Selasa, 24 Juli 2012

Kopassus Super Hero penyelamat penumpang angkot C-01

JAKARTA, Jihad-Defence-Indonesia - Nicolas Sandi (24), anggota TNI yang menyelamatkan Is (31) dari perampokan dan perkosaan di angkot, adalah anggota Satuan 81 Kopassus berpangkat sersan dua. Bujangan anggota satuan Antiteror itu saat kejadian sedang cuti.
"Ya, benar ia anggota kami dari Satuan 81," kata Letnal Kolonel (Inf) Munir, kantor Penerangan Kopassus, Selasa (24/7/2012) pagi.
Menurut Munir, ia belum menerima laporan detail mengenai keterlibatan anggota Kopassus itu dalam menolong korban kejahatan. "Yang pasti, ia anggota Koppasus yang baru keluar izin cuti tahunan," katanya.
Wadansat 81 Kopassus Letkol (Inf) Taufiq Sobri yang dihubungi terpisah juga membenarkan bahwa Serda Nicholas Sandi adalah anggotanya.
"Yang bersangkutan sudah dizinkan cuti dan sedang mengurus surat-surat jalan ke Papua. Dia putra Papua dan mendapat cuti tahunan untuk menengok orangtuanya di sana," tuturnya.
Ia menambahkan, tentunya segala tindakan anggotanya akan dicatat dalam buku riwayat kariernya."Kalau tindakan yang salah saja dicatat, tentunya yang baik pun akan dicatat. Sekecil apa pun," katanya ketika ditanya bentuk apresiasi apa yang akan diberikan satuannya kepada Serda Nicholas, yang sigap membantu warga terhidar dari kejahatan yang lebih fatal.
Seperti diberitakan sebelumnya, Is (31), seorang karyawati warga Johar Baru, Jakarta Pusat, luput dari upaya perampokan dan perkosaan di dalam angkutan kota (angkot), Senin (23/7/2012) tengah malam.Empat pelaku ditangkap berikut kendaraannya.
Tadi malam, Is menumpang angkot C-01 bernomor polisi B 1106 VTX jurusan Cileduk-Senen dari Senen, sekitar pukul 23.00. Saat itu, Is baru pulang dari tempat kerjanya.
Saat naik ke angkot, selain sopir sudah ada tiga penumpang, yang salah seorang kemudian diketahui bernama Ari Anggara. Beberapa saat angkot melaju, tiba-tiba lampu dalam kabin padam. Bersamaan dengan itu, Ari dan dua temannya menyergap Is.
Salah seorang mencekik leher Is dan yang lain menggerayangi. Is pun meronta dan berusaha berteriak.Teriakan Is didengar Nicolas Sandi, seorang anggota TNI yang kendaraannya beriringan. Melihat kejanggalan, ia pun mengejar angkot tersebut.
Mengetahui kendaraannya dikejar, para pelaku mendorong Is keluar dari angkot di depan Gedung Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara.
Angkot tersebut berhasil dihentikan dan para pelaku dibekuk oleh Nicolas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar