Kompleks Kaesong. cbsnews.com |
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (3/4), Korea Utara hari ini dikabarkan telah menutup dan melarang pekerja Korea Selatan masuk ke kawasan industri Kaesong yang dikelola antara Korea Utara dengan Korea Selatan. Kawasan ini merupakan salah satu tempat yang dapat menciptakan hubungan positif di antara kedua negara bertetangga itu.
Langkah menutup dan melarang warga Korea Selatan bekerja ke kawasan industri Kaesong ini muncul satu hari setelah Korea Utara mengumumkan akan membuka kembali fasilitas nuklir mereka di Wilayah Yongbyon, Provinsi Pyongan Utara, sekitarseratus kilometer sebelah utara Ibu Kota Pyongyang, yang sudah ditutup selama enam tahun.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry kemarin juga mengecam tindakan agresi yang dilakukan Korea Utara akhir-akhir ini dan menyebut Korea Utara sebagai negara provokatif, berbahaya, dan sembrono. Sementara Menteri Pertahanan Amerika Chuck Hagel mengatakan ancaman-ancaman yang dikeluarkan Korea Utara dapat membahayakan keamanan dunia.
Pejabat Korea Selatan tidak disebutkan identitasnya mengatakan para pekerjanya memang masih diizinkan keluar dari Kaesong, wilayah ini terletak di sebelah utara perbatasan.
Sekitar 480 orang yang berencana pergi ke kawasan Kaesong hari ini langsung ditolak masuk. Korea Utara menyatakan perkembangan politik yang terjadi baru-baru ini sebagai penyebab penutupan kawasan Kaesong.
Kawasan industri Kaesong mulai beroperasi dan menghasilkan berbagai produk pada 2004.
Baik Korea Utara maupun Korea Selatan tidak mengizinkan warganya pergi ke negara yang kini saling bermusuhan itu tanpa izin. Namun, pengecualian telah dibuat saban harinya yang dikhususkan bagi warga Korea Selatan yang bekerja di Kaesong.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar