Jihad-Defence-Indonesia, Angkatan Udara Rusia mungkin akan menerima pesawat bomber terbaru mereka yaitu PAK DA, yaitu generasi pembom jarak jauh di tahun 2020 (bukan 2025 seperti yang awalnya direncanakan), Wakil Komandan Angkatan Udara Rusia, Mayor Jenderal Alexander Chernyayev, mengatakan.
"Saya pikir model pertama dari Prospective Air Complex untuk pesawat bomber PAK DA akan diterima Angkatan Udara sekitar tahun 2020," kata Chernyayev dalam wawancara yang diterbitkan di situs Kementerian Pertahanan Rusia beberapa waktu lalu.
"Saya pikir model pertama dari Prospective Air Complex untuk pesawat bomber PAK DA akan diterima Angkatan Udara sekitar tahun 2020," kata Chernyayev dalam wawancara yang diterbitkan di situs Kementerian Pertahanan Rusia beberapa waktu lalu.
Desain Pesawat bomber PAK DA |
Tampilan umum dari pembom strategis yang baru ini telah diselesaikan, dan para insinyur saat ini sedang melakukan pekerjaan finishing untuk persyaratan operasional pesawat udara tertentu, Chernyayev melanjutkan. "Kami memiliki semuanya hari ini untuk mengembangkan pesawat tepat waktu dan memasukkannya ke dalam operasi bersama dengan Tupolev Tu-95MS Bear, Tu-160 Blackjack dan Tu-22M3 Backfire (pembom strategis), yang telah membuktikan kehandalan mereka," tambahnya .
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pengembangan pesawat bomber jarak jauh baru strategis ini dipercepat pada pertengahan Juni lalu. "Saya tahu betapa mahal dan kompleksnya program ini," kata Putin dalam konferensi pertahanan. "Tugas ini tidak mudah dari sudut pandang ilmiah dan teknis, tetapi kita harus segera memulai pekerjaan ini," katanya, menambahkan bahwa jika tidak segera, Rusia akan kehilangan momentum. Menteri Pertahanan Anatoly Serdyukov telah mengatakan sebelumnya bahwa perakitan pesawat bomber PAK DA ini dilakukan di Kazan (Kapo), Rusia bersama dengan pembangunan pesawat transportasi Antonov An-70 baru. Ini juga merupakan dibangunnya bomber Tu-95MS dan Tu-160.
Ilustrasi bomber PAK DA |
Saat ini, hanya Rusia dan Amerika Serikat mengoperasikan pesawat pembom jarak antar benua. Sebagian besar negara berkemampuan nuklir lainnya hanya mengandalkan rudal balistik antarbenua, dengan kapal selam atau rudal jelajah. Amerika Serikat juga telah menyatakan minat dalam menambah jangkauan pembom B-1, B-2 dan B-52H.
Pasukan strategis udara Rusia saat ini mengoperasikan total 63 bomber Tu-95MS dan 13 Tu-160. Secara keseluruhan, armada tersebut mampu membawa 850 rudal jelajah jarak jauh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar