JAKARTA (Suara Karya): Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menegaskan pembangunan pangkalan militer AS di Darwin tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia. Kedua negara tersebut bahkan menjalin kerjasama erat di bidang kemanusiaan.
"Kami sudah menerima klarifikasi dari Amerika dan Australia bahwa pembangunan pangkalan tersebut tak mengancam kedaulatan Indonesia. Kapuskom (Kepala Pusat Komunikasi) Publik Kemhan sudah memastikannya dengan mengunjungi pangkalan tersebut," kata Purnomo usai bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama dengan para Pemimpin Redaksi Media Massa dan wartawan di Jakarta, Kamis (2/8).
Tampak hadir, diantaranya, Pemred Kompas Rikard Bagun, Pemred Suara Karya Ricky Rachmadi, Redpel Koran Jakarta Suryadi, Pemred Jurnas Asro Kamal Rokan, Pemred Metro TV Elman Saragih, Dirut TVRI Farhad Syukri, Pemred Arief Suditomo, Kepala Biro Aljazera Jakarta Sohaib Jassim dan lain - lain. Sedangkan, Menhan sendiri didampingi, diantaranya Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin, Sekjen Marsdya TNI Eris Herryanto.
Menhan mengatakan, hubungan kedua negara itu pada prinsipnya telah tertuang dalam kesepakatan Lombok Treaty. Dia menegaskan, hubungan Indonesia dengan Australia selama ini berjalan baik. Kedua negara tersebut bahkan konsen dalam kerjasama kemanusiaan seperti perlindungan terhadap warga negara yang mengalami musibah di laut.
"Seperti illegal migrant yang butuh pertolongan di laut. Ini masalah rescue yang diperlukan. Kalau terjadi di perairan Australia, yang menangkap signal di Indonesia dia yang turun, dan sebaliknya,"ucap Menhan.
Selain itu, tambah Menhan,kedua negara itu juga melakukan joint patrole seperti yang telah dilkaukan di Laut Timor. "Hubungan Indonesia-Australia bagus. Dikatakan, Australia menghormati Indonesia,"ujarnya.
Sumber : (Suara Karya)
"Kami sudah menerima klarifikasi dari Amerika dan Australia bahwa pembangunan pangkalan tersebut tak mengancam kedaulatan Indonesia. Kapuskom (Kepala Pusat Komunikasi) Publik Kemhan sudah memastikannya dengan mengunjungi pangkalan tersebut," kata Purnomo usai bersilaturahmi sekaligus berbuka puasa bersama dengan para Pemimpin Redaksi Media Massa dan wartawan di Jakarta, Kamis (2/8).
Tampak hadir, diantaranya, Pemred Kompas Rikard Bagun, Pemred Suara Karya Ricky Rachmadi, Redpel Koran Jakarta Suryadi, Pemred Jurnas Asro Kamal Rokan, Pemred Metro TV Elman Saragih, Dirut TVRI Farhad Syukri, Pemred Arief Suditomo, Kepala Biro Aljazera Jakarta Sohaib Jassim dan lain - lain. Sedangkan, Menhan sendiri didampingi, diantaranya Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin, Sekjen Marsdya TNI Eris Herryanto.
Menhan mengatakan, hubungan kedua negara itu pada prinsipnya telah tertuang dalam kesepakatan Lombok Treaty. Dia menegaskan, hubungan Indonesia dengan Australia selama ini berjalan baik. Kedua negara tersebut bahkan konsen dalam kerjasama kemanusiaan seperti perlindungan terhadap warga negara yang mengalami musibah di laut.
"Seperti illegal migrant yang butuh pertolongan di laut. Ini masalah rescue yang diperlukan. Kalau terjadi di perairan Australia, yang menangkap signal di Indonesia dia yang turun, dan sebaliknya,"ucap Menhan.
Selain itu, tambah Menhan,kedua negara itu juga melakukan joint patrole seperti yang telah dilkaukan di Laut Timor. "Hubungan Indonesia-Australia bagus. Dikatakan, Australia menghormati Indonesia,"ujarnya.
Sumber : (Suara Karya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar