itu belum lagi disepakati dan dijalankan.
"Jadi, jika ada kapal yang labuh jangkar di sekitar perairan pulau nipah atau, saya perintahkan anggota untuk mengeceknya, karena seingat saya untuk saat ini belum disetujui," ungkapnya seraya meminta kepada Danlanal Batam untuk mengecek Kapal LPG yang saat ini sedang labuh jangkar di sekitar perairan Pulau Nipah.
Sterilnya Pulau Nipah ini yang merupakan pulau terluar karena berbatasan langsung dengan Singapur dan Malaysia diakui Agus sudah harga mati, sebab Pulau Nipah merupakan pertahanan terdepan dari NKRI.
"Makanya selain pertahanan perang, di pulau ini juga kami bangun bara atau mess untuk satu peloton personil TNI dan ditambah satu kapal patroli cepat KAL-II-4-57 Nipa atau KAL-28 untuk menjaga kedaulatan NKRI di perairan Kepri ini," kata dia.
Barak prajurit sendiri, sambung Agus pembangunan fisiknya dimulai sejak awal Januari 2013 dengan waktu penyelesaiannya kurang lebih memakan waktu 5,5 bulan. "Barak ini terdiri dari dua lantai dengan kapasitas 60 tempat tidur dan sudah dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari jenset," katanya.
Sedangkan kapal cepat patroli KAL-28 Nipa ini lambungnya terbuat dari baja ringan dengan dilengkapi tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot serta senjata 12,7 kaliber yang berada didepan, tentunya selain untuk patroli kapal ini juga bisa mengangkut logistik untuk keperluan selama di Pulau Nipah.
"Seperti saya ucapkan tadi, di pulau Nipah ini ada satu pleton yang terdiri dari 90 personil. Dimana dari 90 personil itu tersiri 60 personil TNI AL dari kesatuan Marinir dan 30 lagi TNI AD dari kesatuan Infantri," ujarnya.
"Dan dengan rampungnya barak ini, membuat fasilitas yang ada di pulau Nipah ini semakin lengkap yang sudah mencapai 90 persen. Dan kedepan prajurit di pulau Nipah tidak lagi cemas mencari air tawar, karena mereka bisa mengambil dengan menggunakan kapal patroli tersebut," katanya lagi.
Selain Panglima TNI, hadir juga Gubernur Kepri HM Sani, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat, Pangdam Satu Bukit Barisan, Mayjen B Siagian, Panglima Armabar Laksamana Muda Arif Rudianto, Danrem 033/WP Kepri.
"Apapun kegiatannya, tujuannya hanya satu yakni pertahanan NKRI," kata Agus usai meresmikan Mess TNI di Pulau Nipah, Sabtu (6/7).
Agus tidak menampik atas rencana akan dijadikannya Pulau Nipah sebagai pusat ekonomi mengingat letaknya yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Namun Agus menyebutkan sampai saat ini hal itu belum lagi disepakati dan dijalankan.
"Jadi, jika ada kapal yang labuh jangkar di sekitar perairan pulau nipah atau, saya perintahkan anggota untuk mengeceknya, karena seingat saya untuk saat ini belum disetujui," ungkapnya seraya meminta kepada Danlanal Batam untuk mengecek Kapal LPG yang saat ini sedang labuh jangkar di sekitar perairan Pulau Nipah.
Sterilnya Pulau Nipah ini yang merupakan pulau terluar karena berbatasan langsung dengan Singapur dan Malaysia diakui Agus sudah harga mati, sebab Pulau Nipah merupakan pertahanan terdepan dari NKRI.
"Makanya selain pertahanan perang, di pulau ini juga kami bangun bara atau mess untuk satu peloton personil TNI dan ditambah satu kapal patroli cepat KAL-II-4-57 Nipa atau KAL-28 untuk menjaga kedaulatan NKRI di perairan Kepri ini," kata dia.
Barak prajurit sendiri, sambung Agus pembangunan fisiknya dimulai sejak awal Januari 2013 dengan waktu penyelesaiannya kurang lebih memakan waktu 5,5 bulan. "Barak ini terdiri dari dua lantai dengan kapasitas 60 tempat tidur dan sudah dilengkapi kamar mandi serta penerangan listrik yang bersumber dari jenset," katanya.
Sedangkan kapal cepat patroli KAL-28 Nipa ini lambungnya terbuat dari baja ringan dengan dilengkapi tangki air tawar berkapasitas 50 ton dan kecepatan 24 knot serta senjata 12,7 kaliber yang berada didepan, tentunya selain untuk patroli kapal ini juga bisa mengangkut logistik untuk keperluan selama di Pulau Nipah.
"Seperti saya ucapkan tadi, di pulau Nipah ini ada satu pleton yang terdiri dari 90 personil. Dimana dari 90 personil itu tersiri 60 personil TNI AL dari kesatuan Marinir dan 30 lagi TNI AD dari kesatuan Infantri," ujarnya.
"Dan dengan rampungnya barak ini, membuat fasilitas yang ada di pulau Nipah ini semakin lengkap yang sudah mencapai 90 persen. Dan kedepan prajurit di pulau Nipah tidak lagi cemas mencari air tawar, karena mereka bisa mengambil dengan menggunakan kapal patroli tersebut," katanya lagi.
Selain Panglima TNI, hadir juga Gubernur Kepri HM Sani, Kapolda Kepri Brigjen Endjang Sudrajat, Pangdam Satu Bukit Barisan, Mayjen B Siagian, Panglima Armabar Laksamana Muda Arif Rudianto, Danrem 033/WP Kepri.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar