TNI AU paksa pesawat Cessna AS mendarat
Dua Sukhoi TNI AU memaksa pesawat Cessna AS mendarat di Kaltim.
Jihad-Defence-Indonesia - Dua pesawat Sukhoi TNI Angkatan Udara memaksa sebuah pesawat sipil
Amerika Serikat tipe Cessna 208 mendarat di Pangkalan Udara Balikpapan,
Kalimantan Timur, Minggu 30 September 2012. Pesawat yang dipiloti oleh
Michael A Boyd itu dinilai melanggar batas udara Indonesia.
Menurut Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono saat rapat dengan DPR pada Senin malam 1 Oktober 2012, pesawat itu memasuki wilayah Indonesia tanpa izin. Pesawat itu dianggap melanggar dan menjadi tugas TNI untuk mengusir pesawat itu dari wilayah Indonesia.
Menurut Agus, sebenarnya, TNI AU telah meminta pesawat bernomor registrasi N354RM itu untuk mendarat di Makassar. Namun, pesawat itu tetap ngotot meneruskan penerbangannya. Sehingga, TNI AU mengambil tindakan tegas. Dua Sukhoi TNI AU kemudian memaksa pesawat sipil itu mendarat di Sepinggan, Balikpapan.
Setelah mendarat, diperiksalah data-data penerbangan pesawat itu. Pesawat itu terbang dari AS hendak menuju Singapura. Data-data izin tidak ada, dan Indonesia tidak mengetahui penerbangan itu, maka pesawat dan pilot untuk sementara ditahan. Sang pilot saat itu mengaku sampai ke udara Indonesia karena alasan cuaca.
Menurut Agus, pihaknya masih menunggu perkembangan pemeriksaan. Jika pesawat itu telah melengkapi izin terbang di wilayah Indonesia, maka akan diperkenankan untuk terbang.
Menurut Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono saat rapat dengan DPR pada Senin malam 1 Oktober 2012, pesawat itu memasuki wilayah Indonesia tanpa izin. Pesawat itu dianggap melanggar dan menjadi tugas TNI untuk mengusir pesawat itu dari wilayah Indonesia.
Menurut Agus, sebenarnya, TNI AU telah meminta pesawat bernomor registrasi N354RM itu untuk mendarat di Makassar. Namun, pesawat itu tetap ngotot meneruskan penerbangannya. Sehingga, TNI AU mengambil tindakan tegas. Dua Sukhoi TNI AU kemudian memaksa pesawat sipil itu mendarat di Sepinggan, Balikpapan.
Setelah mendarat, diperiksalah data-data penerbangan pesawat itu. Pesawat itu terbang dari AS hendak menuju Singapura. Data-data izin tidak ada, dan Indonesia tidak mengetahui penerbangan itu, maka pesawat dan pilot untuk sementara ditahan. Sang pilot saat itu mengaku sampai ke udara Indonesia karena alasan cuaca.
Menurut Agus, pihaknya masih menunggu perkembangan pemeriksaan. Jika pesawat itu telah melengkapi izin terbang di wilayah Indonesia, maka akan diperkenankan untuk terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar