Rabu, 05 September 2012

RI-AUSTRALIA BAHAS KERJASAMA INDUSTRI PERTAHANAN

Jihad-Defence-Indonesia - JAKARTA : Kementerian Pertahanan Republik Indonesia bersama dengan Departemen Pertahanan Australia, Rabu (5/9) mengadakan pertemuan bilateral membahas kemungkinan kerjasama industri pertahanan kedua negara di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai kemungkinan pelaksanaan kerjasama dalam industri pertahanan untuk memenuhi kebutuhan pertahanan, sehingga pertemuan ini merupakan langkah yang sangat penting bagi kemajuan kerjasama industri pertahanan antara kedua negara.

Pertemuan ini adalah pertemuan industri pertahanan yang pertama antara Indonesia dan Australia, sebagai tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) Kerjasama Menteri Pertahanan dan juga pelaksanaan kunjungan Menteri Pertahanan RI ke Darwin Australia pada Mei 2012. Pembahasan kerjasama industri pertahanan kedua negara ini dilakukan dalam semangat tinggi dan saling menghormati yang telah menghasilkan kemajuan bagi pengembangan kerjasama industri pertahanan antara kedua negara.

Melalui pertemuan ini, kedua negara ingin meningkatkan kerjasama dalam industri pertahanan masing-masing berdasarkan prinsip kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghargai kedaulatan dan keutuhan wilayah.

Hadir dalam pertemuan ini,  dari pihak Kemhan RI antara lain, Menteri Pertahanan RI Purnomo, Merteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta, Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin, Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan Dr. Ir. Pos M. Hutabarat, M.A, Ph.D dan Tim dari Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) serta pejabat perwakilan dari Kementerian BUMN.

Sementera itu dari pihak Dephan Australia, hadir antara lain Menteri Pertahanan Australia Stephen Francis Smith, Menteri Urusan Alutsista sekaligus Menteri Dalam Negeri dan Hukum Australia Jason Dean Clare, Sekjen Dephan Australia Ducan Edward Lewis dan sejumlah pejabat dari Dephan Australia.

Pertemuan industri pertahanan tahunan yang diakhiri dengan penandatanganan kerjasama pertahanan (defence cooperation) dipimpin oleh Menristek dan Wamenhan RI. Dalam kesempatan tersebut, Menristek mengatakan bahwa pertemuan yang berlangsung di Kemhan Jakarta kali ini diantaranya membahas perkembangan mengenai apa-apa yang telah dikerjakan masing-masing negara.

Lebih lanjut dikatakan Menristek, kedepannya nanti akan ada diskusi atau pembicaraan lanjutan sebelum diadakannya pertemuan di tingkat menteri. Selain itu juga dibahas mengenai maintenance C-130, global supply change program, technical for Indo Expo yang akan berlangsung November 2012, transfer of knowledge in defence capacity dan sharing mutual product antara Indonesia dan Australia.

Menhan RI – Australia Tandatangani Pengaturan Pelaksanaan PerjanjianTentangKerangka Kerja Kerjasama Keamanan dan Rencana Aksi Kerjasama Pertahanan
 
Sementara itu, mengakhiri rangkaian kunjungan Menhan Australia selama dua hari ke Indonesia, Menhan RI bersama dengan Menhan Australia telah mendatangani “Arrangement Between MoD Indonesia and DoD Australia for Implementation of the Agreement Between The Republik of Indonesia and Australia on the Framework on Security  Cooperation and Its Plan of Action on Defence Cooperation”, Rabu (5/9) di kantor Kemhan, Jakarta.

Tujuan dari penandatangan arrangement ini adalah untuk memperkuat dan mengembangkan hubungan persahabatan dan kerjasama di bidang pertahanan dan militer atas dasar saling menghormati kemerdekaan masing-masing, kedaulatan dan integritas teritorial, tidak campur tangan dalam urusan internal masing-masing, kesetaraan, saling manfaat dan menjunjung tinggi perdamaian seperti yang tercantum dalam Piagam PBB dan norma-norma yang diakui secara universal hukum internasional lainnya.

Lingkup kegiatan kerjasama kedua negara di bidang pertahanan meliputi kebijakan pertahanan, hubungan antar instansi, kontra-terorisme, keamanan maritime, bantuan kemanusiaan dan pemulihan bencana, dukungan logistik militer dan pelayanan medis, pemeliharaan perdamaian, Intelijen, Industri Pertahanan, material, ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan pelatihan di bidang pertahanan atau militer, tata kelola dan manajemen pertahanan,  dan bidang lainnya yang menjadi kepentingan bersama kedua negara. 
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar