Alasan kunjungan kerja ini ke Ukraina adalah karena negara pecahan Uni Soviet tersebu memiiiki keunggulan persenjataan. Mereka punya misil balistik berdaya jangkau antar benua. |
Sedikitnya 11 anggota Dewan akan bergabung dalam rombongan ke Ukraina. Dipimpin Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq (Partai PKS), rombongan ini terdiri dari Agus Gumiwang Kartasasmita, Nurul Arifin, Tantowi Yahya (Golkar), Hari Kartana, Lucy Kurniasari, Nani Sulistyani Herawati (Demokrat), Heri Akhmadi (PDIP), Mardani Ali Sera (PKS), Husnan Bey Fananie (PPP), dan Andi Muawiyah Ramli (PKB). Turut pula dalam rombongan ini, Marsekal Muda Tanto Suryanto dari Kementerian Pertahanan, Suprihartini dan Warsi (Sekretariat), dan Begi Hersutanto (staf ahli delegasi).
Husnan Bey Fananie, salah satu anggota delegasi, mengatakan, rombongan bertolak dari Tanah Air pada Sabtu (13/4) malam.
"Kunjungan ke Ukraina ini pada dasarnya untuk meningkatkan kerja sama industri pertahanan dengan negara tersebut. Ini dalam rangka memodernisasi Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia (TNI)," ujar Husnan Bey Fananie kepada Jurnal Parlemen, Minggu (14/4).
Alasannya, Ukraina adalah negara pecahan Uni Soviet yang memiliki keunggulan persenjataan. Negara ini memiliki misil balistik yang berdaya jangkau antarbenua, salah satu senjata yang menggentarkan Amerika Serikat.
"Kita ingin menjajaki kerja sama pertahanan. Kita harapkan Ukraina dapat melakukan transfer teknologi. Sebab, kita baru tahap pengembangan roket berjangkauan 100 km. Kalau kita bisa menguasai teknologi seperti mereka, setidaknya kita bisa mengembangkan kemampuan daya jelajah roket agar lebih jauh," ujarnya.
Selain akan menggelar rapat dengan Duta Besar RI untuk Republik Ukraina, rombongan Komisi I akan berdialog dengan Komisi Pertahanan dan Komisi Luar Negeri di parlemen negara tersebut. Selanjutnya, mengunjungi industri pertahanan Armor Repair Plant di Boryspilksa di Kiev.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar