Jihad-Defence-Indonesia - DAMASKUS : Bashar Al-Jafari, Duta Besar (Dubes) Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membela keputusan negaranya menyerang sebuah kendaraan militer Israel di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan awal pekan, dan menilainya sebagai respon atas pelanggaran integritas wilayah Suriah.
Dalam surat yang dilayangkan kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat (24/5), Jafari mengatakan bahwa Suriah menggunakan haknya untuk membela diri dan merespon setiap pelanggaran atas kedaulatan dan integritas teritorialnya.
Jafari juga menegaskan, "Pada pukul 01:10 waktu setempat tanggal 21 Mei, sebuah kendaraan militer Israel melintasi garis perbatasan wilayah gencatan senjata dan terus bergerak menuju desa Bi'r Ajam yang terletak di wilayah Golan, Suriah. "
Ditambahkannya, "Kehadiran kelompok teroris bersenjata di wilayah itu membuat pasukan Suriah menarget kendaraan militer Israel tersebut."
Menurut tentara Suriah, militer Israel menembakkan dua roket dari wilayah pendudukan Tal Al-Faras ke Suriah sebagai balasan atas serangan terhadap kendaraan militernya.
Pada tanggal 21 Mei, Kepala Staf Gabungan Militer Israel, Letnan Jenderal Benny Gantz, mengeluarkan peringatan keras kepada Presiden Suriah Bashar Al-Assad, dan mengatakan, "Jika (situasi di) Dataran Tinggi Golan memburuk, ia (Assad) akan menanggung konsekuensinya."
Rezim Zionis dalam beberapa waktu terakhir meningkatkan aktivitas militernya di Dataran Tinggi Golan, di mana bentrokan antara militer Suriah dan anasir bersenjata terus berlanjut.
Krisis Suriah telah berlangsung selama lebih dari dua tahun dan banyak orang, termasuk sejumlah besar tentara Suriah dan aparat keamanan, tewas akibat aksi kelompok bersenjata dukungan asing.
Pada tanggal 18 Mei, Assad menyatakan bahwa anasir bersenjata dari 29 negara dunia beroperasi dalam pertempuran melawan pemerintah Suriah.
Sumber : KLIK DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar