Senin, 13 Agustus 2012

Indonesia menolak kesepakatan Sukhoi dari Rusia

Jihad-Defence-Indonesia - Indonesia saat ini menolak proposal dari Rusia, untuk pembelian jet tempur Sukhoi tambahan.
Marsekal Eris Herryanto, pejabat senior dari Air media Indonesia Angkatan informasi bahwa negaranya akan pergi untuk pembelian-Amerika membangun Umum jet tempur Dinamika F-16 Fighting Falcon, daripada membeli lagi pesawat Sukhoi serangan. Namun, ia bersikeras bahwa keputusan itu tidak ada hubungannya dengan kecelakaan Salak Gunung Sukhoi Superjet Mei 2012, yang telah membunuh sekitar 45 orang.
Angkatan Udara Indonesia (TNI-AU) saat ini dalam kepemilikan 10 jet tempur Sukhoi, dari Su-27, dan Su-30 varian. Sebuah empat lebih lanjut jet telah dipesan oleh TNI-AU sebelumnya, yang diharapkan akan diserahkan kepada angkatan udara kadang tahun depan. Herryanto mengatakan bahwa TNI-AU sedang menunggu pengiriman pesawat seperti Lockheed C-130 Hercules, dan CASA EADS C-295, selain Sukhois dan F-16. Dia mengatakan bahwa setelah pesawat menjadi tersedia, tidak ada kebutuhan untuk setiap pesawat tambahan, setidaknya hingga 2030.
Herryanto mengisyaratkan bahwa TNI-AU mungkin membeli sejumlah Korea Aerospace Industries KF-X-201 jet tempur, karena Indonesia juga berpartisipasi dalam program pengembangan untuk pesawat itu. Ini pesawat akan menggantikan Northrop penuaan Freedom Fighters F-5 TNI-AU. Namun, ia mengatakan bahwa tidak ada persyaratan tambahan jet tempur, seperti kebutuhan angkatan udara sekarang sepenuhnya terpenuhi.
Indonesia telah memerintahkan enam Su-30-an tahun 2010, selain tiga itu memerintahkan beberapa tahun sebelumnya. Sejauh ini dua pesawat telah disampaikan, sedangkan pengiriman untuk empat sisa diharapkan akan selesai pada akhir tahun depan. Biaya beberapa $ 34.000.000 per unit, Su-30-an secara signifikan lebih murah jika dibandingkan dengan F-16, dengan biaya sekitar $ 70 juta untuk setiap pesawat (untuk Sufa F-16-L).
Kedua Su-30s dan Su-27 diproduksi oleh Produksi Komsomolsk-na-Amure Aircraft Association, sebuah anak perusahaan dari Perusahaan Pesawat Serikat.Pada 9 Mei tahun ini, salah satu Superjet Sukhoi 100s jatuh di dekat Gunung Salak di Indonesia, menewaskan 35 penumpang bahasa Indonesia, dan 8 awak Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar