Rabu, 13 Februari 2013

CALON KEPALA CIA YANG BARU SEORANG MUSLIM, APAKAH BENAR ITU


Menurut seorang agen FBI, Brennan masuk Islam 

saat tugas di Saudi.



John Brennan, calon Ketua CIA
John Brennan, calon Ketua CIA( REUTERS/Jason Reed )


Jihad-Defence-Indonesia - Washington : Calon kepala dinas intelijen CIA, yang dinominasikan Presiden Barack Obama, diisukan seorang Muslim. Ada juga yang meragukan kredibilitasnya dan menyebutnya tidak cocok berada di posisi puncak badan intelijen AS tersebut.

Hal ini disampaikan oleh mantan agen FBI yang pensiun tahun 2008, John Guandolo, di acara U.S. Trento Radio Show,Selasa 12 Februari 2013, dilansir Al Arabiya. Melalui Skype, dia mengatakan bahwa Brennan telah masuk Islam antara tahun 1996 dan 1999 saat dia menjadi kepala pos CIA di Riyadh, Arab Saudi.

Guandolo mengatakan bahwa penasehat presiden untuk kontra-terorisme ini telah mengunjungi Mekkah dan Madinah pada musim haji bersama dengan pada pejabat Saudi. Orang-orang Saudi inilah yang memperkenalkan Islam pada Brennan, menurut Guandolo.

Dia juga menampilkan sebuah video Brennan di Saudi. "Dia kagum pada kemegahan haji dan pengabdian umat Muslim dalam memenuhi kewajibannya," kata Guandolo.
Video itu dibuat pada musim haji. Guandolo melanjutkan, di musim itu, orang non-Muslim dilarang masuk Mekkah. Maka bisa disimpulkan Brennan telah masuk Islam. "Fakta ini dikonfirmasi oleh pejabat pemerintah AS yang berada di Arab Saudi saat Brennan bertugas. Mereka adalah saksi langsung perpindahan agamanya ke Islam," kata dia.
Berbagai isu dan penolakan terhadap Brennan banyak dihembuskan usai penominasian pria 57 tahun ini sebagai ketua CIA awal Januari lalu. Dia diprediksi menggantikan Jenderal David Petraeus yang mundur setelah skandal perselingkuhannya terungkap.

Laman Fox News dalam kolom opininya menghajar Brennan habis-habisan. Brennan dikatakan akan mengubah peta diplomasi AS dengan Iran. Selain itu, dia juga dikritik oleh kantor berita yang pro Partai Republik AS tersebut lantaran menolak mengatakan pelaku terorisme sebagai "Islam radikal" melainkan "Ekstremis garis keras."

Menurut Brennan, jihad bukan berarti tindakan teror dan kekerasan, tidak peduli para teroris menggunakan istilah itu untuk membenarkan aksinya.

Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi Lembaga Hubungan Amerika-Islam, mengaku tidak tahu apakah Brennan telah memeluk Islam atau tidak. Dia justru menuduh Guandolo sebagai penyebar berita palsu yang tidak bertanggungjawab. Oleh MSNBC, Guandolo disebut sebagai aktivis anti Islam. Dia pernah menembaki polisi Islam di Ohio. "Lihat dulu sumber beritanya dari mana," kata Hooper.
Sumber : KLIK DISINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar