Minggu, 10 Februari 2013

HIZBULLAH LEBANON TOLAK BERUNDING DENGAN AS


Jihad-Defence-Indonesia - Lebanon : Wakil Sekjen Hizbullah Lebanon, Syeikh Naim Qassem menolak permintaan Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan bilateral.

Dalam wawancara dengan harian al-Safir Libanon pada Sabtu (9/2), Syeikh Qassem mengatakan, "Terlepas dari penilaian AS tentang Hizbullah, mereka dengan berbagai cara, termasuk mengirim utusan, menginginkan negosiasi dengan kami dan kami juga menyampaikan pesan kami kepada mereka lewat penghubung tersebut. "

Dia menambahkan, Barat tidak cukup hanya memoles penampilan luarnya, tapi mereka juga harus mengubah pandangannya dan mengakui hak legal bangsa-bangsa.

Seraya menyinggung tsunami propaganda AS dan Israel terhadap gerakan perlawanan Islam, Syeikh Qassem menandaskan, "Semua serangan AS dan Israel telah meningkatkan kemampuan dan kekuatan kami. Memperkuat diri untuk Hizbullah merupakan sebuah kewajiban agama."

"Hizbullah tidak takut untuk berhadapan dengan musuh-musuh asing, terutama rezim Zionis, namun kegusaran kami disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalam negeri Lebanon yang berbicara atas nama musuh," jelasnya.

Berbicara tentang skenario AS dan Israel untuk memasukkan nama Hizbullah dalam organisasi teroris Uni Eropa, Syeikh Qassem menegaskan, mereka ingin mewujudkan itu dengan cara menunding Hizbullah terlibat dalam aksi teror di Bulgaria.

Menurutnya, tuduhan itu dimaksudkan untuk mengesankan ketertindasan Israel dan menyudutkan Hizbullah. Zionis juga sangat agresif mengampanyekan aktivitas nuklir damai Iran sebagai ancaman terhadap dunia. Dengan cara itu, mereka ingin menghapus masalah pendudukan Palestina dari memori masyarakat dunia.

Hizbullah Lebanon membantah keras segala bentuk keterlibatan dalam pemboman bus di dekat bandara Burgas, Bulgaria, yang menewaskan lima turis Israel pada Juli 2012.

"Kami telah katakan kepada mereka bahwa Israel bukan halangan bagi kami, tapi beban berat bagi AS dan Barat sendiri, sebab mereka harus mengeluarkan dana besar untuk melindungi rezim Zionis," ujarnya.

"Ketakutan Israel terhadap Hizbullah telah membuat rezim itu tidak mampu lagi melanjutkan petualangannya di daerah. Proyek-proyek AS juga sudah usang dan menghadapi tantangan serius," demikian Syeikh Qassem. 
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar