Minggu, 03 Februari 2013

GEDUNG PUTIH TOLAK BANTU PEMBERONTAK SURIAH


AS memilih tetap mengirimkan bantuan 

kemanusiaan ke Suriah.


Pemberontak Suriah sedang bertempur dengan militer di Ain Tarma, Damaskus.
Pemberontak Suriah sedang bertempur dengan militer di Ain Tarma, Damaskus. ( REUTERS/Goran Tomasevic)

Jihad-Defence-Indonesia - Jakarta : Gedung Putih menolak rencana memberi pelatihan dan mempersenjatai kaum pemberontak Suriah dalam menggulingkan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Rencana tersebut, seperti dilaporkan The New York Times, Sabtu waktu setempat, mengemuka saat mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton dan mantan Direktur CIA David Petraeus bertemu musim panas lalu.

Gedung Putih, seperti dikutip dari laman Reuters, Minggu 3 Februari 2013, menolak usulan Clinton-Petraeus atas rencana itu karena bisa menarik AS ke dalam konflik Suriah. AS memilih tetap mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Suriah.

Selain itu, menurut seorang staf Obama yang tidak ingin disebutkan namanya, sangatlah berisiko bila bantuan senjata itu jatuh ke tangan pihak yang salah.

Sejumlah pejabat pemerintah memperkirakan isu itu akan bergulir setelah pemilu AS November lalu. Namun, rencana itu kandas setelah Petraeus mengundurkan diri karena terbelit kasus perselingkuhan dan Clinton juga mundur sebagai Menlu karena mengalami masalah dengan kesehatannya.

Clinton, yang mengundurkan diri Jumat lalu waktu setempat, dalam wawancarannya dengan Timesmengomentari perannya dalam sebuah perdebatan untuk mempersenjatai para pemberontak.

Sementara itu, sebuah media cetak mengutip pernyataan sejumlah pejabat yang mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, juga menyetujui ide tersebut. Kendati demikian, Petraeus dan juru bicara Panetta menolak berkomentar kepada Times saat dimintai pendapatnya.
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar