Selasa, 14 Agustus 2012

Angkatan Laut India Telah Kehilangan 15 Pesawat Harrier Laut Yang Hilang Dalam Kecelakaan


Jihad-Defence-Indonesia - Angkatan Laut India telah kehilangan 15 Sea Harrier pesawat tempur dalam berbagai kecelakaan sejak tahun 1983, Menteri Pertahanan AK Antony mengatakan Lok Sabha, Senin. Dalam jawaban tertulis atas pertanyaan di DPR, katanya, "15 pejuang Sea Harrier dan tiga pelatih telah hilang dalam kecelakaan sejak 1983 Hanya kecelakaan pesawat tiga ini telah dikaitkan dengan kegagalan material.. " 


Dia mengatakan penguatan kemampuan tempur udara dari Angkatan Laut proses yang berkelanjutan melalui upgradation dan akuisisi. Dalam pelaksanaan MiG-29K pesawat dari kapal induk INS Viraat, Antony mengatakan, "MiG-29K tidak dapat dioperasikan dari Viraat INS karena mempekerjakan Pendek Take Off Tapi Ditangkap Recovery (STOBAR) teknik INS Viraat sedangkan adalah pembawa (STOVL) fasilitas Pendek Take Off Landing Vertikal ". Dia juga menginformasikan DPR bahwa Angkatan Laut telah menugaskan salah satu kapal selam bertenaga nuklir, dibeli dari Rusia di sewa pada bulan Januari. 

Pada peningkatan kemampuan kapal selam Angkatan Laut, katanya, "Kontrak ditandatangani dengan Dock Mazagon Limited di Oktober, 2005 untuk pembangunan enam kapal selam Scorpene untuk Angkatan Laut di bawah Transfer Teknologi dari DCNS Perancis." Menjawab pertanyaan tentang upgradation pesawat armada untuk Angkatan Udara India (IAF), Antony mengatakan, "MiG-21 dan MiG-27 telah ditingkatkan MiG-29, Mirage-2000, Jaguar dan An-32 pesawat sedang dalam proses upgradation.." Pada membeli pesawat transportasi untuk IAF, katanya, "Akuisisi Dewan Pertahanan diberikan Penerimaan Kebutuhan untuk pengadaan 56 pesawat sebagai pengganti dari pesawat Avro bawah Beli dan Membuat kategori pada 23 Juli." Pesawat ini akan menggantikan armada transportasi Avro ada pesawat dan sesuai Prosedur Pengadaan Pertahanan-2012, Original Equipment Manufacturer (OEM) akan memilih Badan Produksi swasta India untuk pembuatan 40 pesawat di negeri ini. Pada pengiriman pesawat, Antony mengatakan bahwa itu akan dimulai dalam waktu 24 bulan dari tanggal penandatanganan kontrak dan akan selesai selama delapan tahun.Menjawab pertanyaan pada pengadaan jaket anti peluru (BPJ) untuk Angkatan Darat, ia berkata, "Penyelenggaraan kini BPJS cukup untuk memenuhi kebutuhan operasional Angkatan Darat Proses pengadaan BPJS sesuai Kebutuhan Kualitatif Staf revisi Umum (GSQR) adalah. yang sedang berlangsung sesuai dengan prosedur turun santai. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar