Selasa, 10 Juli 2012

Cina Wanti-wanti ASEAN Soal Laut Cina Selatan

Cina Wanti-wanti ASEAN Soal Laut Cina Selatan
Bendera Cina
 

BEIJING - Cina memperingatkan ASEAN pada Selasa untuk tidak 'membesar-besarkan' sengketa laut Cina selatan, sementara Beijing menentang sengketa itu dibicarakan dalam forum keamanan regional.

Saat Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang beranggotakan 10 negara itu membicarakan satu sikap bersama mengenai masalah peka itu dalam KTT di Kamboja, Cina menegaskan sengketa itu harus diselesaikan hanya melalui perundingan langsung antara negara-negara yang mengklaim wilayah perairan itu.

"Masalah laut Cina selatan bukan masalah antara Cina dan ASEAN, tetapi antara Cina dan sejumlah negara ASEAN," kata juru bicara kementerian luar negeri Liu Weimin kepada wartawan.

"Membesar-membesarkan masalah Laut Cina Selatan ... bertentangan dengan aspirasi bersama rakyat dan kecenderugan utama waktu untuk mengusahakan pembangunan dan kerja sama dan adalah satu usaha membuat hubungan-hubungan Cina-ASEAN tersandera.

Cina menyatakan keingingannya untuk membicarakan dengan ASEAN satu kemungkinan satu peraturan mengenai Laut Cina Selatan yang bertujuan untuk meredakan ketegangan.

Tetapi Liu mengatakan, Beijing tidak ingin masalah itu dibicarakan ketika para menlu ASEAN melakukan pertemuan dengan kolega-kolega mereka dari Cina, Amerika Serikat, Jepang dan negara-negara lain dalam Forum Regional ASEAN yang dimulai di Phnom Penh, Kamis.

"Pertemuan para menlu di Forum Regional itu adalah satu program penting untuk membangun saling percaya dan meningkatkan kerja sama, bukanlah tempat yang layak untuk mendiskusikan masalah laut Cina selatan," kata Liu.

Cina mengklaim seluruh laut Cina selatan, jalur pelayaran penting dan diperkirakan kaya cadangan minyak dan gas. Taiwan dan negara-negara ASEAN Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam dan Malaysia juga mengklaim bagian-bagian dari perairan itu.

Cina baru-baru ini marah pada Vietnam karena berusaha mengundang bagi eksplorasi blok-blok minyak di perairan yang disengketakan. Filipina berulang-ulang menuduh China melakukan tindakan yang agresif untuk memperkuat klaimnya atas perairan itu. Ketika ketegangan dengan China meningkat, Filipina dan Vietnam berusaha meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat.

Sumber: Antara/AFP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar