Seusai KRI DWR merapat, Komandan kapal latih kadet AAL Letkol Laut (P) Haris Bima Bayuseto langsung mengadakan kunjungan ke Safar Zafer Al-Mahmari selaku Komandan Pengamanan Pelabuhan Jeddah, diteruskan menuju kantor Kepala Pelabuhan Jeddah yang di terima oleh Sekertaris Saleh Haddad dan terakhir kunjujngan ke Staf Konjen RI Jeddah yang di terima Wakil Konjen Cahyono Rustam.
Selama di tanah suci kegiatan di pusatkan khususnya bagi prajurit yang beragama Islam untuk melaksanakan Umroh yang akan dibagi dalam dua gelombang pemberangkatan. Ini dilakukan karena sebagian prajurit harus tugas jaga di kapal.
Perjalanan umroh kali ini merupakan perjalanan terpanjang sepanjang sejarah dimana KRI Dewaruci harus menempuh memalalui route ke timur dulu (Surabaya, Papua, Kwajelain, USA, Eropa,Afrika dan Asia/ Saudi Arabia) dengan jarak tempuh 21.483 Nm dalam waktu 7 bulan 28 hari. Perbedaan dengan umroh sebelumnya sangat jauh sebagaimana di laksanakan pada tahun-tahun sebelumnya (2003,2005 dan 2010) yang hanya membutuhkan waktu 47 hari dengan route (Surabaya, Jakarta, Sabang, India, Salalah/Oman dan Arab Saudi) dengan jarak tempuh hanya 5.655 Nm.
Ada beberapa prajurit KRI DWR yang sudah melaksanakan umroh sampai 6 kali karena mereka bertugas sejak sebelum 2003 dan selalu mengikuti pelayaran muhibah ke luar negeri dan sempat melaksanakan umroh hingga 7 kali.
Pada gelombang pertama di utamakan prajurit yang belum pernah umroh, tujuan pertama ke Masjid Nabawi di Madinah, di tempat inilah terdapat makam Nabi Muhammad SAW, Umar bin Khatab dan Abu Bakar As Sidiq. Kemudian di lanjutkan ke masjid Klibatan, masjid Fatimah di akhiri di Masjid Kuba yang pertama kali didirikan Rasulullah.
Rangkaian kegiatan Umroh untuk gelombang pertama di awali dari Masjib Birali di Madinah sebagai Miqat, seluruh jamaah melakukan pensucian diri/mandi kemudian sholat sunnah 2 rakaat dengan pakaian ikhram. Dengan di pandu oleh Ustaz Khairuddin dari staf Konjen RI Jeddah.
Di tanah suci Makkah para jamaah dari prajurit KRI Dewaruci bergabung dengan jama’ah berbagai negara yang kebetulan sedang melaksanakan umroh, tidak kurang dari 5.000 jama’ah saat itu berada di masjidil Haram. Beberapa prajurit KRI Dewaruci karena sudah beberapa kali umroh mereka ini mengumrohkan orang tuanya/ sanak saudaranya karena keadaan yang tidak memungkinkan sehingga umroh ini dapat di wakilkan.
Sedangkan umroh gelombang kedua mengambil miqot KRI Dewaruci yang berada di Jeddah berangkat sudah dengan pakaian ikhrom. Jamaah ke dua ini tidak melakukan sunnah di Masjid Nabawi karena sudah pernah melaksanakan di tahun sebelumnya/(2010). Dari 77 prajurit ditambah 1 wartawan Jawa Pos, yang beragama Islam 70 orang semuanya mengikuti umroh.
Sumber : KLIK DISINI AJA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar