TOKYO-(J-D-I) : Jepang berniat untuk mengerahkan pasukannya ke Pulau Diaoyu yang dipersengketakannya dengan China. Selama ini, Jepang juga menyebut nama pulau itu dengan nama yang berbeda dengan China yakni Senkaku.
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda dan kabinetnya mulai keras dalam menyikapi kebijakan China terhadap Pulau Senkaku belakangan ini. Kapal nelayan China dikabarkan melintas di dekat pulau tersebut, dan Jepang langsung berang.
Menteri Pertahanan Jepang Satoshi Morimoto mulai mempertimbangkan adanya pengerahan Pasukan Beladiri Jepang (SDF) ke wilayah sengketa itu. Morimoto menambahkan bahwa pengerahan pasukan itu bukanlah tindakan yang melanggar hukum. Demikian, seperti diberitakan China Daily, Sabtu (28/7/20120.
Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara juga sempat memiliki niat untuk membeli pulau tersebut. Ishihara mengklaim, dirinya sudah bertemu dengan pemilik Pulau Senkaku dan merundingan masalah pembelian pulau yang terletak sekira 2 kilometer dari Tokyo.
China pun langsung menyikapi keputusan Jepang dengan penuh kekesalan. Pidato-pidato yang diutarakan oleh para pejabat Jepang dinilai China sebagai pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
Pada 11 Juli lalu, kapal patroli Negeri Panda juga mendekati pulau yang dipersengketakan itu. Ketiga kapal China itu diketahui bernama Yuzheng 35001, Yuzheng 204 dan Yuzheng 202. Otoritas Jepang menegaskan, pihaknya menuntut agar kapal-kapal China segera meninggalkan wilayah perairan mereka.
Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda dan kabinetnya mulai keras dalam menyikapi kebijakan China terhadap Pulau Senkaku belakangan ini. Kapal nelayan China dikabarkan melintas di dekat pulau tersebut, dan Jepang langsung berang.
Menteri Pertahanan Jepang Satoshi Morimoto mulai mempertimbangkan adanya pengerahan Pasukan Beladiri Jepang (SDF) ke wilayah sengketa itu. Morimoto menambahkan bahwa pengerahan pasukan itu bukanlah tindakan yang melanggar hukum. Demikian, seperti diberitakan China Daily, Sabtu (28/7/20120.
Gubernur Tokyo Shintaro Ishihara juga sempat memiliki niat untuk membeli pulau tersebut. Ishihara mengklaim, dirinya sudah bertemu dengan pemilik Pulau Senkaku dan merundingan masalah pembelian pulau yang terletak sekira 2 kilometer dari Tokyo.
China pun langsung menyikapi keputusan Jepang dengan penuh kekesalan. Pidato-pidato yang diutarakan oleh para pejabat Jepang dinilai China sebagai pernyataan yang tidak bertanggung jawab.
Pada 11 Juli lalu, kapal patroli Negeri Panda juga mendekati pulau yang dipersengketakan itu. Ketiga kapal China itu diketahui bernama Yuzheng 35001, Yuzheng 204 dan Yuzheng 202. Otoritas Jepang menegaskan, pihaknya menuntut agar kapal-kapal China segera meninggalkan wilayah perairan mereka.
Sumber : Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar