Siang ini angin segar untuk Angkatan Darat (TNI) dan pecinta militer (alutsiata) para blogger-blogger militer di Indoonesia yang sekian lama memastikan pembelian MBT Leopard bekas dari Belanda atau atau baru dari Jerman. Akibat Belanda tidak memberi kejelasan tentang dijualnya MBT eLeopard mereka kepada Indonesia, Akhirnya Kemenhan berpikir lebih cerdik dan dewasa. Kemenhan mulai berkiblat Ke Negara Asal Leopard yakni Jerman. Jerman pun menawarkan Leopard baru ke Indonesia, tawaran Jerman tidak sebatas tawaran bisnis Alutsista saja. Jerman mengetahui bahwa Indonesia sedang membenahi pertahanan nya(Alutsista) besar-besaran, dari tawaran itu Jerman mengatakan bahwa Indonesia membeli MBT Leopard baru mereka "kalau istilah para pedagang borongan" dapat harga murah MBT Leopard dengan tambahan Transfer of Technology, Produksi bersama dengan Industri Pertahanan Indoneisa melalui PT.Pindad dan Pelatihan. Kementerian Pertahanan pun tertarik dengan tawaran dair Jerman. Jajaran Kemenhan dan Angkatan Darat (TNI) mengaganti konsep kerjasama atau pembelian MBT Leopard dari bekas ke baru yang dari Belanda ke Jerman asal produsen Leopard. Kontrak Kerjasama pembelian MBT Leopard pun diteken antar kedua negara Jerman-Indonesia dengan syarat yang ditentukan kedua negara, Jerman menyetujui kontrak itu. Akhirnya Angkatan Darat (TNI) akan mendapatkan mainan baru yang bernama "MBT Leopard" baru dari Jerman.
Saya mulai online siang ini, lalu saya mulai buka blog saya. ternyata sudah ramai diberitakan kepastian pembelian Tank Tempur Utama(MBT) Leopard baru langsung dari produsen nya Jerman. Berita ini belum meyakinkan saya atas pemberitaan ini, ehh kebetulan saya menonton siaran berita di televisi swasta (TVONE) disini kabar siang juga merilis pemberitaan Kementerian Pertahanan memastikan pembelian MBT Leopard baru dari Jerman. seakan ini membuat saya sakin sekali ", bahwa Indonesia resmi memboyong si mobil baja Tank Tempur Utama(MBT) Leopard" baru untuk mengisi armada kaveleri Angkatan Darat(TNI). Kemenhan menyatakan bahwa bulan oktober 2012 sudah datang 15 unit Leopar baru, kemungkinan ini ditempatkan di Kalimantan dekat perbatasan Kalimantan-Malaysia. serasa mengingat penyataan KASAD Angkatan Darat Edi Pramono Wibowo, Tank Leopard akan ditempatkan di Perbatasan dekat dengan Malaysia lau disusul dengan alutsista Sistem Peluncur Roket jarak jauh(MLRS),Helikopter Serang,Helikopet Angkut Sedang dan Rudal Anti-tank. dengan datang nya MBT Leopard akan menaikan derajat dan martabat Bangsa Indonesia, dari pengganggu teritorial kedaulatan Negeri ini. akan berpikir panjang bila ingin mengganggu ketentraman Bangsa Indonesia. MBT Leopard Angkatan Darat(TNI) siapa berhadapan dengan MBT PT-91M Pendekar di Kalimantan Indonesia-Malaysia Jika Perang Pecah atau Diplomasi menemui jalan buntu antar kedua negara.
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan (Kemhan) memastikan membeli tank berat (main battle tank/MBT)
Leopard dari Jerman sebanyak 100 unit untuk modernisasi alat utama
sistem senjata Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD),
padahal sempat berencana membelinya dari Belanda.
"Kita telah putuskan membeli tank Leopard dari Jerman dengan pertimbangan memperoleh kepastian waktu dan target dari volume peralatan militer yang kita perlukan," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Rencana pembelian MBT Leopard dari Belanda, menurut dia, dihentikan dan difokuskan kepada proses pengadaan pembelian tank yang berasal dari Jerman, sehingga dapat berjalan lancar.
Ia menjelaskan, pertimbangan pembelian MBT Leopard dari Belanda tidak diteruskan karena pihak Belanda tidak berikan kepastian jawaban waktu pengadaan.
Sjafrie menjelaskan, alokasi anggaran untuk pembelian 100 unit MBT Leopard senilai 280 juta dolar AS dengan sistem pinjaman luar negeri, sesuai aturan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Saat ini, lanjut dia, proses dilakukan secara akselerasi dan pararel sehingga dalam waktu satu minggu akan segera memperoleh sejumlah kepastian dari aspek pengadaan dan pembiayaan.
Hal itu mengikuti aspek pengawasan yang dilaksanakan oleh tim pencegahan dan penyimpangan pengadaan barang dan jasa dengan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (LKTP) Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan (Itjen Kemhan), serta Markas Besar (Mabes) TNI dan angkatan, katanya.
"Jumlah yang diinginkan dalam pengadaan tank ini sekitar 100 unit. Kita inginkan 15 unit sudah di berada Indonesia pada Oktober 2012," demikian Sjafrie Sjamsoeddin.
"Kita telah putuskan membeli tank Leopard dari Jerman dengan pertimbangan memperoleh kepastian waktu dan target dari volume peralatan militer yang kita perlukan," kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Rencana pembelian MBT Leopard dari Belanda, menurut dia, dihentikan dan difokuskan kepada proses pengadaan pembelian tank yang berasal dari Jerman, sehingga dapat berjalan lancar.
Ia menjelaskan, pertimbangan pembelian MBT Leopard dari Belanda tidak diteruskan karena pihak Belanda tidak berikan kepastian jawaban waktu pengadaan.
Sjafrie menjelaskan, alokasi anggaran untuk pembelian 100 unit MBT Leopard senilai 280 juta dolar AS dengan sistem pinjaman luar negeri, sesuai aturan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) maupun Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Saat ini, lanjut dia, proses dilakukan secara akselerasi dan pararel sehingga dalam waktu satu minggu akan segera memperoleh sejumlah kepastian dari aspek pengadaan dan pembiayaan.
Hal itu mengikuti aspek pengawasan yang dilaksanakan oleh tim pencegahan dan penyimpangan pengadaan barang dan jasa dengan melibatkan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (LKTP) Kementerian Perindustrian dan Perdagangan, Inspektorat Jenderal Kementerian Pertahanan (Itjen Kemhan), serta Markas Besar (Mabes) TNI dan angkatan, katanya.
"Jumlah yang diinginkan dalam pengadaan tank ini sekitar 100 unit. Kita inginkan 15 unit sudah di berada Indonesia pada Oktober 2012," demikian Sjafrie Sjamsoeddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar