Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Dua menteri yang mewakili masing-masing negara adalah Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa dan Bob Carr serta Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro dan Stephen Smith kembali bertemu untuk membahas sejumlah topik yang menyangkut kedua negara, khususnya di bidang pertahanan.
Beberapa hal yang menjadi sorotan adalah peningkatan kerjasama militer Indonesia dan Australia, seperti pendidikan, pertukaran personil, hingga menggelar latihan bersama angkatan perang.
“Dan dalam pertemuan 2+2 kami juga berkomentar soal Laut cina Selatan, Samudra Hindia, soal kerjasama dan hubungan dengan Timor Leste. Dan kami berbagi tentang pentingnya transparansi untuk menghindari perlombaan senjata antar negara,” ujar Purnomo Yusgiantoro.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Australia, Stephen Smith menyampaikan negaranya berencana menambah lima lagi pesawat Hercules untuk Indonesia pada tahun ini agar bisa digunakan pula untuk melakukan misi kemanusiaan.
"Kami mentransfer 4 helikopter Hercules Tipe C -130 ke Indonesia. Yang pertama, akan dikirimkan pada pertengahan tahun ini. Dan hari ini saya menunjukkan kepada Pak Purnomo, bahwa Australia telah menyiapkannya untuk berlayar ke Indonesia, lima lagi helicopter, simulator dan beberapa suku cadang.
"Hal ini menjadi sebuah kolaborasi yang baik, karena bukan hanya membantu Indonesia pada kapasitas angkutan udara, tetapi yang sangat penting juga soal kemanusiaan dan bantuan bencana."
Hubungan luar negeri dan sikap soal konflik di Semenanjung Korea.
Sementara itu, menurut juru bicara Kementrian Luar Negeri, Michael Tene, keempat menteri saling membahas dan bertukar pikiran mengenai perkembangan situasi di kawasan Asia dan Pasifik dan juga bertukar pikiran soal peace keeping operation dan disaster.
Michael juga mengaku adanya pembicaraan soal konflik di Semenanjung Korea, tetapi kedua negara tidak mengambil sikap bersama mengenai hal tersebut.
"Indonesia pada dasarnya berharap kalau permasalahan ini bisa diselesaikan melalui dialog, pembicaraan, dan jalur damai, agar tak ada bentrokan di kawasan kita."
"Ini bukan pertemuan untuk bernegosiasi dengan pembahasan mengambil keputusan mengikat, kita hanya mengharapkan agar persoalan semenanjung di Korea bisa dilakukan secara damai melalui dialog."
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar