WASHINGTON-(J-D-I) :Pentagon akan menjual 60 rudal Patriot MIM-104 PAC 3 seharga 4,2 miliar dolar AS, dalam usaha emirat itu meningkatkan pertahanannya menghadapi ancaman Iran. Di sisi Iran, mereka memiliki peluru kendali Shahab-3.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA), yang ditugaskan menangani penjualan senjata kepada negara-negara asing, memberitahu kepada Kongres AS tentang rencana penjualan itu pada 20 Juli, kata badan itu dalam satu pernyataan di laman internetnya.
Kongres Amerika Serikat memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan keberatannya jika itu ada. Jika tidak ada masalah, kontrak itu dianggap sah setelah periode menunggu itu.
Perjanjian itu menyangkut 60 rudal Patriot buatan Raytheon, generasi termutakhir PAC-3, 20 stasiun peluncuran, empat sistem radar dan stasiun pengendali, pelatihanan personil dan perlengkapan pelatihan, dan suku cadang, kata DSCA.
"Kuwait akan menggunakan peluru kendali dan peralatan PAC-3 untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudalnya, memperkuat pertahanan negara, dan menangkal ancaman-ancaman internasional," kata badan itu.
Pada awal tahun ini, dalam satu forum Amerika Serikat dan para anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Bahrain, Kuwait, Oman,Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab), Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengusulkan satu perisai rudal untuk melindungi negera-negara Arab Teluk (GCC) dari serangan Teheran.
Keenam negara anggota GCC itu para pembeli penting senjata-senjata AS.
Kuwait telah memiliki rudal-rudal Patriot. Pada 1992, Kuwait membeli 210 Patriot PAC 2 dan 25 peluncur. Kuwait kemudian membeli 140 rudal Patriot lagi 2007, kata Badan Riset Kongres AS.
Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA), yang ditugaskan menangani penjualan senjata kepada negara-negara asing, memberitahu kepada Kongres AS tentang rencana penjualan itu pada 20 Juli, kata badan itu dalam satu pernyataan di laman internetnya.
Kongres Amerika Serikat memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan keberatannya jika itu ada. Jika tidak ada masalah, kontrak itu dianggap sah setelah periode menunggu itu.
Perjanjian itu menyangkut 60 rudal Patriot buatan Raytheon, generasi termutakhir PAC-3, 20 stasiun peluncuran, empat sistem radar dan stasiun pengendali, pelatihanan personil dan perlengkapan pelatihan, dan suku cadang, kata DSCA.
"Kuwait akan menggunakan peluru kendali dan peralatan PAC-3 untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudalnya, memperkuat pertahanan negara, dan menangkal ancaman-ancaman internasional," kata badan itu.
Pada awal tahun ini, dalam satu forum Amerika Serikat dan para anggota Dewan Kerja Sama Teluk (Bahrain, Kuwait, Oman,Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab), Menlu Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengusulkan satu perisai rudal untuk melindungi negera-negara Arab Teluk (GCC) dari serangan Teheran.
Keenam negara anggota GCC itu para pembeli penting senjata-senjata AS.
Kuwait telah memiliki rudal-rudal Patriot. Pada 1992, Kuwait membeli 210 Patriot PAC 2 dan 25 peluncur. Kuwait kemudian membeli 140 rudal Patriot lagi 2007, kata Badan Riset Kongres AS.
Sumber : Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar