Jihad-Defence-Indonesia - SINGAPORE : Indonesia tengah menimbang pembelian
pesawat tempur baru pengganti F-5E/F Tiger II TNI-AU. Satu nominator penjaga langit
nusantara adalah JAS 39 Gripen NG, buatan SAAB Groups Swedia. Apa kehebatannya?
Wakil Presiden SAAB untuk Indonesia, Peter Carlqvist saat ditemui di sela acara pameran
dirgantara Singapore Air Show, di Bandara Changi, pekan lalu, mengatakan Gripen memiliki
sederet kemampuan canggih. Di antaranya daya jangkau dan kemampuan avionik
dikendalikan perangkat lunak dan material modern. Desain pesawat yang digunakan untuk
misi intersepsi, serangan darat, dan pengintaian dibuat efisien dengan desain kanard yang
tak stabil sehingga memungkinkan pesawat terbang lebih cepat.
JAS 39 Gripen berbekal rudal AIM-120 AMRAAM, AIM-9 Sidewinder, rudal anti-kapal
SAAB Dynamics RBS 15, dan rudal serang permukaan Maverick. Keunggulan lainnya adalah
Gripen bisa take off dari landasan pacu sepanjang 800 meter, dan sanggup mendarat pada
jalanan umum. Saat mendarat, pesawat berkecepatan 2.470 kilometer per jam dengan
radius tempur 800 kilometer ini bisa diisi bahan bakar dan dipersenjatai lagi dalam sepuluh
menit oleh lima kru saja, untuk kemudian terbang lagi.
Tak hanya itu, jenis pesawat ini juga memiliki standar biaya operasional atau pemeliharaan
yang murah. "Industri pesawat kini makin canggih tapi juga sekaligus makin mahal. Kami
memutus tren dengan menekan ongkos perawatan operasional." ujar Clarqvist.
SAAB, Carlqvist menyebutkan, juga membuka kemungkinan negara yang membeli armada
dengan mereka mendapat fasilitas transfer teknologi. Dengan Brazil, yang baru saja membeli
36 unit Gripen NG, misalnya, SAAB melakukan 100 persen transfer teknologi. Kondisi tu
bisa terjadi karena perusahaan dirgantara Brasil mumpuni menerima transfer teknologi dari
SAAB.
"Kami ingin industri lokal bisa melakukan sendiri perbaikan pesawat mereka. Jadi Andalah
yang bertanggung jawab terhadap aset Anda, bukan kami. Andalah yang memegang
kendali," ujar Clarqvist. "Jika pun terjadi embargo, Anda tak akan peduli, karena Anda
sudah mandiri dan punya kompetensi pemeliharaan sendiri."
Sejumlah negara sudah menjadi pelanggan SAAB, di antaranya Afrika Selatan, Brazil, Swiss,
Denmark, Ceko, dan Hungaria. Kini mereka tengah berambisi melebarkan sayap ke Asia
Tenggara dengan mendirikan kantor perusahaan di Indonesia, menyusul Thailand yang
angkatan udaranya baru saja mengimpor Gripen NG.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar