Akan lahir jenderal-jenderal hacker di Indonesia |
Saya yakin, Pemerintah RI sudah mengantisipasi hal ini, dan mungkin sudah membentuk semacam unit cyber war atau apa untuk mengantisipasi berbagai ancaman terkait penggunaan teknologi informasi. Jadi, biarlah itu diurusi oleh pemerintah.
Nah, ide saya sebenarnya lebih saya tujukan kepada komunitas-komunitas hacker atau hacker individual yang tertantang untuk memaksimalkan potensinya. Lebih khusus lagi tertantang untuk ambil bagian dalam perang cyber melawan malaysia misalnya (atau negara-negara lain yang berpotensi menganggu kedaulatan RI).
Yang saya bayangkan, individu-individu hacker Merah Putih ini mulai memikirkan untuk membentuk tim atau kelompok. Ya dari semula lone ranger lalu menjadi semacam grup, unit, kelompok-kelompok hacker. Untuk kepentingan pengorganisasian, tentunya perlu ada pemimpin dalam masing-masing kelompok tersebut.
Kelompok, unit, atau grup itu bisa dibentuk berdasarkan wilayah, misalnya dari Aceh ada Aceh Hacker Team, dari Yogyakarta ada Yogyakarta Hacker Team, dari Timika ada Timika Hacker Team, dll. Bahkan, bila perlu ada kelompok-kelompok hacker berdasarkan basis desa, kecamatan, baru kabupaten atau kota. Masing-masing kelompok ini bisa membentuk suatu struktur komando teritorial ala struktur TNI yang lama; mulai dari korem, kodim, dst, sehingga masing-masing wilayah memiliki semacam “struktur organisasi & komando”.
Saya juga usulkan supaya ada jenjang kepangkatan buat struktur organisasi Tentara Hacker Indonesia ini. Ada kelas tamtama, bintara, dan perwira. Bagaimana mengukurnya? Ya, kayak jamannya Jenderal Naga Bonar saja deh, dihitung berdasarkan jumlah pasukan yang dibawa hehehe… (makanya penting banget membentuk kelompok/komunitas hacker). Serahkan saja pada proses, mungkin pangkat tertinggi baru di level kolonel. Tapi kan kolonel juga kalau pegang pasukan juga bisa kudeta, kan hehehe….
Entah organisasi hacker sebagai cikal-bakal THI ini berbentuk asosiasi semata atau organisasi yang ketat, biarkan proses alamiah yang membentuknya. Yang penting pemikiran untuk mempersatukan hacker itu harus mulai ada dan dicoba untuk mewadahinya.
Anggap saja THI ini mirip milisi-milisi di jaman perang kemerdekaan RI dulu. Yang penting kesatuannya sudah ada, persenjataan ada (hacking skill), komandannya sudah ada, sehingga bila sewaktu-waktu ada seruan perang cyber (melawan malaysia misalnya), mereka sudah siap dikirim ke medan perang.
Saya yakin jika ide ini terus digulirkan dan didiskusikan, bukan mustahil suatu hari nanti akan muncul jenderal-jenderal hacker yang pamornya tak kalah dengan jenderal-jenderal besar Republik Indonesia. Jadi ayo…. sambil terus bergerilya menggasak situs-situs malaysia, pikirkan persatuan dan kesatuan untuk membentuk Tentara Hacker Indonesia, tentara masa depan Indonesia.
Merdeka !!!!!!!!
PAHLAWAN INDONESIA ITU BERNAMA, HACKER MERAH PUTIH
Hacker Merah Putih adalah pahlawan Indonesia di era modern ini |
Jakarta (JDI) : Usai ramai pemberitaan serangan hacker Indonesia terhadap ratusan situs malaysia 31 Agustus 2010 lalu, saya terus ikuti segala macam komentar di forum-forum macamFacebook, Kaskus, Kompasiana, blog-blog, komentar di situs berita online, dll. Ada sebagian kecil saja yang menyepelekan atau menganggapnya tidak penting. “Cuman men-deface saja pacar saya juga bisa setelah saya ajari 20 menit,” komentar seorang kaskuser.
Namun, sebagian besar komentar malah memuji, takjub, bangga, dan tak sedikit yang termotivasi untuk belajar menjadi hacker supaya bisa ikut-ikutan menyerang situs-situs malaysia. Serangan itu sangat inspiratif sifatnya dan memang sudah selayaknya mendapat dukungan dan apresiasi.
Mengapa demikian? Menurut pendapat saya, pada saat para pemimpin Indonesia terlihat lemah tak berdaya, dan banyak orang tidak menunjukkan partisipasi yang memadai dalam konteks ketegangan hubungan Indonesia-malaysia, para hacker Indonesia ini justru berani mengambil langkah konkret menyerang malaysia. Itu sebabnya, tak salah jika masyarakat menganggap aksi mereka heroik, patriotik, dan membangkitkan lagi moral serta kebanggaan bersama atas negeri kita, Indonesia.
Di Indonesia, kabarnya jumlah hacker itu banyak sekali dan jenis atau aktivitasnya mungkin juga bermacam-macam. Ada katanya hacker yang jahat karena bermotif ekonomi, ada juga hacker “putih” yang melakukan aksi hanya demi mengingatkan dan memberi pelajaran si target.
Tetapi lepas dari penjenisan sebelumnya, ketika para hacker kita ini bersatu padu menyerang musuh Indonesia, saya berani katakan bahwa mereka ini adalah hacker Merah Putih. Seperti apa hacker Merah Putih ini? Ini penilaian saya secara subyektif:
1) Hacker Merah Putih adalah individu atau sekelompok hacker (peretas) yang memiliki rasa nasionalisme kuat, sangat cinta Indonesia, dan berani melakukan aksi untuk membela negeri yang dicintainya.
2) Hacker Merah Putih adalah adalah hacker yang independen dan dalam aksinya semata-mata dimotivasi dan dilatar-belakangi oleh semangat bela Tanah Air. Sama sekali bukan motif ekonomi atau motif kriminal umumnya.
3) Hacker Merah Putih adalah hacker yang secara sadar atau tidak, secara eksplisit atau implisit, sangat concern pada harga diri, martabat, dan kedaulatan negara Indonesia. Mereka tidak di bawah kendali siapapun (termasuk pemerintah Indonesia sekalipun), bergerak secara merdeka, tanpa pamrih, serta atas kesadaran sendiri.
Di jaman revolusi dan kemerdekaan, kita punya deretan pahlawan yang menegakkan kedaulatan negeri tercinta ini. Namun sekarang ini, dalam era yang sangat berbeda, kita punya pahlawan-pahlawan modern yang bisa kita sebut dengan nama Hacker Merah Putih.
Kebetulan atau tidak, mereka adalah anak-anak muda yang sangat cerdas, dinamis, mandiri, kreatif, tetapi memiliki kebanggan dan kecintaan yang luar biasa terhadap Indonesia. Bagi saya pribadi, selain pahlawan tanpa bintang kehormatan (semestinya mereka layak menerimanya tak ubahnya para pengharum nama bangsa lainnya), sesungguhnya mereka juga merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya.
Bravo Hacker Merah Putih !
MALAYSIA RUGI RP. 7,5 TRILIUN AKIBAT SERANGAN HACKER INDONESIA
Jakarta (JDI) : Serangan para hacker Indonesia terhadap 500-an website Malaysia pada hari kemerdekaan mereka 31 Agustus 2010 kemarin masih saja menjadi buah bibir. Aksi heroik para hacker ini sungguh-sungguh monumental dan menaikkan moral sebagian masyarakat Indonesia yang mengetahui berita aksi tersebut.
Saya baca, dengar, dan lihat komentar berbagai pihak atas aksi hacker Indonesia ini. Mayoritas menganggap itu ide brilian, cerdas, taktis, dan seperti penilaian saya sendiri, itu membanggakan. Ada juga sih yang mengecilkan arti serangan mereka itu.
Lalu iseng-iseng saya mengalkulasi dampak serangan hacker Indonesia atas situs-situs penting Malaysia. Asal Anda tahu, masuk dalam ratusan situs yang dilumpuhkan itu adalah situs pemerintah, situs lembaga pendidikan, situs perusahaan, sekuritas, trading, dan masih banyak lagi jenis situs-situs komersial yang menggunakan intsrumen internet sebagai media transaksi.
Mari ambil perkiraan konservatif bahwa masing-masing lembaga yang dimediumi situs tersebut memiliki nilai transaksi antara minimal Rp 100 juta hingga Rp 1 miliar per hari. Saya ambil nilai tengahnya Rp 500 juta nilai transaksi per hari, maka dalam sehari saja kerugian yang diderita oleh 500 situs/institusi itu mencapai Rp 250 miliar! Jika sebulan penuh gangguan itu tidak berhasil diatasi, kerugiannya akan mencapai Rp 7,5 triliun.
Hanya sebuah perang kecil yang dijalankan oleh anak-anak SMA atau kuliahan, dikerjakan di warnet-warnet atau dengan komputer-komputer dan laptop pinjaman, dampaknya sudah begitu menusuk ekonomi Malaysia. Anda bisa bayangkan, itu aksi-aksi spontanitas belaka, bukan aksi yang terencana layaknya perang para jenderal kita lho!
Saya telusuri informasi di internet, 2009 lalu hanya 100 website yang mereka ganyang. Kemarin meningkat menjadi 500 website dan Anda bisa bayangkan kerugiannya seperti apa. Kita tidak tahu esok hari akan berapa banyak lagi yang mereka lumpuhkan. Asal tahu saja, hacker Indonesia juga pernah menyusupi website Mossad, agen rahasia Israel. Pamor hacker kita kondang sekali di dunia maya.
Kalau sudah begitu, apa sih yang tidak bisa mereka sikat? Ekonomi Malaysia sebagai jantung kehidupan negara itu bisakah? Saya tidak menyepelekan kemampuan para hacker Indonesia ini. Salut atas patriotisme dan kecerdasan mereka.
Sumber Referensi : KLIK DISINI , KLIK , KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar