Ilustrasi nuklir Iran (Foto: cbc.ca) |
Jihad-Defence-Indonesia - WASHINGTON : Sebuah rekaman video mengenai Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Chuck Hagel menunjukkan hal menarik. Rekaman yang baru ditemukan itu, mengisyaratkan nuklir Israel lebih berbahaya dibandingkan nuklir Iran.
Rekaman video yang diketahui berasal dari sebuah kegiatan di tahun 2008 itu menunjukkan, Hagel yang merespons pertanyaan mengenai nuklir Iran dan khususnya mengenai perdamaian di Timur Tengah. Hagel menyadari kompleksitas yang terjadi di Timur Tengah saat ini.
"Kondisi di Timur Tengah memang sangat kompleks. Hamas menyerang Israel. Iran mendukung Hamas, Iran mendukung Hizbullah. Tetapi ada satu yang ingin saya lihat, yaitu pemerintahan ini (Pemerintahan Presiden Barack Obama di periode pertama) memberi perhatian atas Iran dan suriah," ujar Hagel dalam rekaman video itu, seperti dikutip Pulse, Kamis (11/4/2013).
"Ketika banyak pihak yang menunjukkan bahwa AS tidak bisa berbicara dengan Iran, tidak bisa berbicara dengan Suriah dan harus tetap mendukung Israel, pada dasarnya pihak-pihak melakukan banyak kesalahan," tegasnya.
Menurut Hagel, Timur Tengah saat ini masih lebih baik dibandingkan di masa lalu. Mantan Senator Partai Republik itu menegaskan, perdamaian di Timur Tengah tidak akan terwujud bila Iran dan Suriah tidak dilibatkan.
Tetapi dirinya tidak akan menutup mata atas apa yang telah dikembangkan oleh Iran, termasuk program nuklirnya. Kecuali Iran memang benar-benar mengembangkan program nuklir untuk kepentingan pembuatan senjata nuklir, Hagel menilai situasi di Timur Tengah tidak akan pernah membaik.
Namun Hagel menilai nuklir Israel juga mengancam dibandingkan Iran. "Bila Israel tersudut dan memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir taktis, maka Amerika Serikat sudah sepatutnya tidak melakukan pengeboman terhadap Iran," tutur Hagel.
Sebelum dicalonkan oleh Presiden Obama Menteri Pertahanan Amerika Serikat, nama Hagel selalu mendapat penolakan terutama dari pihak pelobi Israel. Sosok Hagel selama ini dinilai anti-Israel dan tidak bersahabat dengan Negara Yahudi itu.
Rekaman video yang diketahui berasal dari sebuah kegiatan di tahun 2008 itu menunjukkan, Hagel yang merespons pertanyaan mengenai nuklir Iran dan khususnya mengenai perdamaian di Timur Tengah. Hagel menyadari kompleksitas yang terjadi di Timur Tengah saat ini.
"Kondisi di Timur Tengah memang sangat kompleks. Hamas menyerang Israel. Iran mendukung Hamas, Iran mendukung Hizbullah. Tetapi ada satu yang ingin saya lihat, yaitu pemerintahan ini (Pemerintahan Presiden Barack Obama di periode pertama) memberi perhatian atas Iran dan suriah," ujar Hagel dalam rekaman video itu, seperti dikutip Pulse, Kamis (11/4/2013).
"Ketika banyak pihak yang menunjukkan bahwa AS tidak bisa berbicara dengan Iran, tidak bisa berbicara dengan Suriah dan harus tetap mendukung Israel, pada dasarnya pihak-pihak melakukan banyak kesalahan," tegasnya.
Menurut Hagel, Timur Tengah saat ini masih lebih baik dibandingkan di masa lalu. Mantan Senator Partai Republik itu menegaskan, perdamaian di Timur Tengah tidak akan terwujud bila Iran dan Suriah tidak dilibatkan.
Tetapi dirinya tidak akan menutup mata atas apa yang telah dikembangkan oleh Iran, termasuk program nuklirnya. Kecuali Iran memang benar-benar mengembangkan program nuklir untuk kepentingan pembuatan senjata nuklir, Hagel menilai situasi di Timur Tengah tidak akan pernah membaik.
Namun Hagel menilai nuklir Israel juga mengancam dibandingkan Iran. "Bila Israel tersudut dan memutuskan untuk menggunakan senjata nuklir taktis, maka Amerika Serikat sudah sepatutnya tidak melakukan pengeboman terhadap Iran," tutur Hagel.
Sebelum dicalonkan oleh Presiden Obama Menteri Pertahanan Amerika Serikat, nama Hagel selalu mendapat penolakan terutama dari pihak pelobi Israel. Sosok Hagel selama ini dinilai anti-Israel dan tidak bersahabat dengan Negara Yahudi itu.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar