Jumat, 20 Juli 2012

Media China: Barat Ingin Intervensi Suriah

AFP PHOTO / HO / SHAAM NEWS NETWORKWarga Suriah memeriksa reruntuhan rumah-rumah di Dael, Provinsi Daraa, Suriah selatan, Selasa (17/7/2012), dalam foto yang disediakan oleh kantor berita oposisi Shaam News Network, Rabu. Menurut komandan Misi Pemantau PBB Suriah, Mayor Jenderal Robert Mood, situasi di Suriah tidak menuju perdamaian, justru tengah mengalami eskalasi kekerasan. Hari Rabu, tiga pejabat teras rezim Suriah tewas dalam pengeboman di Damaskus.
BEIJING, Jihad-Defence-Indonesia - Sebuah harian terkemuka China, Jumat (20/7), menuduh Barat tengah mencari lampu hijau untuk melakukan intervensi militer di Suriah, setelah Beijing dan Moskwa memblokir sebuah resolusi PBB yang mengancam akan memberikan sanksi terhadap Damaskus.

Rusia dan China, Kamis kemarin, memveto sebuah resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengancam akan memberikan sanksi terhadap Presiden Suriah, Bashar al-Assad, jika ia tidak mengakhiri penggunaan senjata berat dalam melawan pemberontakan rakyat. Penggunaan hak veto itu memancing kecaman keras dari kekuatan Barat.

"Terus terang saja, negara-negara Barat sedang berusaha untuk mendorong PBB memberikan suara bagi resolusi sanksi guna mendapatkan lampu hijau bagi intervensi militer mereka," kata Harian Rakyat, corong Partai Komunis yang berkuasa.

Komentar harian itu senada dengan komentar Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, yang mengatakan resolusi tersebut bertujuan "membuka jalan bagi sanksi dan lebih lanjut keterlibatan militer luar dalam urusan dalam negeri Suriah." 

Itu untuk ketiga kalinya dalam sembilan bulan Rusia dan China menggunakan hak veto mereka. China dan Rusia merupakan dua dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang berjumlah 15 negara. Sebagai anggota tetap keduanya dapat memblokir setiap resolusi PBB. 

Veto China dan Rusia itu mengundang kecaman dari anggota teta Dewan lainnya. Inggris "terkejut" oleh veto-veto itu, kata utusan negara itu untuk PBB, Mark Lyall Grant. Sementara juru bicara Presiden AS Barack Obama, Jay Carney, mengatakan, sejumlah veto itu "sangat disesalkan" dan menyebutnya sebagai "kesalahan yang menopang rezim Suriah". 

Kekuatan dunia sejauh ini gagal mengamankan aksi internasional untuk menghentikan konflik di Suriah, yang merupakan bagian dari serangkaian pemberontakan di dunia Arab yang telah meruntuhkan pemerintahan di Tunisia, Mesir dan Libya.
Sumber :
AFP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar