Jihad-Defence-Indonesia - Bandung : Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia produsen pesawat terbang PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah menjadi mitra strategis perusahaan pesawat dan helikopter dunia seperti Airbus.
Melalui tender internasional, PT DI berhasil menjadi pemasok utama atau tunggal untuk pembuatan komponen vital pesawat super jumbo Airbus 380. PT DI membuat salah satu komponen sayap yang bernama Outer Fixed Leading Edge.
Komponen ini masuk kategori tersulit dan vital dalam sebuah pesawat terbang. Maka ketika PT DI tidak atau terlambat memproduksi komponen ini, maka produksi A380 akan terganggu.
"Kalau PT DI ditutup, mereka menjerit. Karena kita single distributor. Bahkan Menteri Keuangan Prancis bertemu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), minta jangan pailitkan PT DI. Karena kalau kita setop, mereka setop,” kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh di Kantor Pusat PT DI di Bandung, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, PT DI sempat diputus pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tahun 2007. Namun putusan ini dibatalkan Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2008. Jika PT DI berhasil dipailitkan maka proses produksi komponen A380 ikut terhenti.
Hingga saat ini, komponen outer fixed leading edge ini telah terpasang pada 165 pesawat jumbo A380. Selain komponen A380, PT DI juga membuat komponen pesawat jenis A320, A321, A340, A350 hingga Boeing 747.
“Airbus 320, 330, 340,350,380. Semua buat komponen di sayap,” jelasnya.
Selain membuat komponen pesawat, PT DI juga dipercaya Eurocopter memproduksi komponen helikopter. Seperti komponen tail boom dan fuselage dari Helikopter tipe EC-725 dan EC-225.
Untuk bisnis komponen pesawat atau aerostructure, PT DI pada tahun 2013, memperoleh kontrak baru senilai Rp 112 miliar dan senilai Rp 728 miliar akan diperoleh pada tahun 2014.
Melalui tender internasional, PT DI berhasil menjadi pemasok utama atau tunggal untuk pembuatan komponen vital pesawat super jumbo Airbus 380. PT DI membuat salah satu komponen sayap yang bernama Outer Fixed Leading Edge.
Komponen ini masuk kategori tersulit dan vital dalam sebuah pesawat terbang. Maka ketika PT DI tidak atau terlambat memproduksi komponen ini, maka produksi A380 akan terganggu.
"Kalau PT DI ditutup, mereka menjerit. Karena kita single distributor. Bahkan Menteri Keuangan Prancis bertemu Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), minta jangan pailitkan PT DI. Karena kalau kita setop, mereka setop,” kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PT DI Budiman Saleh di Kantor Pusat PT DI di Bandung, akhir pekan lalu.
Seperti diketahui, PT DI sempat diputus pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada tahun 2007. Namun putusan ini dibatalkan Mahkamah Agung (MA) pada tahun 2008. Jika PT DI berhasil dipailitkan maka proses produksi komponen A380 ikut terhenti.
Hingga saat ini, komponen outer fixed leading edge ini telah terpasang pada 165 pesawat jumbo A380. Selain komponen A380, PT DI juga membuat komponen pesawat jenis A320, A321, A340, A350 hingga Boeing 747.
“Airbus 320, 330, 340,350,380. Semua buat komponen di sayap,” jelasnya.
Selain membuat komponen pesawat, PT DI juga dipercaya Eurocopter memproduksi komponen helikopter. Seperti komponen tail boom dan fuselage dari Helikopter tipe EC-725 dan EC-225.
Untuk bisnis komponen pesawat atau aerostructure, PT DI pada tahun 2013, memperoleh kontrak baru senilai Rp 112 miliar dan senilai Rp 728 miliar akan diperoleh pada tahun 2014.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar