Jumat, 31 Agustus 2012

Presiden RI-SBY : Minta Intelijen Lebih Aktif dan Intens

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Polri segera menyelidiki motif penembakan oleh orang tak dikenal di Solo, kemarin. Presiden juga meminta jajaran intelijen, baik dari Polri, TNI, maupun intelijen negara berkoordinasi, lebih aktif, dan lebih intens lagi karena dalam sebulan sudah terjadi tiga kasus yang sama.

Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, menyampaikan hal ini menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Binagraha, Kompleks Istana kepresiden Jakarta, Jumat (31/8) sore.

"Telah diinstruksikan kepada jajaran Polri untuk segera menindaklanjuti, melakukan penyelidikan, dan mencari orang yang tidak dikenal yang melakukan penembakan kemarin di kota Solo," kata Julian.

Saat ini, lanjut Julian, pihak kepolisian sedang melakukan pengejaran pelaku. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa diungkap sehingga bisa memberikan penjelasan kepada kita semua apa sesungguhnya motif di balik aksi-aksi penembakan yang belakangan ini terjadi di kota Solo," Jubir menambahkan.

Presiden SBY meminta pihak kepolisian, utamanya kota Solo, meningkatkan kewaspadaan mengingat kasus ini bukan yang pertama dalam sebulan terakhir. Pelibatan instansi lain untuk mengungkap kasus penembakan oleh orang tak dikenal akan dilakukan bilamana hal itu diperlukan untuk memperkuat keamanan di Solo. 

"Jajaran intelijen, baik kepolisian, TNI, maupun intelejen negara bekerja lebih aktif dan intens untuk lebih bisa mengungkapkan atau paling tidak kasus-kasus serupa tidak terulang di kota Solo," ujar Julian. 

Sebagaimana diberitakan, Kamis (30/8) malam terjadi penembakan terhadap pos polisi di Singosaren Plaza, Solo. Seorang anggota polisi meninggal. Ini kali ketiga dalam sebulan terakhir pos polisi di kawasan Solo ditembaki orang tak dikenal. Sampai kini motifnya belum diketahui. (dit)
Sumber : KLIK DISINI AJA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar