Jihad-Defence-Indonesia - Nunukan: Komandan Korem (Danrem) 091/Adi Surya Natakusuma Brigjen Gadang Pambudi di Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, mengakui sejumlah patok di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Kalimantan Timur, hilang.
Selain ada yang hilang, menurut dia di Nunukan, Senin (24/9), banyak patok yang rusak dan bergeser dari posisi semula sehingga akan melakukan perbaikan posisi patok-patok tersebut bersama dengan pemerintah Malaysia.
Berkaitan dengan patok perbatasan, Gadang menegaskan tidak bisa hanya dilakukan secara sepihak oleh pemerintah Indonesia tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dengan pemerintah Malaysia. "Tidak bisa dilakukan perbaikan posisi patok secara sepihak, makanya harus ditentukan bersama-sama antara Indonesia dengan Malaysia," ungkapnya.
Ia mengatakan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan patok perbatasan antara Indonesia-Malaysia akan selalu berkoordinasi antara kedua negara. Dan masalah adanya patok yang hilang maupun yang bergeser itu, dia mengatakan akan dibicarakan kembali dengan pihak pemerintah Malaysia untuk mencari solusi terbaik.
"Ada beberapa patok yang memang akan dibicarakan bersama-sama dengan Malaysia karena masalah ini menyangkut kepentingan kedua negara," ujar Pambudi.
Soal patroli terkoordinasi ini, dia menegaskan, bukan bagian untuk memperbaiki patok-patok yang hilang, bergeser, atau rusak. Tetapi patroli gabungan ini hanya memantau wilayah perbatasan termasuk kondisi patok.
Masalah perbaikan terhadap patok-patok perbatasan yang mengalami masalah itu, Gadang Pambudi menyatakan dilakukan oleh pasukan yang khusus diberikan tugas dan TNI hanya bertanggung jawab untuk memantaunya.
Panglima Markas 5 Brigif Tentara Diraja Malaysia Brigjen Datuk Ranjit Singh Ramdik mengatakan, selama ini belum ada gangguan yang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia termasuk masalah patok perbatasan.
Aktivitas patroli patok perbatasan semacam ini, lanjut Ranjit, merupakan hal yang positif dan memang sangat penting untuk dilakukan antara TNI dengan TDM dalam rangka menjaga keamanan dan kesepahaman antara kedua negara yang berbatasan.
Sumber : KLIK DISINI
Selain ada yang hilang, menurut dia di Nunukan, Senin (24/9), banyak patok yang rusak dan bergeser dari posisi semula sehingga akan melakukan perbaikan posisi patok-patok tersebut bersama dengan pemerintah Malaysia.
Berkaitan dengan patok perbatasan, Gadang menegaskan tidak bisa hanya dilakukan secara sepihak oleh pemerintah Indonesia tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dengan pemerintah Malaysia. "Tidak bisa dilakukan perbaikan posisi patok secara sepihak, makanya harus ditentukan bersama-sama antara Indonesia dengan Malaysia," ungkapnya.
Ia mengatakan tindakan yang akan dilakukan terkait dengan patok perbatasan antara Indonesia-Malaysia akan selalu berkoordinasi antara kedua negara. Dan masalah adanya patok yang hilang maupun yang bergeser itu, dia mengatakan akan dibicarakan kembali dengan pihak pemerintah Malaysia untuk mencari solusi terbaik.
"Ada beberapa patok yang memang akan dibicarakan bersama-sama dengan Malaysia karena masalah ini menyangkut kepentingan kedua negara," ujar Pambudi.
Soal patroli terkoordinasi ini, dia menegaskan, bukan bagian untuk memperbaiki patok-patok yang hilang, bergeser, atau rusak. Tetapi patroli gabungan ini hanya memantau wilayah perbatasan termasuk kondisi patok.
Masalah perbaikan terhadap patok-patok perbatasan yang mengalami masalah itu, Gadang Pambudi menyatakan dilakukan oleh pasukan yang khusus diberikan tugas dan TNI hanya bertanggung jawab untuk memantaunya.
Panglima Markas 5 Brigif Tentara Diraja Malaysia Brigjen Datuk Ranjit Singh Ramdik mengatakan, selama ini belum ada gangguan yang terjadi di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia termasuk masalah patok perbatasan.
Aktivitas patroli patok perbatasan semacam ini, lanjut Ranjit, merupakan hal yang positif dan memang sangat penting untuk dilakukan antara TNI dengan TDM dalam rangka menjaga keamanan dan kesepahaman antara kedua negara yang berbatasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar